Selasa, 29 Desember 2015

Paragraf Argumentasi



Paragraf Argumentasi

1.      Pengertian Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi adalah paragraf berisi pendapat disertai alasan kuat dan masuk akal. Penulisan paragraf tersebut perlu menyertakan bukti berupa contoh atau ilustrasi untuk meyakinkan pembaca tentang kebenaran pendapat yang disajikan. Keberhasilan penulisan paragraf argumentasi diukur dari kesediaan pembaca menerima dan mendukung gagasan penulis sebagai teori baru dalam khasanah pengetahuan (keilmuan).
(Sumber : Sutarni, Sri. Sukardi. 2008. Bahasa Indonesia 1 SMA Kelas X. Bogor : Quadra)

Paragraf atau karangan argumentasi merupakan karangan yang memberikan alasan kuat dan meyakinkan agar pembaca mengikuti dan mengakui kebenaran gagasan penulis. Pada umumnya, karangan argumentasi banyak mengemukakan alasan, contoh, atau bukti yang kuat. Contoh tulisan argumentasi yang mudah kamu kenali adalah karya tulis ilmiah.
(Sumber : Juhara, Erwan, dkk. 2005. Cendekia Berbahasa : Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Jakarta : PT Setia Purna Inves)

Contoh Paragraf Argumentasi :

Jepang merupakan contoh nyata bahwa pembangunan industri dapat meningkatkan perekonomian. Kemajuan industri Jepang luar biasa. Barang-barang produksi Jepang melimpah-ruah. Contoh nyata dapat kita lihat disekitar kita. Mobil dan motor buatan Jepang berseliweran di jalan-jalan. Demikian juga alat-alat elektronika di rumah kita, mulai dari radio, televisi, lemari es, setrika, sampai mesin cuci. Hampir semuanya buatan Jepang. Bukan hanya di negara kita, produk Jepang itu juga menguasai pasaran dunia. Perekonomian Jepang sangat kuat dan bahkan termasuk salah satu negara yang ekonominya terkuat di dunia hingga sekarang.
(Sumber : Wiyanto, Asul. 2007. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA. Jakarta : PT Grasindo)

2.      Ciri-ciri Paragraf Argumentasi

Secara umum paragraf argumentasi mempunyai beberapa ciri utama, yaitu :
1.      Memberikan penjelasan mengenai pendapat, gagasan atau keyakinan penulis dengan tujuan untuk memengaruhi keyakinan pembaca.
2.      Memerlukan fakta yang diperjelas dengan angka, statistik, peta, grafik, gambar, atau bagan untuk membuktikan bahwa pendapat penulis tersebut benar.
3.      Memerlurkan analisis dan sintesis dalam pengolahan data.
4.      Menggali sumber ide dari pengalaman, penelitian, sikap, atau keyakinan.
5.      Diakhiri dengan sebuah kesimpulan dalam kalimat penutup.
(Sumber : (Sumber : Sutarni, Sri. Sukardi. 2008. Bahasa Indonesia 1 SMA Kelas X. Bogor : Quadra)

3.      Dasar Penulisan Paragraf Argumentasi

Dasar paragraf atau karangan argumentasi adalah berpikir kritis dan logis. Oleh karena itu, karangan argumentasi harus berdasarkan pada fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Fakta-fakta tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain :
1.      Bahan bacaan (buku, majalah, surat kabar, atau internet),
2.      Wawancara atau angket, dan
3.      Penelitian atau pengamatan langsung melalui observasi.
(Sumber : Kusmayadi, Ismail. 2007. Think Smart Bahasa Indonesia. Bandung : Grafindo Media Pratama)

4.      Langkah-langkah Menulis Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi disusun mengikuti langkah berikut ini :
1.      Menentukan topik yang akan dibahas.
2.      Menetapkan tujuan yang akan diperoleh melalui penulisan paragraf argumentasi (meyakinkan pembaca saja atau mencari dukungan)
3.      Mengumpulkan bahan sebagai bukti berupa contoh.
4.      Memilih metode/pola pengembangan dan jenisnya.
5.      Menyusun kerangka paragraf berupa gagasan utama dan gagasan pendukung.
6.      Melengkapi kerangka menjadi paragraf berupa rangkaian kalimat yang padu.
(Sumber : Sutarni, Sri. Sukardi. 2008. Bahasa Indonesia 1 SMA Kelas X. Bogor : Quadra)

Selain itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menulis karangan argumentasi, yaitu :
1.      Berpikir positif, kritis, dan logis.
2.      Mampu mencari, mengumpulkan, memilih fakta yang sesuai dengan tujuan, serta mampu merangkaikan untuk membuktikan keyakinan atau pendapat.
3.      Menjauhkan emosi dan unsur subjektivitas.
4.      Mampu menggunakan bahasa secara baik dan benar, efektif, dan tidak menimbulkan penafsiran ganda (ambigu).
(Sumber : Juhara, Erwan, dkk. 2005. Cendekia Berbahasa : Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Jakarta : PT Setia Purna Inves)
5.      Menggunakan Konjungsi Antarkalimat dalam Paragraf Argumentasi

Konjungsi antarkalimat menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain. Karena itu, konjungsi macam itu selalu memulai suatu kalimat yang baru dan tentu saja huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital. Berikut adalah contoh konjungsi antar kalimat :

1.      Menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu yang berbeda ataupun bertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya, seperti : biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu. Contoh : Kami tidak sependapat dengan dia. Biarpun begitu, kami tidak akan menghalanginya.

2.      Menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya, seperti : meskipun demikian/begitu, kemudian, sesudah itu, selanjutnya. Contoh : Mereka berbelanja ke glodok. Sesudah itu, mereka pergi ke saudaranya di Ancol.

3.      Menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya, seperti : tambahan pula, lagi pula, selain itu. Contoh : Pak Darta terkena penyakit kencing manis. Selain itu, dia juga mengidap tekanan darah tinggi.

4.      Mengacu ke kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, seperti : sebaliknya. Contoh : Penjahat itu tidak mengindahkan tembakan peringatan. Sebaliknya, dia melawan polisi dengan belati.

5.      Menyatakan keadaan yang sebenarnya, seperti : sesungguhnya, bahwasanya. Contoh : Masalah yang dihadapinya memang gawat. Sesungguhnya, masalah itu sudah diramalkan sebelumnya.

(Sumber : Sutarni, Sri. Sukardi. 2008. Bahasa Indonesia 1 SMA Kelas X. Bogor : Quadra)



S U M B E R :
Wiyanto, Asul. 2007. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA. Jakarta : PT Grasindo
Sutarni, Sri. Sukardi. 2008. Bahasa Indonesia 1 SMA Kelas X. Bogor : Quadra
Juhara, Erwan, dkk. 2005. Cendekia Berbahasa : Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Jakarta : PT Setia Purna Inves
Kusmayadi, Ismail. 2007. Think Smart Bahasa Indonesia. Bandung : Grafindo Media Pratama



Demikian, sedikit informasi mengenai paragraf argumentasi dari Rairapedia. Semoga bermanfaat.. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4

Tidak ada "RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4" dikarenakan KB tempat saya mengajar l...