Konsep Dasar IPA 2
“Energi dan Daya Listrik Serta Penghitungan Rekening Listrik”
Dosen Pengampu : Julianto, M.Pd
Disusun Oleh:
1.
Nisful
Laila (14010644045)
2.
Rima anggraini (14010644052)
3.
Lusyi
Dwi Oktafianti (14010644054)
4.
Lilik
Minarsih (14010644061)
B-2014
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunia-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul “Energi dan Daya Listrik Serta Penghitungan Rekening Listrik” berhasil diselesaikan tepat pada
waktunya.
Dengan
selesainya makalah ini diucapkan terima kasih kepada Julianto, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPA 2. Serta terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi
kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang
bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Surabaya,
15 November 2015
Tim
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................ i
Kata Pengantar.............................................................................................
ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
....................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 1
D. Manfaat .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3
A. Pengertian Energi Listrik dan Cara Menghitung Beasar
Energi Listrik.. 3
B. Pengertian Daya Listrik dan Cara Menghitung Beasar
Daya Listrik...... 5
C. Cara Menghitung Rekening Listrik......................................................... 7
D. Penerapan Energi Listrik Dalam Kehidupan
Sehari-hari........................ 14
BAB III PENUTUP ................................................................................... 17
A.
Kesimpulan ........................................................................................... 17
B.
Saran ..................................................................................................... 20
C.
Daftar
Pustaka ...................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Energi listrik merupakan energi
yang paling mudah dan paling banyak dimanfaatkan manusia dalam kehidupan
sehari- hari. Energi listrik juga paling luwes karena mudah diubah menjadi
bentuk energi lainnya. Energi listrik diubah menjadi energi cahaya dan energi
kalor dalam lampu pijar, menjadi energi kinetik pada motor listrik, dan
menjadi energi kalor dalam setrika dan solder listrik. Bila
kita perhatikan jala-jala listrik di rumah, energi listrik banyak digunakan
untuk penerangan, memasak, memanaskan air atau makanan, mendinginkan rumah dll.
Karena begitu pentingnya serta banyaknya manfaat dalam penggunaan energi
listrik maka kami menyusun makalah tentang energi dan daya listrik. Kami akan
membahas satu per satu tentang materi tersebut.
2.
Rumusan Masalah
A. Bagaimana pengertian dari energi
listrik dan cara menghitung besar energi listrik?
B. Bagaimana pengertian dari daya
listrik dan cara menghitung besar daya listrik?
C. Bagaimana cara menghitung rekening
listrik?
D. Bagaimana penerapan energi listrik
dalam kehidupan sehari-hari?
3.
Tujuan
A. Untuk mengetahui pengertian dari energi
listrik dan cara menghitung besar energi listrik.
B. Untuk mengetahui pengertian dari
daya listrik dan cara menghitung besar daya listrik.
C. Untuk mengetahui cara menghitung
rekening listrik.
D. Untuk mengetahui penerapan energi
listrik dalam kehidupan sehari-hari.
4.
Manfaat
A. Memberitahu pembaca pengertian
dari energi listrik dan cara menghitung besar energi listrik.
B. Memberitahu pembaca pengertian
dari daya listrik dan cara menghitung besar daya listrik.
C. Memberitahu pembaca cara
menghitung rekening listrik.
D. Memberitahu pembaca penerapan
energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Energi Listrik dan Cara Menghitung Besar Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang
disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik dalam suatu rangkaian tertutup.
Energi listrik dapat diubah menjadi berbagai bentuk energi yang lain.
Sumber-sumber listrik seperti baterai yang dihasilkan oleh perubahan energi
kimia dihasilkan energi listrik dan ada energi mekanik menjadi energi listrik,
bahkan energi panas (kalor) menjadi energi listrik. Sumber-sumber listrik
mempunyai kemampuan untuk mempertahankan beda potensial antara kedua kutubnya.
Energi
listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber arus. Energi listrik
dapat diubah menjadi bentuk lain, misalnya :
•
Energi listrik menjadi energi kalor / panas, contoh: seterika, solder, dan
kompor listrik.
•
Energi listrik menjadi energi cahaya, contoh: lampu.
•
Energi listrik menjadi energi mekanik, contoh: motor listrik.
•
Energi listrik menjadi energi kimia, contoh: peristiwa pengisian accu,
peristiwa penyepuhan (peristiwa melapisi logam dengan logam lain).
Untuk
menghitung besarnya energi listrik yang dikeluarkan oleh sumber tegangan, dapat
digunakan konsep beda potensial yaitu dengan persamaan berikut :
Keterangan :
V =
Beda potensial dalam satuan volt (V)
W =
Energi yang dikeluarkan sumber tegangan dalam satuan joule (J)
Q =
Besarnya muatan listrik yang mengalir dalam satuan colomb (C)
Persamaan
1 tersebut dapat juga ditulis sebagai berikut :
Keterangan :
W =
Energi yang dikeluarkan sumber tegangan (J)
V =
Beda potensial (V)
l =
kuat arus (A)
t =
waktu (s)
Contoh
Soal Cara Menghitung Besar Energi Listrik
1. Lampu yang dipasang di ruang tamu rumah Bapak Budi tegangannya 220
V mengalir alur listrik 2 A selama 5 menit. Tentukan besar energi listrik yang
diperlukan lampu untuk menyala dengan baik!
Penyelesaian :
Diketahui :
V (beda potensial) = 220 V
l (kuat arus) = 2 A
t (waktu) 5 menit = 300 s
Ditanyakan : W?
Jawab :
W = V.l.t
= 220.2.300
= 132.000 J
= 132 Kj
2.
Sebuah setrika listrik dipasang pada tegangan
220 volt dan kuat arus 2 ampere. Berapa energi yang diperlukan selama 5 menit?
Sumber soal: Modifikasi Ebtanas 1997
Pembahasan
Menentukan energi listrik jika diketahui tegangan = 220 volt, kuat arus = 2
ampere, dan waktunya, 5 menit = 300 detik
W = V x I x t
W = 220 x 2 x 300
W = 132000 joule = 132 kJ
B.
Pengertian
Daya Listrik dan Cara Menghitung Besar Daya Listrik
Pada alat listrik biasanya
terdapat tulisan. Misalkan 220 V 60 W. Apa maksud dari tulisan tersebut?
Jika pada alat-alat listrik kita dapati
tulisan , misalnya 220 V 50 W, artinya bahwa alat tersebut akan dapat bekerja
dengan baik jika dipasang pada tegangan 220 V dan daya listrik yang digunakan
adalah 50 watt.
Apakah
daya listrik itu?
Pada
pembahasan sebelumnya telah diketahui bahwa setiap mengalirkan arus listrik,
sumber tegangan mengeluarkan energi listrik sebesar W = V.l.t
Besarnya
energi listrik yang dikeluarkan tiap satu sekon disebut Daya Listrik yang dapat
ditulis sebagai berikut :
Keterangan
:
P =
Daya listrik (W)
W =
Energi yang dikeluarkan sumber tegangan (J)
t =
Waktu (s)
Contoh Soal
Cara Menghitung Besar Daya Listrik
1. Sebuah lampu pijar tertulis 100 watt/100 volt. Jika lampu itu
dipasang pada tegangan 80 volt. Diminta menghitung besarnya daya sekarang yang
digunakan lampu tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui :
P1 = 100 watt
E1 = 100 Volt
E2 = 80 Volt
Ditanyakan = P2?
Jawab :
2. Pada sebuah alat listrik tertulis 220 V, 500 watt. Jika alat itu
dipasang pada tegangan 110 V. Diminta menghitung daya listrik sekarang setelah
dihubungkan pada tegangan 110V?
Penyelesaian :
Diketahui :
E1 = 220 V
P1 = 500 watt
E2 = 110 V
Ditanyakan : P2?
C.
Cara
Menghitung Rekening Listrik
1)
Penyampaian
Energi Listrik ke Pelanggan
Sebelum mengetahui cara menghitung rekening listrik, kita akan
mempelajari cara penyampaian energi listrik ke pelanggan atau pengguna energi
listrik.
Pertama,
Tenaga listrik dibangkitkan dalam pusat-pusat listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG,
PLTP dan PLTD kemudian disalurkan melalui saluran transmisi setelah terlebih
dahulu dinaikkan tegangannya oleh transformator penaik tegangan yang ada di
pusat listrik.
Kedua,
Setelah tenaga listrik disalurkan melalui saluran transmisi maka sampailah
tenaga listrik ke Gardu Induk (GI) untuk diturunkan tegangannya melalui
transformator penurun tegangan menjadi tegangan menengah.
Catatan
:
Saluran
transmisi ada yang berupa saluran udara dan ada pula yang berupa kabel tanah.
Saluran transmisi PLN kebanyakkan berupa saluran udara. Mengapa saluran
transmisi PLN kebanyakkan berupa saluran udara? Apa keuntungan dan kerugian
dari menggunakan saluran transmisi berupa saluran udara? Saluran transmisi PLN
kebanyakkan berupa saluran udara karena memiliki keuntungan harganya jauh lebih
murah dibandingkan dengan kabel tanah. Sedangkan kerugiannya adalah saluran
udara mudah terganggu. Misalnya karena kena petir.
Ketiga,
Jaringan setelah keluar dari Gardu Induk (GI) biasa disebut jaringan
distribusi. Sedangkan, jaringan antara pusat listrik dengan Gardu Induk biasa
disebut jaringan transmisi.
Keempat,
Setelah tenaga listrik disalurkan melalui jaringan distribusi kemudian tenaga
listrik diturunkan tegangannya dalam gardu-gardu distribusi menjadi tegangan
rendah untuk selanjutnya disalurkan ke rumah-rumah pelanggan PLN melalui
Sambungan Rumah.
Pelanggan-pelanggan
yang mempunyai daya tersambung besar tidak dapat disambung melalui Jaringan
Tegangan Rendah melainkan disambung langsung pada Jaringan Tegangan Menengah
bahkan ada pula yang disambung pada Jaringan Tegangan Tinggi, tergantung
besarnya daya tersambung.
Setelah
tenaga listrik melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Sambungan Rumah
(SR) maka tenaga listrik selanjutnya melalui alat pembatas daya dan KWH meter.
Setelah
melalui KWH meter, tenaga listrik kemudian memasuki instalasi rumah yaitu
instalasi milik pelanggan. Dalam instalasi pelanggan tenaga listrik langsung
memasuki alat-alat listrik milik pelanggan seperti lampu, setrika, lemari es,
televisi, dan lain-lain.
Di
Indonesia yang berwenang untuk menyediakan energi listrik adalah perusahaan
listrik negara (PLN). Untuk mengetahui besaran energi listrik yang digunakan
dibutuhkan sebuah alat yang disebut KWH meter, Pada umumnya KWH meter yang
digunakan oleh PLN adalah KWH meter analog atau disebut dengan listrik
konvensional sehingga perlu petugas pembaca meter untuk melakukan pencatatan
data dan transfer kedatabase PLN. Pelanggan biasanya menggunakan listrik
terlebih dahulu dan membayar tagihannya pada bulan berikutnya. Sistem
perhitungan yang masih manual ini sering menimbulkan masalah seperti seringnya
pelanggan listrik tidak disiplin dalam membayar tagihan rekening listrik tiap
bulan, kesalahan catat meter yang dilakukan oleh pegawai PLN, pencurian listrik
dan lain sebagainya, sehingga membuat PLN megeluarkan dan menerapkan sistem
listrik prabayar. Listrik prabayar adalah sistem listrik yang menggunakan KWH
meter digital, dimana pelanggan harus membeli voucher khusus untuk dapat
menggunakan listrik dari PLN. Besar energi listrik yang telah dibeli oleh
pelanggan dimasukkan ke dalam meter prabayar (MPB).
2)
Mengenal
Siklus Pakai dan Bayar Listrik
·
Pada penggunaan listrik konvensional, pelanggan
menggunakan listrik terlebih dahulu dan membayar tagihannya pada bulan
berikutnya. Untuk mengetahui pemakaian listrik pelanggan, PLN menggunakan jasa
petugas Catat Meter (CATER).
·
Pada tanggal yang sama, setiap satu bulan
sekali secara periodik, petugas CATER akan mencatat posisi angka stand meter
listrik di rumah pelanggan. Hasil pencatatan angka stand meter akan di kurangi
dengan hasil pencatatan periode bulan yang lalu, dari selisih yang didapat akan
diketahui banyaknya penggunaan listrik (kWh) oleh pelanggan.
·
Setelah data pencatatan meter di peroleh, data
tersebut akan diproses untuk mendapatkan besaran tagihan listrik secara
menyeluruh. Adapun unsur tagihan listrik adalah sebagai berikut :
1.
Biaya beban ( untuk daya 450 VA dan 900 VA)
2.
Pajak Penerangan Jalan
3.
Biaya Energi Minimum ( untuk daya 1300 VA ke
atas)
4.
Biaya pemakaian kWh Untuk pembayaran melalui
loket pembayaran (PPOB) dikenakan biaya administrasi yang besarnya ditentukan
oleh Bank.
·
Di wilayah kerja PLN Jawa Tengah dan DIY, pembayaran
tagihan listrik dilayani mulai tanggal 1 sampai dengan tanggal 20 setiap
bulannya. Apabila pelanggan terlambat membayar tagihan rekening listrik sampai
batas akhir periode pembayarannya, maka PLN berhak memutus sementara aliran
listrik pelanggan dengan cara melakukan penyegelan atas Alat Pembatas dan
Pengukur (APP, yakni MCB dan kWh meter) tanpa perlu memberi peringatan terlebih
dahulu.
·
Atas keterlambatan ini, pelanggan dikenakan
Biaya Keterlambatan yang pertama (BK1). Selanjutnya jika pelanggan belum
melunasi tunggakannya hingga masuk bulan berikutnya, pelanggan akan dikenakan
Biaya Keterlambatan kedua (BK2)
·
Besarnya Biaya Keterlambatan (BK) Pembayaran
Rekening Listrik
NO
|
BATAS DAYA
|
BIAYA
KETERLAMBATAN (Rp/Bulan)
|
1
|
450 VA
|
3.000
|
2
|
900 VA
|
3.000
|
3
|
1.300 VA
|
5.000
|
4
|
2.200 VA
|
10.000
|
5
|
3.500 VA s.d
5.500 VA
|
50.000
|
6
|
6.600 VA s.d
14.000 VA
|
3% dari
tagihan rekening listrik (minimum Rp. 75.000)
|
7
|
Diatas 14.000
VA
|
3% dari
tagihan rekening listrik (minimum Rp. 100.000)
|
·
·
·
·
·
·
Jika sampai memasuki 60 hari dari tanggal
pemutusan sementara, pelangan masih juga belum membayar rekening listriknya,
maka PLN berhak melakukan tindakan bongkar rampung atas semua instalasi PLN
(APP dan Saluran Masuk Pelayanan (kabel listrik mulai dari tiang sampai dengan
kWh meter)) dengan memberikan Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Pemutusan Rampung
sambungan Tenaga Listrik.
·
Apabila pelanggan ingin meminta penyambungan
kembali sambungan listriknya setelah bongkar rampung tersebut, maka pelanggan
harus melunasi semua tagihan listrik beserta Biaya Keterlambatannya terlebih
dahulu, kemudian mendaftar Pasang Baru kembali dan membayar Biaya Penyambungan
Pasang baru. Semua ketentuan ini sudah tertuang di Surat Perjanjian Jual Beli
Tenaga Listrik (SPJBTL) yang telah di tandatangani oleh Pelanggan dan PLN.
·
Keterlambatan dalam membayar rekening listrik
menyebabkan tunggakan rekening listrik. Tunggakan rekening listrik adalah
jumlah kewajiban terutang yang
disebabkan karena ketidakmampuan pelanggan membayar tagihan listriknya sesuai
dengan jadwal.
·
Untuk menyikapi hal ini, PLN kemudian melakukan
program “TUS-BUNG” alias PEMUTUSAN-PENYAMBUNGAN. Program ini merupakan program
rutin PLN untuk menurunkan angka tunggakan. Program ini dilaksanakan secara
berkelanjutan di wilayah kerja PLN Jawa Tengah dan DIY, dengan sasaran
pelanggan yang terlambat bayar/menunggak pembayaran rekening listrik minimal 1
(satu) bulan keatas.
·
Untuk menghindari ketidaknyamanan ini, kami
menghimbau agar pelanggan selalu membayar tagihan rekening listriknya sesuai
dengan periode bayar yang telah disediakan. Adapun alternatif lain yang
ditawarkan oleh PLN adalah menjadi pelanggan listrik Prabayar, dimana kendali
penggunaan listrik di rumah pelanggan sepenuhnya berada di tangan pelanggan.
Artinya, setiap pelanggan bisa mengendalikan sendiri penggunaan listriknya
sesuai kebutuhan dan kemampuannya. Untuk bermigrasi dari listrik paskabayar ke
listrik prabayar, pelanggan tidak dikenakan biaya apapun alias GRATIS.
3)
Perhitungan
Rekening Listrik
Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut untuk
melakukan suatu usaha. Satuan energi adalah joule.
Energi Listrik adalah energi akhir yang dibutuhkan bagi peralatan listrik
untuk menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan ataupun
untuk menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk
energi yang lain.
Satuan daya = joule/sekon sering disebut sebagai watt. Satuan energi juga
dapat dinyatakan dalam waat, yaitu watt-jam atau Wh.
1 Wh = 1 J/s x 3600 s = 3600 J
1 KWh = 1000 Wh = 3600 kJ
Pengertian energi listrik adalah kemampuan untuk melakukan atau
menghasilkan usaha listrik (kemampuan yang diperlukan untuk memindahkan muatan
dari satu titik ke titik yang lain). Energi listrik dilambangkan dengan W.
Berikut adalah cara menghitung rekening listrik :
Tabel Tarif Dasar Listrik :
Contoh Cara Penghitungan Rekening Listrik :
Contoh 1
Seorang
pelanggan dengan daya 1.300 VA meteran yang dicatat akhir bulan Oktober 2011
adalah 070100, dan dicatat bulan sebelumnya (September) 2011 adalah 069600.
Jumlah rekening listrik yang harus dibayar adalah :
Pemakaian kWh = Stand meter akhir – Stand meter yang
lalu
= 070100 –
069600 = 500 kWh
Biaya pemakaian
= 500 kWh x Rp 795
=
Rp 397.500
Pajak
Penerangan Jalan (PPJ) = 10 %
x 397.500)
=
Rp 39.750 3.
Total rekening
yang harus dibayar = biaya pemakaian
+ PPJ
= 397.500 +
39.750
= Rp 437.250
Contoh 2
Seorang
pelanggan dengan daya 900 VA meteran yang dicatat akhir bulan februari 2015
adalah 017199, dan dicatat bulan sebelumnya (Januari) 2015 adalah 017079.
Jumlah rekening listrik yang harus dibayar adalah :
Pemakaian kWh = Stand meter akhir – Stand meter yang
lalu
= 017199-017079
= 120 kWh.
Biaya pemakaian
= 120 kWh x Rp 495
= Rp 59.400
Pajak
Penerangan Jalan (PPJ) = 10 %
x 59.400
= Rp 5.940
Total rekening
yang harus dibayar = biaya pemakaian
+ PPJ
=
Rp. 59.400 + Rp. 5.940
= Rp. 65.340
Prakiraan biaya
pelanggan unit meteran Prabayar
Bagi pelanggan yang menggunakan unit meteran
prabayar, dapat juga menggunakan metode perhitungan perkiraan biaya seperti di
atas. Namun, pertama kali harus memenuhi dahulu kuota pemakaian daya secara
satu bulan penuh sesuai dengan kapasitas daya listrik terpasang. Jadi, anda
harus menghitung terlebih dulu total kwh yang dibutuhkan secara penuh
berdasarkan kapasitas daya listrik terpasang supaya tidak kehabisan kuota saat pertengahan
bulan.
Misalnya, untuk pelanggan dengan kapasitas daya
1.300 VA (6 Ampere) harus memenuhi kuota kwh pada unit meteran sebesar : (1.300
x 24) x 30 = 31.200 x 30 = 936.000 Watt atau 936 Kwh per bulan.
*Asumsi : 1 bulan = 30 hari
Sama halnya dengan pelanggan dengan kapasitas
daya 2.200 VA (10 Ampere), harus memenuhi kuota kwh pada unit meteran sebesar :
(2.200 x 24) x 30 = 52.800 x 30 = 1.584.000 Watt atau 1.584 Kwh
per bulan dan juga berlaku untuk pelanggan meteran prabayar yang menggunakan
kapasitas berbeda lainnya.
Setelah pemenuhan kuota selama sebulan penuh
telah dikerjakan, hitung nilai per kwh dari total kuota yang telah diisikan.
Misalnya, pada pelanggan 1.300 VA untuk
mendapatkan total kuota sebesar 936 kwh perbulan, dibutuhkan biaya sebesar Rp.
761.623,2,-. Jadi nilai rupiah per kwh-nya adalah 761.623,2 / 936 = Rp.
813,7,- per kwh.
Jika pada akhir bulan, sisa kwh yang terlihat
pada unit meteran sebesar 623 kwh, maka telah terjadi pemakaian selama bulan
berjalan sebesar 936 – 623 = 313 kwh yang berarti 313 x 813,7 = Rp. 254.688,1,-
selama sebulan.
Jadi, untuk bulan berikutnya dibutuhkan biaya
sebesar Rp. 254.688,1,- sebagai dasar untuk pembelian voucher sebesar 313 kwh.
Kemudian tambahkan toleransi kelebihan pemakaian sebesar 10 kwh sehingga total
rupiah yang harus dipersiapkan adalah sebesar 254.688,1 + (813,7 x 10) =
254.688,1 + 8137 = Rp. 262.825,1,-
D.
Penerapan Energi Listrik dalam Kehidupan
Sehari-hari
Listrik adalah aliran tenaga atau
daya listrik. Listrik merupakan bagian mendasar dari alam semesta dan salah
satu bentuk energi yang paling banyak digunakan. Listrik sebenarnya merupakan
sumber energi sekunder, yang disebut sebagai pembawa energi. Hal ini berarti
bahwa kita mendapatkan listrik dari konversi dari sumber energi lainnya,
seperti batubara, energi nuklir, atau matahari yang disebut sebagai sumber
primer. Sumber energi yang kita gunakan untuk membuat listrik dapat terbarukan
atau tak terbarukan, tapi listrik itu sendiri adalah tidak terbarukan atau tak
terbarukan.
Sebelum listrik tersedia lebih dari
100 tahun yang lalu, rumah diterangi lampu minyak tanah, makanan didinginkan
dalam kotak es, dan ruangan dihangatkan oleh tungku pembakaran kayu atau
batubara. Banyak ilmuwan dan penemu telah bekerja untuk menguraikan prinsip-prinsip
listrik sejak tahun 1600-an. Beberapa prestasi penting telah dibuat oleh
Benjamin Franklin, Thomas Edison, dan Nikola Tesla.
Benjamin Franklin menunjukkan bahwa
kilat adalah listrik. Thomas Edison menemukan bola pijar tahan lama yang pertama
kali. Sebelum tahun 1879, listrik arus searah (DC) telah digunakan pada lampu
arc untuk penerangan luar ruangan. Pada akhir tahun 1800, Nikola Tesla merintis
generator, transmisi, dan penggunaan listrik alternating current (AC), yang
mengurangi biaya transmisi listrik jarak jauh. Penemuan Tesla membuat listrik
bisa digunakan untuk menerangi rumah kita dan untuk menggerakkan mesin listrik
industri.
Listrik mempunyai manfaat yang sangat besar kita
bisa menggunakan untuk memasak, menyalakan lampu, menghidupkan radio dan
berbagai macam yang lain. Dalam pemanfaatanya listrik di bedakan menjadi sebagai berikut :
1. Listrik sebagai
penghasil cahaya
Setiap sudut rumah kiat banyak lampu yang di
pasang . Gunanya lampu sebagai cahaya yang menerangi bila malam datang dan
sebagai pengganti cahaya matahari. Cara kerja nya apabila arus listrik mengalir pada kawat wolfarm pada lampu maka
akan terjadi panas dan mengakibatkan berpijar. Kawat wolfram ini bersifat halus
dan berhambatan tinggi.
2.
Listrik sebagai penghasil panas.
Listrik sebagai
penghasil panas kita aplikasikan pada alat yang menggunakan elemen pemanas.
Bisanya di gunakan untuk keperluan rumah tangga seperti untuk memasak (kompor listrik ),untuk menanak
nasi (magic com),untuk menyetrika (setrika listrik ) dan masih
banyak lagi alat yang menggunakan pemanas.bila arus mengalir pada nikel atau
elemen pemanas maka akan mengakibatkan panas , panas inilah yang di gunakan
untuk kebutuhan sehari-hari.
3.
Listrik sebagai
penghasil gerak
Di dalam kehidupan sehari hari kita sering
menjumpai berbagai macam kebutuhan yang menggunakan listrik untuk menghasilkan
gerak . Sebagai contoh motor, mobil, kipas angin dan lain lain alat ini
menghasilkan gerak untuk berjalan atapun untuk memudahkan manusia dalam segala
aktivitasnya.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
·
Energi listrik adalah energi yang disebabkan
oleh mengalirnya muatan listrik dalam suatu rangkaian tertutup. Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari
sumber arus. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk lain, misalnya : Energi
listrik menjadi energi kalor / panas, contoh: seterika, solder, dan kompor
listrik.
Untuk
menghitung besarnya energi listrik yang dikeluarkan oleh sumber tegangan, dapat
digunakan konsep beda potensial yaitu dengan persamaan berikut :
W = V.l.t
Keterangan :
W = Energi yang dikeluarkan sumber tegangan (J)
V = Beda potensial (V)
l = kuat arus (A)
t = waktu (s)
·
Besarnya
energi listrik yang dikeluarkan tiap satu sekon disebut Daya Listrik yang dapat
ditulis sebagai berikut :
Keterangan :
P = Daya
listrik (W)
W = Energi yang
dikeluarkan sumber tegangan (J)
t = Waktu (s)
·
Penghitungan
Rekening Listrik
Berikut adalah cara menghitung rekening
listrik :
Tarif Dasar Listrik :
Contoh Cara Penghitungan Rekening Listrik :
Contoh 1
Seorang
pelanggan dengan daya 1.300 VA meteran yang dicatat akhir bulan Oktober 2011
adalah 070100, dan dicatat bulan sebelumnya (September) 2011 adalah 069600.
Jumlah rekening listrik yang harus dibayar adalah :
Pemakaian kWh = Stand meter akhir – Stand meter yang
lalu
= 070100 –
069600 = 500 kWh
Biaya pemakaian
= 500 kWh x Rp 795
=
Rp 397.500
Pajak
Penerangan Jalan (PPJ) = 10 %
x 397.500)
=
Rp 39.750 3.
Total rekening
yang harus dibayar = biaya pemakaian
+ PPJ
= 397.500 +
39.750
= Rp 437.250
Contoh 2
Seorang
pelanggan dengan daya 900 VA meteran yang dicatat akhir bulan februari 2015
adalah 017199, dan dicatat bulan sebelumnya (Januari) 2015 adalah 017079.
Jumlah rekening listrik yang adalah:
Pemakaian kWh = Stand meter akhir – Stand meter yang
lalu
= 017199-017079
= 120 kWh.
Biaya pemakaian
= 120 kWh x Rp 495
= Rp 59.400
Pajak
Penerangan Jalan (PPJ) = 10 %
x 59.400
= Rp 5.940
Total rekening
yang harus dibayar = biaya pemakaian
+ PPJ
=
Rp. 59.400 + Rp. 5.940
= Rp. 65.340
·
Listrik mempunyai manfaat yang sangat besar kita
bisa menggunakan untuk memasak, menyalakan lampu, menghidupkan radio dan
berbagai macam yang lain. Dalam pemanfaatanya listrik di bedakan menjadi sebagai berikut :
1. Listrik sebagai
penghasil cahaya
Setiap sudut
rumah kiat banyak lampu yang di pasang . Gunanya lampu sebagai cahaya yang menerangi
bila malam datang dan sebagai pengganti cahaya matahari. Cara kerja nya apabila
arus listrik mengalir pada kawat wolfarm pada lampu maka
akan terjadi panas dan mengakibatkan berpijar. Kawat wolfram ini bersifat halus
dan berhambatan tinggi.
2.
Listrik sebagai
penghasil panas.
Listrik sebagai
penghasil panas kita aplikasikan pada alat yang menggunakan elemen pemanas.
Bisanya di gunakan untuk keperluan rumah tangga seperti untuk memasak (kompor listrik ),untuk menanak
nasi (magic com),untuk menyetrika (setrika listrik ) dan masih
banyak lagi alat yang menggunakan pemanas.bila arus mengalir pada nikel atau
elemen pemanas maka akan mengakibatkan panas , panas inilah yang di gunakan
untuk kebutuhan sehari-hari.
3.
Listrik sebagai
penghasil gerak
Di dalam
kehidupan sehari hari kita sering menjumpai berbagai macam kebutuhan yang
menggunakan listrik untuk menghasilkan gerak . Sebagai contoh motor, mobil,
kipas angin dan lain lain alat ini menghasilkan gerak untuk berjalan atapun
untuk memudahkan manusia dalam segala aktivitasnya.
Saran
Kami selaku penyusun menyadari
masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembuatan
makalah ini. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan kami.
Oleh karena itu, kami selaku
pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk kami
khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Khalim,
Abdul. Dkk .2005. Sains Fisika. Jakarta : PT Bumi Aksara
2.
Marsudi,
Djiteng. 2006. Operasi Sistem Tenaga Lisrik. Yogyakarta : Graha Ilmu
3.
Subagya,
Hari. Dkk. 2007. Sains Fisika 1 SMA/MA. Jakarta : PT Bumi Aksara
4.
Abadi,
Prayitno. Dkk. 2008. Fisika dan Kegunaannya. Jakarta : Azka Press
5.
_____.
2002. IPA Fisika. Surabaya : Lentera Ilmu
6.
_____.
2002. Teknik-Teknik Dasar Listrik. Jakarta : PT Rineka Cipta
7.
Suryanti. Widodo, Wahono. Dkk.
2003. KONSEP DASAR IPA-FISIKA SD.
Surabaya: Unesa University Press.
8.
Novianti,
Ike. 2010. SMP Panduan Belajar. Yogyakarta : Primagama Yogyakarta
9.
Mundilarto,
Istiyono, Edi. 2007. Seri IPA FISIKA 3SMP Kelas IX. Bogor : Quadra
10.
Suryatin,
Budi. 2007. Sukses Sains FISIKA 3. Jakarta : PT Grasindo
4.
Syartika,
Anggraini. Dkk. 2013. “Evaluasi Perbandingan Metode Pembayaran Listrik
Konvensional dengan Metode Pembayaran Listrik Prabayar Ditinjau dari
Profitabilitas Perusahaan di PT PLN (Persero) Cabang XYZ”. Jurnal Teknik
Industri, (online), Vol 1, No.3,
Diunduh 10 Oktober 2015.
5.
Mukhlis, Baso. 2012. “Biaya Pemasangan Baru
dan Perhitungan Rekening Listrik Golongan Tarif Rumah Tangga”. Jurnal Ilmiah
Foristek, (online), Vol 2, No. 1,
Dounduh 10 Oktober 2015