Selasa, 29 Desember 2015

Paragraf Narasi



Paragraf Narasi

1.      Pengertian Paragraf Narasi

Paragraf narasi adalah karangan yang berisi rangkaian peristiwa atau kejadian yang susul-menyusul sehingga membentuk alur cerita atau plot. Cerita yang diuraikan tersebut dapat berupa cerita faktual (nonfiksi) yang sesuai dengan kenyataan ataupun cerita fiksi (rekaan). Selain itu, narasi lebih mementingkan rangkaian kejadian secara kronologis.

Contoh :

Liburan sekolah beberapa tahun yang lalu, saya beserta keluarga pergi ke Pontianak. Pontianak merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Di Pontianak, banyak sekali keunikan dan tempat menarik yang merupakan ciri khas Kota Pontianak. Perjalanan ke sana kurang lebih dua hari dengan menggunakan bus pariwisata. Tempat yang pertama saya kunjungi adalah Sintang. Waktu tempuh menuju Sintang kurang lebih sembilan jam dari kota Pontianak jika menggunakan mobil. Daerah ini terkenal sekali dengan tenun ikatnya. Motif tenun ikat ini sangat unik karena berbeda dengan tenun ikat lainnya. Harga tenun ikat ini tergolong mahal, bergantung motif dan bahannya. Harganya bisa mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan rupiah.

2.      Ciri-ciri Paragraf Narasi

Paragraf narasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1.      Berisi kejadian atau rangkaian peristiwa yang menunjukkan jalinan cerita.
2.      Ada unsur pelaku,
3.      Ada unsur tempat,
4.      Ada unsur waktu, dan
5.      Ada unsur suasana.

Tulisan narasi atau paragraf narasi bisa berbentuk fiksi dan nonfiksi. Paragraf narasi yang tergolong pargraf narasi fiksi adalah dongeng, novel, cerita pendek (cerpen), roman, legenda, dan hikayat. Sedangkan, paragraf narasi yang berupa nonfiksi, misalnya, riwayat perjalanan, biografi, dan sejarah.

3.      Jenis-jenis Paragraf Narasi

Paragraf narasi dibedakan atas dua jenis, yaitu :

1.      Paragraf Narasi Ekspositoris

Paragraf narasi ekspositoris adalah paragraf yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa tersebut secara tepat.

Contoh :

Siang itu, sabtu pekan lalu, Ramin bermain bagus. Mula-mula ia menyodorkan sebuah kontramelodi yang hebat, lalu bergantian dengan klarinet, meniup garis melodi utamanya. Ramin dan tujuh kawannya berbaris seperti serdadu masuk ke tangsi, mengiringi Ahmad, mempelai pria yang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di Perumahan Kampung Meruyung. Mereka membawakan lagu “Mars Jalan” yang dirasa tepat untuk mengantar Ahmad, sang pengantin. Ramin, Sait si peniup klarinet, dan Kumat si pemegang trompet piston adalah para pemain kesenian tradisional tanjidor yang telah berkiprah puluhan tahun. mereka tergabung dalam Kelompok Tiga Saudara.

2.      Paragraf narasi sugestif

Paragraf narasi sugestif adalah paragraf yang berisi rangkaian peristiwa yang disusun sedemikian rupa sehingga merangsang daya khayal pembaca tentang peristiwa tersebut.

Contoh :

Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Dengan cepat ia mengayunkan pedang itu ke tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut pedang dan membacokkan lagi ke tubuh Tunjungsekar. Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu. Akan tetapi, semuanya gagal.

Patih Pranggulang menyimpulkan dalam hati bahwa Tunjungsekar tidak bersalah. Lalu dia segera membuat rakit dari kayu-kayu kering dan meminta kepada Tunjungsekar agar menaiki rakit yang akan dihanyutkannya ke tengah laut. Dengan psrah, Tunjungsekar mengikuti saran Patih Panggulang. Perlahan-lahan rakit itu bergerak meninggalkan pantai, makin lama makin jauh ke tengah laut. Patih Pranggulang memerhatikan rakit yang makin lama makin jauh ke tengah laut dan matanya berkaca-kaca.

4.      Unsur-unsur Paragraf Narasi

Paragraf narasi dapat dibangun dengan unsur-unsur berikut :

1.      Tema
Tema merupakan pokok pembicaraan yang menjadi dasar penceritaan penulis.

2.      Alur (plot)
Alur atau plot adalah jalinan cerita, bagaimana cerita itu disusun sehingga peristiwa demi peristiwa dapat terjalin dengan baik.

3.      Watak (karakter)
Watak atau karakter berhubungan dengan perangai si pelaku atau tokoh dalam suatu narasi.

4.      Suasana
Suasana berhubungan dengan kesan yang ditimbulkan sehingga pembaca dapat ikut membayangkan dan merasakan suasana yang dihadapi pelaku.

5.      Sudut pandang
Sudut pandang berhubungan dengan dari mana penulis memandang suatu peristiwa. Penulis boleh memandang dari sudut pandang orang pertama atau sudut pandang orang ketiga.

5.      Langkah Menyusun Paragraf Narasi

Paragraf narasi dapat disusun mengikuti langkah-langkah berikut ini :

1)      Memilih topik yang menjadi dasar penceritaan.
2)      Mengumpulkan materi sebagai bahan uraian.
3)      Menetapkan pola pengembangan bahan uraian.
4)      Menyusun kerangka paragraf berupa gagasan dasar dan gagasan penjelasnya.
5)      Mengembangkan kerangka paragraf menjadi beberapa kalimat yang padu sehingga tersusun sebuah paragraf narasi.

Jadi, setelah memilih topik yang akan dibuat menjadi paragraf narasi, mulailah merancang kerangka karangan. Akan tetapi terlebih dulu mengumpulkan materi sebagai bahan. Kerangka karangan tersebut nantinya dikembangkan menjadi karangan utuh.



S U M B E R :

Sutarni, Sri. Sukardi. 2008. Bahasa Indonesia 1 SMA Kelas X. Bogor : Quadra

___. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas 1. Jakarta : PT Grasindo

Darmayanti, Nani. 2007. Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Semenjana (Kelas X). Bandung : Grafindo Media Pratama

Tukan, Paulus. 2007. Mahir Berbahasa Indonesia 1. Jakarta : Yudhistira

Kusmayadi, Ismail. 2007. Think Smart Bahasa Indonesia. Bandung : Grafindo Media Pratama

Iskak, Ahmad. Yustinah. 2008. Bahasa Indonesia 1 Tataran Semenjana untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta : Erlangga



Demikian, informasi mengenai “Paragraf Narasi” dari Rairapedia. Semoga menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi mina-san. Jika mina-san ingin copas postingan ini, mohon sertakan sumber ya, *Rairarinn13.blogspot.com*. Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komentar. Jika ada pertanyaan, silahkan, Rairapedia akan berusaha menjawab karena penulis juga masih sama-sama belajar tentang “Paragraf Narasi”. Terimakasih mina-san.. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4

Tidak ada "RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4" dikarenakan KB tempat saya mengajar l...