Kamis, 26 November 2015

Makalah Energi dan Daya Listrik Serta Penghitungan Rekening Listrik



Konsep Dasar IPA 2
“Energi dan Daya Listrik Serta Penghitungan Rekening Listrik”



Dosen Pengampu : Julianto, M.Pd

Disusun Oleh:
1.      Nisful Laila                             (14010644045)
2.      Rima anggraini                        (14010644052)
3.      Lusyi Dwi Oktafianti              (14010644054)
4.      Lilik Minarsih              (14010644061)
B-2014



UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2015



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Energi dan Daya Listrik Serta Penghitungan Rekening Listrik” berhasil diselesaikan tepat pada waktunya.

            Dengan selesainya makalah ini diucapkan terima kasih kepada Julianto, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPA 2. Serta terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.

Penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.



Surabaya, 15 November 2015


Tim Penyusun













DAFTAR ISI


Halaman Judul ............................................................................................               i
Kata Pengantar.............................................................................................              ii
Daftar Isi .....................................................................................................               iii

BAB I   PENDAHULUAN .......................................................................               1
A. Latar Belakang .......................................................................................               1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................               1
C. Tujuan .....................................................................................................               1
D. Manfaat ..................................................................................................               2

BAB II  PEMBAHASAN ..........................................................................               3
A. Pengertian Energi Listrik dan Cara Menghitung Beasar Energi Listrik..               3
B. Pengertian Daya Listrik dan Cara Menghitung Beasar Daya Listrik......               5
C. Cara Menghitung Rekening Listrik.........................................................               7
D. Penerapan Energi Listrik Dalam Kehidupan Sehari-hari........................               14

BAB III PENUTUP ...................................................................................               17
A.    Kesimpulan ...........................................................................................               17
B.     Saran .....................................................................................................               20
C.     Daftar Pustaka ......................................................................................               21











BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang

Energi listrik merupakan energi yang paling mudah dan paling banyak dimanfaatkan manusia dalam kehidupan sehari- hari. Energi listrik juga paling luwes karena mudah diubah menjadi bentuk energi lainnya. Energi listrik diubah menjadi energi cahaya dan energi kalor dalam lampu pijar, menjadi energi kinetik pada motor listrik, dan menjadi energi kalor dalam setrika dan solder listrik. Bila kita perhatikan jala-jala listrik di rumah, energi listrik banyak digunakan untuk penerangan, memasak, memanaskan air atau makanan, mendinginkan rumah dll. Karena begitu pentingnya serta banyaknya manfaat dalam penggunaan energi listrik maka kami menyusun makalah tentang energi dan daya listrik. Kami akan membahas satu per satu tentang materi tersebut.

2.      Rumusan Masalah
A.    Bagaimana pengertian dari energi listrik dan cara menghitung besar energi listrik?
B.     Bagaimana pengertian dari daya listrik dan cara menghitung besar daya listrik?
C.     Bagaimana cara menghitung rekening listrik?
D.    Bagaimana penerapan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari?

3.      Tujuan
A.    Untuk mengetahui pengertian dari energi listrik dan cara menghitung besar energi listrik.
B.     Untuk mengetahui pengertian dari daya listrik dan cara menghitung besar daya listrik.
C.     Untuk mengetahui cara menghitung rekening listrik.
D.    Untuk mengetahui penerapan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.







4.      Manfaat
A.    Memberitahu pembaca pengertian dari energi listrik dan cara menghitung besar energi listrik.
B.     Memberitahu pembaca pengertian dari daya listrik dan cara menghitung besar daya listrik.
C.     Memberitahu pembaca cara menghitung rekening listrik.
D.    Memberitahu pembaca penerapan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Energi Listrik dan Cara Menghitung Besar Energi Listrik

Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik dalam suatu rangkaian tertutup. Energi listrik dapat diubah menjadi berbagai bentuk energi yang lain. Sumber-sumber listrik seperti baterai yang dihasilkan oleh perubahan energi kimia dihasilkan energi listrik dan ada energi mekanik menjadi energi listrik, bahkan energi panas (kalor) menjadi energi listrik. Sumber-sumber listrik mempunyai kemampuan untuk mempertahankan beda potensial antara kedua kutubnya.

Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber arus. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk lain, misalnya :

• Energi listrik menjadi energi kalor / panas, contoh: seterika, solder, dan kompor listrik.
• Energi listrik menjadi energi cahaya, contoh: lampu.
• Energi listrik menjadi energi mekanik, contoh: motor listrik.
• Energi listrik menjadi energi kimia, contoh: peristiwa pengisian accu, peristiwa penyepuhan (peristiwa melapisi logam dengan logam lain).

Untuk menghitung besarnya energi listrik yang dikeluarkan oleh sumber tegangan, dapat digunakan konsep beda potensial yaitu dengan persamaan berikut :



Keterangan :
V = Beda potensial dalam satuan volt (V)
W = Energi yang dikeluarkan sumber tegangan dalam satuan joule (J)
Q = Besarnya muatan listrik yang mengalir dalam satuan colomb (C)

Persamaan 1 tersebut dapat juga ditulis sebagai berikut :




Keterangan :
W = Energi yang dikeluarkan sumber tegangan (J)
V = Beda potensial (V)
l = kuat arus (A)
t = waktu (s)

Contoh Soal Cara Menghitung Besar Energi Listrik
1.      Lampu yang dipasang di ruang tamu rumah Bapak Budi tegangannya 220 V mengalir alur listrik 2 A selama 5 menit. Tentukan besar energi listrik yang diperlukan lampu untuk menyala dengan baik!

Penyelesaian :

Diketahui :
V (beda potensial) = 220 V
l (kuat arus) = 2 A
t (waktu) 5 menit = 300 s


Ditanyakan : W?

Jawab :
W = V.l.t
      = 220.2.300
      = 132.000 J
      = 132 Kj

2.      Sebuah setrika listrik dipasang pada tegangan 220 volt dan kuat arus 2 ampere. Berapa energi yang diperlukan selama 5 menit?
Sumber soal: Modifikasi Ebtanas 1997

Pembahasan
Menentukan energi listrik jika diketahui tegangan = 220 volt, kuat arus = 2 ampere, dan waktunya, 5 menit = 300 detik

W = V x I x t
W = 220 x 2 x 300
W = 132000 joule = 132 kJ

B.     Pengertian Daya Listrik dan Cara Menghitung Besar Daya Listrik

Pada alat listrik biasanya terdapat tulisan. Misalkan 220 V 60 W. Apa maksud dari tulisan tersebut?
Jika pada alat-alat listrik kita dapati tulisan , misalnya 220 V 50 W, artinya bahwa alat tersebut akan dapat bekerja dengan baik jika dipasang pada tegangan 220 V dan daya listrik yang digunakan adalah 50 watt.

Apakah daya listrik itu?



Pada pembahasan sebelumnya telah diketahui bahwa setiap mengalirkan arus listrik, sumber tegangan mengeluarkan energi listrik sebesar W = V.l.t

Besarnya energi listrik yang dikeluarkan tiap satu sekon disebut Daya Listrik yang dapat ditulis sebagai berikut :



Keterangan :
P = Daya listrik (W)
W = Energi yang dikeluarkan sumber tegangan (J)
t = Waktu (s)

Contoh Soal Cara Menghitung Besar Daya Listrik

1.      Sebuah lampu pijar tertulis 100 watt/100 volt. Jika lampu itu dipasang pada tegangan 80 volt. Diminta menghitung besarnya daya sekarang yang digunakan lampu tersebut?

Penyelesaian :

Diketahui :
P1  = 100 watt
E1  = 100 Volt
E2  = 80 Volt

Ditanyakan = P2?

Jawab :




2.      Pada sebuah alat listrik tertulis 220 V, 500 watt. Jika alat itu dipasang pada tegangan 110 V. Diminta menghitung daya listrik sekarang setelah dihubungkan pada tegangan 110V?
Penyelesaian :


Diketahui :
E1 = 220 V
P1 = 500 watt
E2 = 110 V

Ditanyakan : P2?





C.    Cara Menghitung Rekening Listrik

1)      Penyampaian Energi Listrik ke Pelanggan

Sebelum mengetahui cara menghitung rekening listrik, kita akan mempelajari cara penyampaian energi listrik ke pelanggan atau pengguna energi listrik.



Pertama, Tenaga listrik dibangkitkan dalam pusat-pusat listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP dan PLTD kemudian disalurkan melalui saluran transmisi setelah terlebih dahulu dinaikkan tegangannya oleh transformator penaik tegangan yang ada di pusat listrik.

Kedua, Setelah tenaga listrik disalurkan melalui saluran transmisi maka sampailah tenaga listrik ke Gardu Induk (GI) untuk diturunkan tegangannya melalui transformator penurun tegangan menjadi tegangan menengah.

Catatan :
Saluran transmisi ada yang berupa saluran udara dan ada pula yang berupa kabel tanah. Saluran transmisi PLN kebanyakkan berupa saluran udara. Mengapa saluran transmisi PLN kebanyakkan berupa saluran udara? Apa keuntungan dan kerugian dari menggunakan saluran transmisi berupa saluran udara? Saluran transmisi PLN kebanyakkan berupa saluran udara karena memiliki keuntungan harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan kabel tanah. Sedangkan kerugiannya adalah saluran udara mudah terganggu. Misalnya karena kena petir.
Ketiga, Jaringan setelah keluar dari Gardu Induk (GI) biasa disebut jaringan distribusi. Sedangkan, jaringan antara pusat listrik dengan Gardu Induk biasa disebut jaringan transmisi.

Keempat, Setelah tenaga listrik disalurkan melalui jaringan distribusi kemudian tenaga listrik diturunkan tegangannya dalam gardu-gardu distribusi menjadi tegangan rendah untuk selanjutnya disalurkan ke rumah-rumah pelanggan PLN melalui Sambungan Rumah.



Pelanggan-pelanggan yang mempunyai daya tersambung besar tidak dapat disambung melalui Jaringan Tegangan Rendah melainkan disambung langsung pada Jaringan Tegangan Menengah bahkan ada pula yang disambung pada Jaringan Tegangan Tinggi, tergantung besarnya daya tersambung.

Setelah tenaga listrik melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Sambungan Rumah (SR) maka tenaga listrik selanjutnya melalui alat pembatas daya dan KWH meter.

Setelah melalui KWH meter, tenaga listrik kemudian memasuki instalasi rumah yaitu instalasi milik pelanggan. Dalam instalasi pelanggan tenaga listrik langsung memasuki alat-alat listrik milik pelanggan seperti lampu, setrika, lemari es, televisi, dan lain-lain.

Di Indonesia yang berwenang untuk menyediakan energi listrik adalah perusahaan listrik negara (PLN). Untuk mengetahui besaran energi listrik yang digunakan dibutuhkan sebuah alat yang disebut KWH meter, Pada umumnya KWH meter yang digunakan oleh PLN adalah KWH meter analog atau disebut dengan listrik konvensional sehingga perlu petugas pembaca meter untuk melakukan pencatatan data dan transfer kedatabase PLN. Pelanggan biasanya menggunakan listrik terlebih dahulu dan membayar tagihannya pada bulan berikutnya. Sistem perhitungan yang masih manual ini sering menimbulkan masalah seperti seringnya pelanggan listrik tidak disiplin dalam membayar tagihan rekening listrik tiap bulan, kesalahan catat meter yang dilakukan oleh pegawai PLN, pencurian listrik dan lain sebagainya, sehingga membuat PLN megeluarkan dan menerapkan sistem listrik prabayar. Listrik prabayar adalah sistem listrik yang menggunakan KWH meter digital, dimana pelanggan harus membeli voucher khusus untuk dapat menggunakan listrik dari PLN. Besar energi listrik yang telah dibeli oleh pelanggan dimasukkan ke dalam meter prabayar (MPB).

2)      Mengenal Siklus Pakai dan Bayar Listrik

·         Pada penggunaan listrik konvensional, pelanggan menggunakan listrik terlebih dahulu dan membayar tagihannya pada bulan berikutnya. Untuk mengetahui pemakaian listrik pelanggan, PLN menggunakan jasa petugas Catat Meter (CATER).
·         Pada tanggal yang sama, setiap satu bulan sekali secara periodik, petugas CATER akan mencatat posisi angka stand meter listrik di rumah pelanggan. Hasil pencatatan angka stand meter akan di kurangi dengan hasil pencatatan periode bulan yang lalu, dari selisih yang didapat akan diketahui banyaknya penggunaan listrik (kWh) oleh pelanggan.
·         Setelah data pencatatan meter di peroleh, data tersebut akan diproses untuk mendapatkan besaran tagihan listrik secara menyeluruh. Adapun unsur tagihan listrik adalah sebagai berikut :
1.      Biaya beban ( untuk daya 450 VA dan 900 VA)
2.      Pajak Penerangan Jalan
3.      Biaya Energi Minimum ( untuk daya 1300 VA ke atas)
4.      Biaya pemakaian kWh Untuk pembayaran melalui loket pembayaran (PPOB) dikenakan biaya administrasi yang besarnya ditentukan oleh Bank.

·         Di wilayah kerja PLN Jawa Tengah dan DIY, pembayaran tagihan listrik dilayani mulai tanggal 1 sampai dengan tanggal 20 setiap bulannya. Apabila pelanggan terlambat membayar tagihan rekening listrik sampai batas akhir periode pembayarannya, maka PLN berhak memutus sementara aliran listrik pelanggan dengan cara melakukan penyegelan atas Alat Pembatas dan Pengukur (APP, yakni MCB dan kWh meter) tanpa perlu memberi peringatan terlebih dahulu.
·         Atas keterlambatan ini, pelanggan dikenakan Biaya Keterlambatan yang pertama (BK1). Selanjutnya jika pelanggan belum melunasi tunggakannya hingga masuk bulan berikutnya, pelanggan akan dikenakan Biaya Keterlambatan kedua (BK2)
·         Besarnya Biaya Keterlambatan (BK) Pembayaran Rekening Listrik

NO
BATAS DAYA
BIAYA KETERLAMBATAN (Rp/Bulan)
1
450 VA
3.000
2
900 VA
3.000
3
1.300 VA
5.000
4
2.200 VA
10.000
5
3.500 VA s.d 5.500 VA
50.000
6
6.600 VA s.d 14.000 VA
3% dari tagihan rekening listrik (minimum Rp. 75.000)
7
Diatas 14.000 VA
3% dari tagihan rekening listrik (minimum Rp. 100.000)








·          
·          
·          
·          
·          
·         Jika sampai memasuki 60 hari dari tanggal pemutusan sementara, pelangan masih juga belum membayar rekening listriknya, maka PLN berhak melakukan tindakan bongkar rampung atas semua instalasi PLN (APP dan Saluran Masuk Pelayanan (kabel listrik mulai dari tiang sampai dengan kWh meter)) dengan memberikan Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Pemutusan Rampung sambungan Tenaga Listrik.

·         Apabila pelanggan ingin meminta penyambungan kembali sambungan listriknya setelah bongkar rampung tersebut, maka pelanggan harus melunasi semua tagihan listrik beserta Biaya Keterlambatannya terlebih dahulu, kemudian mendaftar Pasang Baru kembali dan membayar Biaya Penyambungan Pasang baru. Semua ketentuan ini sudah tertuang di Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) yang telah di tandatangani oleh Pelanggan dan PLN.

·         Keterlambatan dalam membayar rekening listrik menyebabkan tunggakan rekening listrik. Tunggakan rekening listrik adalah jumlah kewajiban terutang yang disebabkan karena ketidakmampuan pelanggan membayar tagihan listriknya sesuai dengan jadwal.

·         Untuk menyikapi hal ini, PLN kemudian melakukan program “TUS-BUNG” alias PEMUTUSAN-PENYAMBUNGAN. Program ini merupakan program rutin PLN untuk menurunkan angka tunggakan. Program ini dilaksanakan secara berkelanjutan di wilayah  kerja PLN Jawa Tengah dan DIY, dengan sasaran pelanggan yang terlambat bayar/menunggak pembayaran rekening listrik minimal 1 (satu) bulan keatas.

·         Untuk menghindari ketidaknyamanan ini, kami menghimbau agar pelanggan selalu membayar tagihan rekening listriknya sesuai dengan periode bayar yang telah disediakan. Adapun alternatif lain yang ditawarkan oleh PLN adalah menjadi pelanggan listrik Prabayar, dimana kendali penggunaan listrik di rumah pelanggan sepenuhnya berada di tangan pelanggan. Artinya, setiap pelanggan bisa mengendalikan sendiri penggunaan listriknya sesuai kebutuhan dan kemampuannya. Untuk bermigrasi dari listrik paskabayar ke listrik prabayar, pelanggan tidak dikenakan biaya apapun alias GRATIS.


3)      Perhitungan Rekening Listrik

Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut untuk
melakukan suatu usaha. Satuan energi adalah joule.

Energi Listrik adalah energi akhir yang dibutuhkan bagi peralatan listrik untuk menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan ataupun untuk menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain.

Satuan daya = joule/sekon sering disebut sebagai watt. Satuan energi juga dapat dinyatakan dalam waat, yaitu watt-jam atau Wh.
1 Wh = 1 J/s x 3600 s = 3600 J
1 KWh = 1000 Wh = 3600 kJ

Pengertian energi listrik adalah kemampuan untuk melakukan atau menghasilkan usaha listrik (kemampuan yang diperlukan untuk memindahkan muatan dari satu titik ke titik yang lain). Energi listrik dilambangkan dengan W.

Berikut adalah cara menghitung rekening listrik :

Tabel Tarif Dasar Listrik :



Contoh Cara Penghitungan Rekening Listrik :

Contoh 1

Seorang pelanggan dengan daya 1.300 VA meteran yang dicatat akhir bulan Oktober 2011 adalah 070100, dan dicatat bulan sebelumnya (September) 2011 adalah 069600. Jumlah rekening listrik yang harus dibayar adalah :

Pemakaian kWh          = Stand meter akhir – Stand meter yang lalu
= 070100 – 069600 = 500 kWh


Biaya pemakaian         = 500 kWh x Rp 795
                                    = Rp 397.500

Pajak Penerangan Jalan (PPJ)             = 10 % x 397.500)
                                                            = Rp 39.750 3.



Total rekening yang harus dibayar      = biaya pemakaian + PPJ
= 397.500 + 39.750
= Rp 437.250

Contoh 2

Seorang pelanggan dengan daya 900 VA meteran yang dicatat akhir bulan februari 2015 adalah 017199, dan dicatat bulan sebelumnya (Januari) 2015 adalah 017079. Jumlah rekening listrik yang harus dibayar adalah :

Pemakaian kWh          = Stand meter akhir – Stand meter yang lalu
= 017199-017079
= 120 kWh.

Biaya pemakaian         = 120 kWh x Rp 495
= Rp 59.400

Pajak Penerangan Jalan (PPJ)             = 10 % x 59.400
= Rp 5.940

Total rekening yang harus dibayar      = biaya pemakaian + PPJ
            = Rp. 59.400 + Rp. 5.940
            = Rp. 65.340



Prakiraan biaya pelanggan unit meteran Prabayar

Bagi pelanggan yang menggunakan unit meteran prabayar, dapat juga menggunakan metode perhitungan perkiraan biaya seperti di atas. Namun, pertama kali harus memenuhi dahulu kuota pemakaian daya secara satu bulan penuh sesuai dengan kapasitas daya listrik terpasang. Jadi, anda harus menghitung terlebih dulu total kwh yang dibutuhkan secara penuh berdasarkan kapasitas daya listrik terpasang supaya tidak kehabisan kuota saat pertengahan bulan.

Misalnya, untuk pelanggan dengan kapasitas daya 1.300 VA (6 Ampere) harus memenuhi kuota kwh pada unit meteran sebesar : (1.300 x 24) x 30 = 31.200 x 30 = 936.000 Watt atau 936 Kwh per bulan.

*Asumsi : 1 bulan = 30 hari

Sama halnya dengan pelanggan dengan kapasitas daya 2.200 VA (10 Ampere), harus memenuhi kuota kwh pada unit meteran sebesar : (2.200 x 24) x 30 = 52.800 x 30 = 1.584.000 Watt atau 1.584 Kwh per bulan dan juga berlaku untuk pelanggan meteran prabayar yang menggunakan kapasitas berbeda lainnya.

Setelah pemenuhan kuota selama sebulan penuh telah dikerjakan, hitung nilai per kwh dari total kuota yang telah diisikan.

Misalnya, pada pelanggan 1.300 VA untuk mendapatkan total kuota sebesar 936 kwh perbulan, dibutuhkan biaya sebesar Rp. 761.623,2,-. Jadi  nilai rupiah per kwh-nya adalah 761.623,2 / 936 = Rp. 813,7,- per kwh.

Jika pada akhir bulan, sisa kwh yang terlihat pada unit meteran sebesar 623 kwh, maka telah terjadi pemakaian selama bulan berjalan sebesar 936 – 623 = 313 kwh yang berarti 313 x 813,7 = Rp. 254.688,1,- selama sebulan.

Jadi, untuk bulan berikutnya dibutuhkan biaya sebesar Rp. 254.688,1,- sebagai dasar untuk pembelian voucher sebesar 313 kwh. Kemudian tambahkan toleransi kelebihan pemakaian sebesar 10 kwh sehingga total rupiah yang harus dipersiapkan adalah sebesar 254.688,1 + (813,7 x 10) = 254.688,1 + 8137 = Rp. 262.825,1,-

D.    Penerapan Energi Listrik dalam Kehidupan Sehari-hari

            Listrik adalah aliran tenaga atau daya listrik. Listrik merupakan bagian mendasar dari alam semesta dan salah satu bentuk energi yang paling banyak digunakan. Listrik sebenarnya merupakan sumber energi sekunder, yang disebut sebagai pembawa energi. Hal ini berarti bahwa kita mendapatkan listrik dari konversi dari sumber energi lainnya, seperti batubara, energi nuklir, atau matahari yang disebut sebagai sumber primer. Sumber energi yang kita gunakan untuk membuat listrik dapat terbarukan atau tak terbarukan, tapi listrik itu sendiri adalah tidak terbarukan atau tak terbarukan.

            Sebelum listrik tersedia lebih dari 100 tahun yang lalu, rumah diterangi lampu minyak tanah, makanan didinginkan dalam kotak es, dan ruangan dihangatkan oleh tungku pembakaran kayu atau batubara. Banyak ilmuwan dan penemu telah bekerja untuk menguraikan prinsip-prinsip listrik sejak tahun 1600-an. Beberapa prestasi penting telah dibuat oleh Benjamin Franklin, Thomas Edison, dan Nikola Tesla.

            Benjamin Franklin menunjukkan bahwa kilat adalah listrik. Thomas Edison menemukan bola pijar tahan lama yang pertama kali. Sebelum tahun 1879, listrik arus searah (DC) telah digunakan pada lampu arc untuk penerangan luar ruangan. Pada akhir tahun 1800, Nikola Tesla merintis generator, transmisi, dan penggunaan listrik alternating current (AC), yang mengurangi biaya transmisi listrik jarak jauh. Penemuan Tesla membuat listrik bisa digunakan untuk menerangi rumah kita dan untuk menggerakkan mesin listrik industri.

            Listrik mempunyai manfaat yang sangat besar kita bisa menggunakan untuk memasak, menyalakan lampu, menghidupkan radio dan berbagai macam yang lain. Dalam pemanfaatanya listrik  di bedakan menjadi sebagai berikut :
     
      1.     Listrik sebagai penghasil cahaya
Setiap sudut rumah kiat banyak lampu yang di pasang . Gunanya lampu sebagai cahaya yang menerangi bila malam datang dan sebagai pengganti cahaya matahari. Cara kerja nya apabila arus listrik  mengalir pada kawat wolfarm pada lampu maka akan terjadi panas dan mengakibatkan berpijar. Kawat wolfram ini bersifat halus dan berhambatan tinggi.
     
      2.      Listrik sebagai penghasil panas.
Listrik  sebagai penghasil panas kita aplikasikan pada alat yang menggunakan elemen pemanas. Bisanya di gunakan untuk keperluan rumah tangga seperti untuk memasak (kompor listrik ),untuk menanak nasi (magic com),untuk menyetrika (setrika listrik ) dan masih banyak lagi alat yang menggunakan pemanas.bila arus mengalir pada nikel atau elemen pemanas maka akan mengakibatkan panas , panas inilah yang di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

      3.      Listrik sebagai penghasil gerak
Di dalam kehidupan sehari hari kita sering menjumpai berbagai macam kebutuhan yang menggunakan listrik untuk menghasilkan gerak . Sebagai contoh motor, mobil, kipas angin dan lain lain alat ini menghasilkan gerak untuk berjalan atapun untuk memudahkan manusia dalam segala aktivitasnya. 





BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

·         Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik dalam suatu rangkaian tertutup. Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber arus. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk lain, misalnya : Energi listrik menjadi energi kalor / panas, contoh: seterika, solder, dan kompor listrik.
Untuk menghitung besarnya energi listrik yang dikeluarkan oleh sumber tegangan, dapat digunakan konsep beda potensial yaitu dengan persamaan berikut :

W = V.l.t

Keterangan :
W = Energi yang dikeluarkan sumber tegangan (J)
V = Beda potensial (V)
l = kuat arus (A)
t = waktu (s)

·         Besarnya energi listrik yang dikeluarkan tiap satu sekon disebut Daya Listrik yang dapat ditulis sebagai berikut :



Keterangan :
P = Daya listrik (W)
W = Energi yang dikeluarkan sumber tegangan (J)
t = Waktu (s)


·         Penghitungan Rekening Listrik

Berikut adalah cara menghitung rekening listrik :

Tarif Dasar Listrik :




Contoh Cara Penghitungan Rekening Listrik :

Contoh 1

Seorang pelanggan dengan daya 1.300 VA meteran yang dicatat akhir bulan Oktober 2011 adalah 070100, dan dicatat bulan sebelumnya (September) 2011 adalah 069600. Jumlah rekening listrik yang harus dibayar adalah :

Pemakaian kWh          = Stand meter akhir – Stand meter yang lalu
= 070100 – 069600 = 500 kWh


Biaya pemakaian         = 500 kWh x Rp 795
                                    = Rp 397.500

Pajak Penerangan Jalan (PPJ)             = 10 % x 397.500)
                                                            = Rp 39.750 3.
Total rekening yang harus dibayar      = biaya pemakaian + PPJ
= 397.500 + 39.750
= Rp 437.250

Contoh 2

Seorang pelanggan dengan daya 900 VA meteran yang dicatat akhir bulan februari 2015 adalah 017199, dan dicatat bulan sebelumnya (Januari) 2015 adalah 017079. Jumlah rekening listrik yang adalah:

Pemakaian kWh          = Stand meter akhir – Stand meter yang lalu
= 017199-017079
= 120 kWh.

Biaya pemakaian         = 120 kWh x Rp 495
= Rp 59.400

Pajak Penerangan Jalan (PPJ)             = 10 % x 59.400
= Rp 5.940

Total rekening yang harus dibayar      = biaya pemakaian + PPJ
            = Rp. 59.400 + Rp. 5.940
            = Rp. 65.340


·         Listrik mempunyai manfaat yang sangat besar kita bisa menggunakan untuk memasak, menyalakan lampu, menghidupkan radio dan berbagai macam yang lain. Dalam pemanfaatanya listrik  di bedakan menjadi sebagai berikut :

      1.     Listrik sebagai penghasil cahaya




Setiap sudut rumah kiat banyak lampu yang di pasang . Gunanya lampu sebagai cahaya yang menerangi bila malam datang dan sebagai pengganti cahaya matahari. Cara kerja nya apabila arus listrik  mengalir pada kawat wolfarm pada lampu maka akan terjadi panas dan mengakibatkan berpijar. Kawat wolfram ini bersifat halus dan berhambatan tinggi.
     
      2.      Listrik sebagai penghasil panas.

Listrik  sebagai penghasil panas kita aplikasikan pada alat yang menggunakan elemen pemanas. Bisanya di gunakan untuk keperluan rumah tangga seperti untuk memasak (kompor listrik ),untuk menanak nasi (magic com),untuk menyetrika (setrika listrik ) dan masih banyak lagi alat yang menggunakan pemanas.bila arus mengalir pada nikel atau elemen pemanas maka akan mengakibatkan panas , panas inilah yang di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

      3.      Listrik sebagai penghasil gerak

Di dalam kehidupan sehari hari kita sering menjumpai berbagai macam kebutuhan yang menggunakan listrik untuk menghasilkan gerak . Sebagai contoh motor, mobil, kipas angin dan lain lain alat ini menghasilkan gerak untuk berjalan atapun untuk memudahkan manusia dalam segala aktivitasnya. 

Saran
Kami selaku penyusun menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan kami.

Oleh karena itu, kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk kami khususnya dan pembaca pada umumnya.




DAFTAR PUSTAKA

1.      Khalim, Abdul. Dkk .2005. Sains Fisika. Jakarta : PT Bumi Aksara
2.      Marsudi, Djiteng. 2006. Operasi Sistem Tenaga Lisrik. Yogyakarta : Graha Ilmu
3.      Subagya, Hari. Dkk. 2007. Sains Fisika 1 SMA/MA. Jakarta : PT Bumi Aksara
4.      Abadi, Prayitno. Dkk. 2008. Fisika dan Kegunaannya. Jakarta : Azka Press
5.      _____. 2002. IPA Fisika. Surabaya : Lentera Ilmu
6.      _____. 2002. Teknik-Teknik Dasar Listrik. Jakarta : PT Rineka Cipta
7.      Suryanti. Widodo, Wahono. Dkk. 2003. KONSEP DASAR IPA-FISIKA SD. 
Surabaya: Unesa University Press.
8.      Novianti, Ike. 2010. SMP Panduan Belajar. Yogyakarta : Primagama Yogyakarta
9.      Mundilarto, Istiyono, Edi. 2007. Seri IPA FISIKA 3SMP Kelas IX. Bogor : Quadra
10.  Suryatin, Budi. 2007. Sukses Sains FISIKA 3. Jakarta : PT Grasindo

1.      Hikmah. 2013. Energi dan Daya Listrik, (online), http://hikmah-d.blogspot.co.id/2013/09/arus-listrikenergi-dan-daya-listrik.html, (Diakses 10 Oktober 2015)
2.      Ode, Amir. 2015. Cara Menghitung Tagihan Listrik, (online), http://www.naskah.net/2015/01/cara-menghitung-tagihan-listrik-2015.html, (Diakses 10 Oktober 2015)
3.      PT PLN Persero. 2011. Mengenal Siklus Pakai dan Bayar Listrik, (online), http://www.pln.co.id/disjateng/?p=637, (Diakses 10 Oktober 2015)
4.      Syartika, Anggraini. Dkk. 2013. “Evaluasi Perbandingan Metode Pembayaran Listrik Konvensional dengan Metode Pembayaran Listrik Prabayar Ditinjau dari Profitabilitas Perusahaan di PT PLN (Persero) Cabang XYZ”. Jurnal Teknik Industri, (online), Vol 1, No.3, Diunduh 10 Oktober 2015.
5.       Mukhlis, Baso. 2012. “Biaya Pemasangan Baru dan Perhitungan Rekening Listrik Golongan Tarif Rumah Tangga”. Jurnal Ilmiah Foristek, (online), Vol 2, No. 1, Dounduh 10 Oktober 2015

RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4

Tidak ada "RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4" dikarenakan KB tempat saya mengajar l...