Thanks
For Loving Me
Didepanmu,
aku sengaja menjadi wanita yang dikelilingi banyak teman pria. Berakting seakan
aku bisa mendapatkan segalanya. Aku menutupi emosi akan hubungan tak jelas kita
menggunakan setiap teman pria yang ada.
Menghibur
perasaanku untuk sementara.
Mematahkan
hatimu untuk selamanya.
Sedangkan,
dibelakangmu, aku tak benar-benar dikelilingi banyak teman pria. Tidak sebahagia
kelihatannya. Aku hanya seorang wanita menyedihkan yang selalu merasa kalau aku
tidak pantas untuk kamu. Aku selalu mengatakan pada diri sendiri, kenapa kamu
harus mendapatkanku? Itu tidak adil untukmu.
Satu
kenyataan menampar hatiku begitu keras, kita tak seimbang.
Diluar,
melalui sudut pandang teman-teman, kita terlihat sangat cocok layaknya pasangan
Naruto-Hinata di the last movie.
Sementara,
didalam, melalui sudut pandangku?
Tapi, Setidaknya
semua perasaanku terhadapmu dulu dan sekarang tidak ada yang sia-sia.
Ingat
kenangan saat jam pelajaran olahraga?
Ingat
kenangan saat aku dan kamu malam-malam kehujanan bersama?
Ingat
kenangan saat aku dan kamu jadi pasangan dalam film buatan kelompok kita?
Ingat
kenangan saat kamu membuatkan doodle untuk aku?
Ingat
kenangan saat ulang tahunku yang ke-20
tahun?
Tidak
sia-sia, aku pernah merasa kamu juga menyukaiku melalui hal-hal sederhana itu.
Tidak
sia-sia, aku berani mengatakan, “Aku suka dia dan dia juga suka aku. Tapi,
aku dan dia tidak pernah jadian. Lagipula, siapa aku? aku dan dia tidak
seimbang” pada teman dekatmu.
Tidak
sia-sia, satu tahun yang lalu pada bulan september, selama satu minggu sebelum
hari ulang tahunmu aku pusing ratusan keliling memikirkan hal terbaik yang bisa
aku berikan untukmu. Tapi, aku tidak menemukannya dan berakhir dengan aku
berani memulai telepon hanya untuk mengatakan, “selamat ulang tahun ya, Ir..”.
Payah!
Akhirnya,
semua doa untukmu hanya Tuhan yang mendengarkannya. Doa yang sederhana. Segala
doa yang terbaik untuk kamu dan satu doa yang terbaik untuk aku.
Selamat
ulang tahun yang ke 20 tahun ya, Ir..
Semoga
kamu selalu diberi kesehatan. Panjang umurnya. Lancar kuliahnya. Sukses
karirnya.
Satu
lagi, Raira jodohnya. XD
Tapi,
jadi berantakkan hanya karena suaramu yang aku dengar melalui telepon waktu
itu.
Hingga
sekarang, aku masih suka senyum sendiri saat mengingatnya.
Maaf..
Aku
benar-benar minta maaf untuk segalanya.
Aku minta
maaf karena berani menyukaimu tapi tak berani membuat segalanya menjadi jelas
untuk kita. Aku minta maaf karena mungkin aku telah menarik-ulur hatimu. Aku
minta maaf karena tak bertanggungjawab atas semua sepikanku. Aku minta maaf
karena hubungan tak jelas kita. aku minta maaf karena pernah mematahkan hatimu.
Dan.. aku
yakin, aku pasti sudah banyak menyakitimu melalui hal bodoh lainnya.
Aku
benar-benar minta maaf..
Dan..
Terimakasih
untuk “pernah menyukaiku”, Ir..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar