Minggu, 14 Agustus 2016

CERPEN : Let You Go (Part 3)



“Let You Go”
Written by Nisufuru Raira

Special thanks to One Direction for “More Than This” song.

Happy reading, minna.. ^_^

Let You Go

Part 3 : More Than This

I’m broken
Do you hear me?

I’m blinded
Cause you are everything I see

Abinaya Alexi Emery ~ mode on ~

Sakit, terasa sedikit sakit di sini. Tapi, bisakah dia mendengarnya? Dia membuatku jadi buta karena hanya dia satu-satunya yang selalu aku lihat. Kapan aku bisa berhenti berdoa untuk dia melihat balik ke arahku?

I’m dancing, alone

I’m praying
That your heart will just turn around

Suasana kantin tidak terlalu ramai. Aku melihat hanya ada beberapa mahasiswa di kantin. Ada yang sedang sarapan sendirian. Ada yang sedang bolos mata kuliah bahasa Inggris. Well, aku tahu karena aku juga sedang bolos.

Lainnya, tentu saja melakukan kegiatan yang bisa dilakukan di kantin.

“Abinaya?”

Aku mendongakkan kepala saat mendengar suara seseorang memanggil namaku. “Oh, Hi Aileen. Morning..”

“Morning..”

Aku membenarkan posisi duduk malas-malasanku. “Mau sarapan juga ya?”

“Tidak. Aku tidak sengaja melihatmu duduk sendirian. Jadi, aku ke sini. Apa aku mengganggu?”

“Tidak. Tapi, bukankah kelas sudah dimulai?”

“Tidak ada kelas hari ini. Mrs. Zahrah tidak bisa hadir.”

“.....”

“.....”

Aileen menyelipkan beberapa helai rambut biru gelapnya ke belakang telinga. Aku rasa dia memang tidak pintar memulai atau mempertahankan pembicaraan agar terus berjalan.

“Aileen, aku ingin menceritakan satu hal.”

“Ceritakan saja. Aku bukan tipe orang yang pintar bicara. Tapi, aku pendengar yang baik.”

Aileen tersenyum.

Aku ikut tersenyum.

“Aku sudah menyatakan tentang perasaanku pada perempuan bernama Adara yang waktu itu.”

“Benarkah? Bagaimana hasilnya?”

“Kami resmi pacaran.”

“Congratulations Abinaya..”

“Tapi, Aileen, waktu itu, dia memang tersenyum padaku. Dia memang menerima bunga pemberianku. Tapi, jika orang-orang melihatnya dari dekat. Mereka bisa melihat ada sesuatu yang salah dengan Adara. Aku tidak mengerti, Aileen.”

“.....” Aileen hanya diam. Ntah karena dia tidak tahu yang harus dikatakan atau dia memang sengaja menunggu penjelasanku berikutnya.

“Lalu, di hari itu juga aku melihatnya. Aku sudah memastikan masalah ini. Ternyata, Adara menyukai laki-laki lain.”

“.....”

“Aku menunggunya untuk jujur. Aku menunggunya untuk juga melihat ke arahku. Tapi, hari yang seperti itu tidak pernah datang.”

“.....”

“Ah, maaf, aku bicara terlalu banyak ya? Hehehe..”

Dia tersenyum lagi.

“Menurutku, tidak ada salahnya kalau kamu memulai bicara terlebih dulu.”

“Aku rasa juga begitu. Salah satu dari kami memang harus melakukannya. Terimakasih sudah menjadi pendengarku, Aileen.”

“Baiklah. Aku pergi dulu ya. Bye Abinaya..”

And there’s walk up to your door
My eye turns to face the floor
Cause I can’t look you in the eyes and say

When he opens his arms and hold you close tonight
It just wont feel right
Cause I can love you more than this

When he lays you down, I might just die inside
It just don’t feel right
Cause I can love you more than this

“Menurutku, tidak ada salahnya kalau kamu memulai bicara terlebih dulu.”

Rasanya seperti berjalan menuju pintu rumahmu saat mendengar saran Aileen. Namun, saat berada di depanmu. Aku beralih menatap lantai karena tak mampu kutatap matamu untuk mengatakan..

Adara, hari itu aku melihatmu dengannya. Dia merentangkan tangannya dan membawamu ke dalam dekapan yang begitu erat. Sakit sekali rasanya karena kamu tak mau melihat kalau aku mampu mencintaimu lebih dari dia.

Abinaya Alexi Emery ~ mode off ~

If I’m louder
Would you see me?
Would you lay down in my arms and rescue me?

Cause we are the same
You saved me, when you leave its gone again

Aileen Nathania ~ mode on ~

“Aileen, aku ingin menceritakan satu hal.”

“Ceritakan saja. Aku bukan tipe orang yang pintar bicara. Tapi, aku pendengar yang baik.”

Aku tersenyum.

Abinaya ikut tersenyum.

“Aku sudah menyatakan tentang perasaanku pada perempuan bernama Adara yang waktu itu.”

Iya, aku tahu, Abinaya. Bahkan, aku menyaksikan dari jauh. Terasa sedikit sakit waktu itu.

“Benarkah? Bagaimana hasilnya?”

“Kami resmi pacaran.”

“Congratulations Abinaya..”

Kedua kali, aku harus berpura-pura memiliki sesuatu yang harus aku kerjakan untuk meninggalkannya lebih dulu di kantin. Aku merasa iri pada perempuan bernama Adara itu. Dia bisa mendapatkan yang aku ingin dapatkan tanpa harus menunggu. Abinaya, jika aku datang sedikit lebih awal mungkin kamu akan melihat ke arahku. Ada dalam dekapanku dan menyelamatkan perasaanku terhadapmu.

Aileen Nathania ~ mode off ~

And then I see you on the street in his arms
I get weak, my body feels
I’m on my knees, praying

When he opens his arms and hold you close tonight
It just wont feel right
Cause I can love you more than this

When he lays you down, I might just die inside
It just don’t feel right
Cause I can love you more than this

“Masuklah Adara-hime, aku akan pergi setelah kamu masuk ke dalam rumah.”

“Tidak mau, Rey. Pergilah lebih dulu setelah itu aku masuk ke dalam rumah.”

“Okay. Night Adara-hime..”

Adara pun masuk ke dalam rumah setelah memastikan Rey sudah tidak bisa terlihat lagi dari tempatnya berdiri.

“Mom, I’m~”

Salam Adara terhenti karena dia melihat Abinaya sudah berada di ruang tamu bersama ibunya.

“Welcome home, Ulani. Temanmu ini sudah lama menunggu. Baiklah, Ibu tinggal dulu ya.”

“O-okay mom..”

Suasana pun menjadi hening dalam beberapa menit sepeninggal Ibu-nya Adara dari ruang tamu. Ntah kenapa Adara mendadak tidak tahu cara memulai pembicaraan dengan pacarnya sendiri. Ya, setidaknya status itulah yang dipercaya oleh Abinaya sekarang.

“Mr. Alexi, kenapa tidak bilang kalau ke rumah? Aku bisa pulang lebih awal kalau tahu kamu ada di rumah. Apa saja yang kamu bicarakan dengan Mom tadi?”

“Aku sudah melihatnya. Waktu itu, tiba-tiba saja aku ingin mengikutimu. Namanya Abrisam Reynand, bukan?”

Adara terdiam mendengarkan jawaban Abinaya yang jauh dari pertanyaan yang dia berikan.

“Hufts~ Ya, seharusnya aku memastikan tentang perasaanmu terhadapku waktu itu. Bukannya mempercayai tepuk tangan orang-orang. Bukan juga mempercayai senyumanmu.”

“Abinaya, aku~”

“Jangan melakukan hal yang dilakukan Abrisam itu pada orang lain lagi, Mrs. Fredella. Aku pulang dulu. Bye..”

When he opens his arms and hold you close tonight
It just wont feel right
Cause I can love you more than this

When he lays you down, I might just die inside
It just don’t feel right
Cause I can love you more than this

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4

Tidak ada "RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4" dikarenakan KB tempat saya mengajar l...