PERENCANAAN PEMBELAJARAN
“Aplikasi Model Pengembangan Instruksional Kemp pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV”
Dosen Pengajar : Drs. Mintohari, M.Pd
Disusun Oleh : Nisful Laila (14010644045 / B-2014)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2016
Aplikasi Model Pengembangan Instruksional Kemp pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV
KD :
3.1 Mencermati gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diperoleh dari teks lisan, tulis, atau visual.
4.1 Menata informasi yang didapat dari teks berdasarkan keterhubungan antargagasan ke dalam kerangka tulisan.
Materi : Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung
Langkah 1 : Menentukan tujuan istruksional umum (TIU), yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam mengajarkan masing-masing pokok bahasan.
Tujuan instruksional umum :
- Siswa dapat mengetahui definisi, ciri-ciri, dan contoh dari gagasan pokok.
- Siswa dapat mengetahui definisi, ciri-ciri, dan contoh dari gagasan pendukung.
Langkah 2 :Membuat analisis tentang karakteristik siswa. Analisis ini diperlukan antaral lain untuk mengetahui, apakah latar belakang pendidikan, dan sosial budaya siswa memungkinkan untuk mengikuti program, dan langkah-langkah apa yang perlu diambil.
Untuk mengungkap kemampuan awal, dapat dilakukan dengan pemberian tes dari tingkat bawah atau tes yang berkaitan dengan materi ajar sesuai dengan panduan kurikulum. Sedangkan, minat, kemampuan berpikir, gaya belajar, dan lain-lainnya dapat dilakukan dengan bantuan tes baku yang telah dirancang oleh para ahli.
Membuat analisis karakteristik atau kemampuan awal siswa dilakukan dengan pemberian tes yang berkaitan dengan materi ajar yaitu dengan memberi kesempatan pada siswa untuk mencari informasi dan menyampaikan informasi tentang “gagasan pokok dan gagasan pendukung” yang telah diperoleh.
Langkah 3 : Menentukan tujuan instruksional secara spesifik, operasional, dan terukur. Dengan demikian siswa akan tahu apa yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan apa ukurannya bahwa dia telah berhasil. Dari segi pengajar rumusan itu akan berguna dalam menyusun tes kemampuan/keberhasilan dan pemilihan materi yang sesuai.
Tujuan instruksional khusus :
- Siswa dapat menentukan gagasan pokok dan gagasan pendukung dari sebuah teks lisan, tulis, atau visual.
- Siswa dapat menemukan informasi dari teks berdasarkan keterhubungan antargagasan ke dalam kerangka tulisan.
Langkah 4 : Menetukan materi/bahan pelajaran.
Materi / Bahan Pelajaran :
- Definisi, ciri-ciri, dan contoh gagasan pokok
- Definisi, ciri-ciri, dan contoh gagasan pendukung
- Teks wacana tulis
Gagasan Pokok
Gagasan pokok adalah kalimat yang mengandung gagasan utama mengenai suatu topik yang sedang dibahas di dalam sebuah paragraf.
Ciri-ciri gagasan pokok :
1. Gagasan pokok mengandung suatu permasalahan yang bisa dikembangkan secara terperinci.
2. Gagasan pokok merupakan suatu kalimat yang utuh atau bisa berdiri sendiri tanpa adanya penghubung baik penghubung antar kalimat maupun penghubung intra kalimat.
3. Biasanya gagasan pokok terletak di awal paragraf. Namun pada kalimat induktif kalimat utama terletak di akhir suatu paragraf dan biasanya menggunakan kata-kata berupa: “Sebagai kesimpulan, Jadi…, Dengan demikian…”
4. Mempunyai arti yang jelas walaupun tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.
Gagasan Pendukung
Gagasan pendukung adalah kalimat-kalimat yang isinya merupakan penjelasan, uraian, atau berupa rincian-rincian detail tentang kalimat utama suatu paragraf.
Ciri-ciri gagasan pendukung:
1. Berupa pendukung suatu kalimat utama yang menyajikan deskripsi, contoh, perbandingan, alasan dan penjelasan mengenai topic yang dibahas.
2. Merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
3. Gagasan pendukung memerlukan kata-kata penghubung seperti “Bahkan, contohnya, terlebih lagi, misalnya, contohnya dan lain-lain”. kalimat-kalimat penjelas membutuhkan kata penghubung agar suatu paragraf menjadi Koherence atau berkesinambungan antar kalimat.
Contoh Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung
Setelah memahami pengertian dan ciri-ciri dari gagasan pokok dan gagasan pendukung, berikut adalah contoh menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung dalam sebuah paragraf.
Paragraf 1
Demam berdarah merupakan ancaman bagi manusia di seluruh belahan dunia. Banyak kasus demam berdarah yang terjadi di seluruh dunia. Jumlah kasus demam berdarah yang paling tinggi di tempati oleh Asia terutama di Asia timur dan selatan. Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi sehingga memungkinkan nyamuk dengue berkembang. Sedangkan Australia dan Amerika menempati peringkat ke 2 dan ke 3 dalam kasus demam berdarah. Jumlah kasus demam berdarah di benua ini lebih kecil karena letak geografis dan iklimnya yang membuat nyamuk dengue susah untuk berkembang.
Pada paragraf di atas semua kalimat membicarakan tentang demam berdarah. Berdasarkan ciri-ciri yang telah kita pelajari sebelumnya. kita bisa melihat kalimat pertama merupakan sebuah kalimat yang utuh. Sedangkan kalimat-kalimat setelahnya bersifat mendukung dengan memberikan contoh, alasan, dan bukti yang merupakan ciri dari kalimat penjelas.
Jadi bisa di pastikan bahwa gagasan pokok pada paragraf di atas ada pada kalimat pertama sehingga paragraf ini disebut paragraf deduktif.
Gagasan pokok : Demam berdarah merupakan ancaman bagi manusia di seluruh belahan dunia.
Gagasan pendukung : Ada di kalimat ke 2 hingga ke 6.
Paragraf 2
Banyak faktor yang bisa mempengaruhi tingginya kolesterol di dalam tubuh. Sebagai pemicunya adalah banyaknya lemak yang kita konsumsi salah satunya adalah dari minyak goreng. Kolestrol yang menumpuk ini akam meyumbat alairan darah kita sehingga akan menggangu kerja jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga akan menyebabkan penyumbatan darah. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
Paragraf di atas membicarakan tentang Bahaya kolesterol bagi tubuh. kalimat pertama, hingga kalimat keempat merupakan kalimat penjelas. Pada kalimat pertama penulis mengajukan sebuah fakta dan di djelaskan oleh kalimat-kalimat selanjutnya. kemudian di bagian akhir penjelasan-penjelasan tersebut dirangkum dalam satu kaliamt di kalimat terakhir dicirikan dengan adanya kata “Dengan demikian”
Berdasarkan penjelasan dan contoh di atas, kalimat utama dari paragraf tersebut terletak di akhir paragraf sehingga paragraf ini disebut dengan paragraf Indukif.
Gagasan pokok : Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
Gagasan pendukung : ada pada kalimat 1 hingga kalimat 4.
Teks Wacana Tulis
Teks 1
Orang yang akan pensiun tidak perlu stres. Pendiun berarti tidak bekerja, tetapi mendapat gaji. Dengan tidak berdinas lagi berarti mereka tidak memilii baban pikiran terhadap pekerjaan dan banyak waktu luang untuk bersantai. Kalau waktu luang itu bisa dioptimalkan dengan berbagai kegiatan yang positif dan produktif, tentu orang tidak akan terkena stres.
Teks 2
Seorang muslim sudah sewajarnya untuk rajin beribadah dan berdo'a. Setiap hari, lantunan kata indah selalu dipanjatkan kehadirat-Nya. Ia yakin dengan berdo'a semua harapannya akan tercapai dan kesulitanpun akan dengan mudahnya dapat diselesaikan. Karena bagi seorang muslim do'a adalah senjata paling ampuh.
Teks 3
Hari ini keluarga kami benar-benar bahagia.Di hari ini hari dimana anton akan diwisuda. Kakak sulungku itu tampak rapih duduk di barisan pertama. Berjejer rapi bersama para mahasiswa lain dengan pakaian serba hitam lengkap dengan topi persegi yang menurutku sangat aneh.Dari tadi ku perhatikan kedua bibir ayah dan ibuku tidak pernah terkatup untuk berhenti mengucapkan tahmid sambil sesekali mengumbar senyum.Hari ini tampak begitu spesial bagi kami.
Langkah 5 : Menetapkan penjajagan awal (pre-assessment). Ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah memenuhi prasyarat belajar yang dituntut untuk mengikuti program yang bersangkutan. Dengan demikian pengajar dapat memilih materi yang diperlukan tanpa harus menyajikan yang tidak perlu, dan siswa tidak menjadi bosan.
Langkah 6 : Menentukan strategi belajar-mengajar yang sesuai. Criteria umum untuk pemilihan strategi belajar-mengajar yann sesuai dengan tujuan instruksional khusus tersebut adalah: (1) efisiensi, (2) keefektifan, (3) ekonomis, dan (4) kepraktisan, melalu suatu analisis alternative.
Strategi belajar-mengajar yang digunakan yakni strategi deduktif karena dapat digunakan untuk mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi. Dengan strategi deduktif, materi atau bahan pelajaran diolah dari mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut, atau ciri-ciri.
Langkah 7 : Mengkoordinasikan sarana penunjang yang diperlukan meliputi biaya, fasilitas, peralatan, waktu, dan tenaga.
Sarana penunjang yang diperlukan adalah beberapa teks wacana tulis yang mengandung gagasan pokok dan gagasan penjelas.
Langkah 8 : Mengadakan evaluasi. Evaluasi ini sangat perlu untuk mengontrol dan mengaji keberhasilan program secara keseluruhan, yaitu (1) siswa, (2) program instruksional, (3) instrumen evaluasi/tes, maupun (4) metode.
Evaluasi yang digunakan yaitu evaluasi sumatif. Evaluasi yang dilakukan setelah berakhirnya kegiatan belajar-mengajar, atau sering juga kita kenal dengan istilah lain, yaitu post test. Pola evaluasi ini dilakukan kalau kita hanya bermaksud mengetahui tahap perkembangan terakhir dari tingkat pengetahuan atau penguasaan belajar yang telah dicapai oleh siswa.
Sumber :
Permendikbud No. 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar
Nur Hamiyah, Muhammad Jauhar. 2014. Strategi Belajar Mengajar di Kelas. Jakarta : Prestasi Pustakaraya
___. 2015. Pengertian Gagasan Utama dan Cara Mudah Menemukannya dalam Sebuah Paragraf, (online), http://www.abimuda.com/2015/02/pengertian-gagasan-utama-dan-cara-mudah-menemukannya-dalam-sebuah-paragraf.html, (Diakses 10 Oktober 2016)
___. 2011. Aplikasi Model Pengembangan Instruksional, (online), http://satriadholan.blogspot.co.id/2011/04/aplikasi-model-model-pengembangan.html, (Diakses 10 Oktober 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar