Sabtu, 20 Juni 2015

Cara Membantu Anak yang Mengalami Kesulitan Belajar Dalam Menulis (Disgrafia)



Tugas Akhir Bimbingan di Sekolah Dasar
“Cara Membantu Anak yang Mengalami Kesulitan Belajar Dalam Menulis (Disgrafia)”


Dosen Pengampu      :
Dra. Mulyani, M.Pd

Disusun Oleh             :
Nisful Laila (B-2014/14010644045)





UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2015

Cara Membantu Anak yang Mengalami Kesulitan Belajar Dalam Menulis (Disgrafia)

Menulis bukan hanya kegiatan menyalin bentuk tulisan atau keterampilan menggerakkan alat tulis di atas media tulis, melainkan bagaimana seorang penulis memvisualisasikan atau mengekspresikan apa yang dilihat, didengar, dan dipikirkannya ke dalam lambang-lambang tulisan. Menulis juga merupakan pemindahan pikiran dan perasaan dalam bentuk lambang-lambang bahasa (Semi, 1990:47). Nuryantoro (2001:296) menyatakan bahwa, Aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan (dan keterampilan) berbahasa paling akhir dikuasai pelajar bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara dan membaca. Sehingga keterampilan menulis perlu diajarkan pada jenjang pendidikan dasar dikarenakan untuk mengimbangi keterampilan berbahasa lainnya. Keterampilan menulis harus diajarkan sejak pendidikan dasar. Dikarenakan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang umumnya paling sulit dikuasai anak. Selain itu kemampuan menulis sangat dituntut dalam kehidupan bermasyarakat, seperti untuk berkirim surat, mencatat, mengisi formulir, dan lain-lain.

Definisi Kesulitan Belajar Menulis (Disgrafia)

Salah satu jenis kesulitan belajar yang termasuk dalam klasifikasi kesulitan belajar akademik adalah kesulitan belajar menulis atau disgrafia.

Kesulitan belajar menulis atau disgrafia merupakan suatu bentuk gangguan atau kesulitan dalam mengikuti pengajaran menulis yang berhubungan dengan keterampilan lain seperti mendegarkan, berbicara dan membaca yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan perkembangan memori dan motoriknya sehingga berpengaruh dalam kemampuan mengungkapkan suatu informasi atau objek kedalam bentuk bahasa tulis.

Salah satu anak yang mengalami kesulitan belajar dalam menulis atau disgrafia adalah Muhammad Ainur Robi. Berikut adalah biodata dari Muhammad Ainur Robi :



Nama               : Muhammad Ainur Robi
Usia                 : 7 Tahun
Kelas               : I
Sekolah           : SDN Dukuhsari 01 Jabon
Alamat                        : Dukuhsari – Jabon

Permasalahan :
Melihat huruf atau angka dengan posisi yang berbeda dari yang tertulis, sehingga seringkali terbalik dalam menuliskannya kembali. Misalnya :
v  Huruf S ditulis terbalik.
v  Huruf B kecil ditulis D kecil.
v  Huruf D kecil ditulis B kecil.

Solusi untuk Membantu Anak Disgrafia :
1.      Membantu anak tersebut berlatih menghafalkan huruf abjad terlebih dahulu.
2.      Jika sudah hafal, melatih anak tersebut untuk membedakan huruf abjad yang sering salah dalam penulisannya. Dalam permasalahan ini :
v  Huruf S ditulis terbalik.
v  Huruf B kecil ditulis D kecil.
v  Huruf D kecil ditulis B kecil.
3.      Latihan membedakan huruf dapat dilakukan dengan cara mengajari anak tersebut menulis huruf abjad dalam huruf kapital dan huruf kecil, yaitu : Aa, Bb, Cc, Dd, Ee, Ff, dan seterusnya.
4.      Membantu anak membedakan huruf abjad yang sering salah dalam penulisannya juga dapat dilakukan dengan cara melatihnya menulis huruf-huruf tersebut secara berulang-ulang.
5.      Memberikan peralatan khusus untuk membantu proses belajar menulis seperti menyediakan gambar-gambar berupa huruf-huruf abjad yang sering salah dalam penulisannya. Gambar huruf-huruf tersebut bisa ditempelkan di kamar, meja belajar, atau tempat yang biasa digunakan anak untuk belajar, sehingga membantu dia untuk belajar membedakan dan menghafal lebih sering.
6.      Memberikan latihan atau tugas menulis kata-kata yang didalamnya terdapat huruf-huruf tersebut. Misalnya :
v  Tuliskan nama-nama buah yang berawalan dengan huruf “S”!
(Semangka, Stroberi, Salak, Sawo, dan lain-lain.)
7.      Mengajari menulis anak tersebut dengan cara yang tidak terlalu keras agar dia tidak membenci belajar atau menghindari belajar menulis.
8.      Bekerjasama dengan orang tua dengan cara memberitahu kepada orang tua mengenai masalah belajar yang dimiliki anak tersebut. Sehingga orang tua lebih memberikan perhatian untuk mengajari belajar menulis.
9.      Memberikan motivasi, bisa berupa hadiah apabila anak tersebut mengalami perkembangan dalam belajar menulis.
1.  Memilih cara dan waktu belajar yang sesuai dengan anak tersebut.

Kamis, 18 Juni 2015

Daur Ulang Baju Bekas Menjadi Tas



Membuat Tas Cantik dari Baju Bekas Kamu-Kamu.. ^_^


Hello girls.. Hello juga boys.. *hehehe

Kamu-kamu pengen tas baru tapi lagi krisis uang? Atau punya baju bekas yang uda numpuk di lemari? Nah.. uda saatnya nih kamu-kamu sumbangin baju bekas yang masih layak pakai buat saudara-saudara kita yang membutuhkan. Tapi, Rin ada tips lain nih buat kamu-kamu. Tips ini bukan bermaksud untuk menghalangi kamu-kamu agar tidak menyumbangkan baju bekas yang masih layak pakai ya? Rin cuma pengen berbagi ilmu saja. ^_^

Tipsnya adalah menyulap baju bekas kamu-kamu menjadi tas cantik. Kalau kamu-kamu kreatif dan tas buatan kamu-kamu cantik, bisa lho dijadikan sumber penghasilan alias dijual. *hihihi ^_^

Berikut adalah alat dan bahan serta cara membuat tas cantik dari baju bekas kamu-kamu. Please enjoy.. ^_^ 

Alat dan Bahan  :


1.    Baju bekas
2.   Gunting
3.   Hiasan (seperti pin, pita, atau benda lain sesuai kreasi kamu)
4.   Jarum
5.   Benang
6.   Lakban
7.   Staples ukuran besar

Cara membuat   :

1.    Gunting bagian bawah baju menjadi potongan-potongan panjang kecil sepanjang 10 cm (panjang bisa sesuai keinginan kamu-kamu)

2.   Ikat potongan yang satu dengan potongan yang lain sekuat mungkin sehingga bagian bawah tas tertutup dan bisa digunakan.

3.   Untuk membuat badan tas bisa juga dengan melakban bagian dalam tas seluruhnya, rapikan lakban, lalu staples bagian bawah tas.

4.   Langkah selanjutnya adalah membuat pegangan tas. Pegangan tas bisa dibuat dari bagian baju yang lain. Disini, Rin menggunakan ikat pinggang kain yang sudah sepasang dengan baju Rin. Tinggal mengikatkan ikat pinggang kain tersebut pada tempat ikat pinggang.

5.   Jika baju bekas yang kamu-kamu gunakan adalah kaos, maka kamu-kamu bisa menjahit pegangan tas pada bagian atas kaos untuk pegangan tas.

6.   Tas dari baju bekas ini juga bisa diberi penutup tas agar lebih aman dan cantik menggunakan bahan atau kain dari bagian baju bekas yang lain. Pertama, pasang pin atau bros sebagai tempat untuk meletakkan tali penutup tas. Kedua, buat penutup tas sesuai ukuran letak pin atau bros yang sudah dipasang.

7.   Langkah terakhir, memberi hiasan agar tas dari baju bekas kamu-kamu terlihat lebih cantik. Bisa menggunakan pita seperti yang Rin gunakan. Tas cantik dari baju bekas kamu-kamu pun jadi dan siap digunakan.

Oke girls.. boys juga.. ^_^

Seperti itu tips memanfaatkan baju bekas menjadi tas cantik dan cara membuat tas cantik dari baju bekas ala Rin. Selain bisa dipakai sendiri atau untuk dijual, tas cantik dari baju bekas ini bisa juga lho dijadikan kado untuk ulang tahun teman atau sahabat kamu-kamu tercinta. Lebih istimewa kan kalau kadonya dari buatan tangan kamu-kamu sendiri? Selamat mencoba girls. Boys juga boleh coba. Semoga bermanfaat.. ^_^
       
Gambar langkah-langkah pembuatan tas cantik dari baju bekas
kamu-kamu.. ^_^


(Bagian bawah baju yang sudah digunting dan diikat)


(Pegangan tas diikatkan pada tempat ikat pinggang baju)



(Pasang pin atau bros sebagai tempat untuk meletakkan
tali penutup tas)


(Buat penutup tas sesuai ukuran letak pin atau bros yang sudah dipasang)



(Beri hiasan agar tas dari baju bekas kamu-kamu terlihat lebih cantik. Bisa menggunakan pita seperti yang Rin gunakan)


(Tas cantik dari baju bekas kamu-kamu pun jadi dan siap digunakan)

RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4

Tidak ada "RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4" dikarenakan KB tempat saya mengajar l...