Minggu, 14 Agustus 2016

CERPEN : Let You Go (Part 5)



“Let You Go”
Written by Nisufuru Raira

Special thanks to One Direction for “I Wish” song.

Happy reading, minna.. ^_^

Let You Go

Part 5 : I Wish

Na na na na naa
Na na na na naa

He takes your hand, I die a little
I watch your eyes and I’m in little
Why can’t you look at me like that

Abinaya Alexi Emery ~ mode on ~

“Santai saja Emery. Kau hanya datang ke pesta pertunangan mantan pacarmu. Bukan pesta pernikahan pacarmu yang ternyata sudah hamil beberapa bulan.” Batinku menyemangati diri sendiri.

Adara, aku berada ditengah-tengah para tamu saat melihat dia menggenggam tanganmu dan membuat innerku sekarat. Aku mencoba menatap matamu namun matamu hanya tertuju padanya. Kenapa kamu tak bisa menatapku seperti itu?

“Jangan lama-lama melihat dia.” ucapan Aileen membuyarkan lamunanku.

“Maaf Aileen. Jangan cemburu ya. Hehehe..”

Aileen hanya tersenyum malu-malu padaku.

“Karena kita sudah datang sebagai pasangan kekasih. Kita harus memberikan ucapan selamat pada mereka. Siap Aileen?”

“Itulah yang akan kita lakukan.” Kata Aileen.

Abinaya Alexi Emery ~ mode off ~

Na na na na naa

When you walk by
I try to say it
But then I freeze
And never do it

Adara Fredella Ulani ~ mode on ~

“Fredella, bukankah itu Mr. Alexi?” kata Jovi, sahabatku. Aku dan Kei pun mengikuti arah pandangan Jovi. Sedangkan, Rey sedang menemui temannya setelah aku kenalkan pada Abinaya tadi sebelum Jovi dan Kei datang.

“Damn it! Bagaimana bisa kau melewatkan laki-laki bermata shappire itu demi Rey? Coba lihat dia.” sahut Kei. Bisa kurasakan Kei menyenggol bahu Jovi.

“Kau benar Blondie. Menurutku, dia sama kerennya seperti Harry Styles 1D dengan rambut curly hitam kecoklatan dan mata shappire itu.” tambah Jovi membantu Kei mencoba mengganggu suasana hatiku. Ya, mereka tentu tahu aku sempat pacaran dengan Abinaya.

“Berhenti memanggilku Blondie, Jovita Dilarai! Lihat dirimu sendiri.”

“Okay.. Okay.. Keisha Anindita. Fredella, kau dan dia sudah putus kan?” tanya Jovi.

Aku tidak mempedulikan omelan Jovi dan Kei. Aku juga tidak peduli dengan betapa kerennya Abinaya malam ini. Tapi, aku peduli pada perempuan yang dibawa oleh Abinaya.

Dia mampu membuat Abinaya berlalu dariku untuk sebuah dansa. Padahal, ada yang aku ingin katakan pada Abinaya tadi. Gandengan tangan perempuan itu pada Abinaya membuatku serasa beku dan tak jadi mengatakannya.

Apa aku sedang cemburu?

Adara Fredella Ulani ~ mode off ~

My tongue gets tight
The words can’t trade
I hear the beat of my heart getting louder
Whenever I’m near you

Aileen Nathania ~ mode on ~

Rasanya, lidahku jadi kelu. Tak ada kata yang bisa keluar. Satu-satunya yang bisa ku dengar adalah suara detak jantungku semakin keras tiap kali aku dekat denganmu. Aku tidak pernah memikirkan ini. Satu malam seperti di film Cinderella bisa menjadi nyata di duniaku.

Berdansa dengan laki-laki yang aku suka.

“Hallo guys.. boleh minta perhatiannya sebentar?”

Suara Adara menghentikan dansa kami.

“Terimakasih karena kalian sudah mau datang ke pesta pertunanganku dengan, Abrisam Reynand. Sebagai kado kecil, maukah salah satu diantara kalian menyanyikan sebuah lagu untuk kami?”

Tamu undangan Adara hanya melihat satu sama lain mendengar permintaan Adara.

“Abinaya, kudengar suaramu cukup bagus.” Kata Adara. “Satu lagu saja.”

“Tunggulah di sini, Aileen.”

Abinaya melepas genggaman tangan kami dan berjalan menuju panggung kecil tempat Adara dan Rey berdiri.

Na na na na naa
Na na na na naa

He looks at you
The way that I would
Does all things, I know that I could
If only time, could just turn back

Cause I got three little words
That I’ve always been dying to tell you

But I see you with him slow dancing
Tearing me apart
Cause you don’t see

Whenever you kiss him
I’m breaking
Oh, how I wish that was me

PROK! PROK! PROK! PROK! PROK!

Orang-orang bertepuk tangan. Abinaya melihat ke arahku dan tersenyum menggoda. Memberi sinyal kalau dia baik-baik saja di sana.

“Your party really tearing me apart, Adara, Rey..”

“Hahaha..”

“Hahaha..”

Orang-orang tertawa mendengar lelucon Abinaya. Begitu pun dengan Rey. Tapi, aku dan Adara tidak menganggap itu sebagai lelucon. Meskipun, Abinaya mengatakannya dengan nada bercanda. Aku tahu dia masih sedikit terluka.

Aileen Nathania ~ mode off ~

But I see you with him slow dancing
Tearing me apart
Cause you don’t see

Whenever you kiss him
I’m breaking
Oh, how I wish that was me

Oh, how I wish that was me..

Abinaya Alexi Emery ~ mode on ~

Aku sedang melihat dia berdansa dengan Abrisam. Masih terasa sedikit sakit karena dia seakan tidak melihatku di sini. Sebelum aku berharap yang aneh-aneh seperti –andai saja aku berada di posisi si Abrisam itu sekarang- lebih baik aku segera kembali ke Aileen.

Aaahh.. iya Aileen?

“Abinaya?”

Itu suara Aileen memanggilku.

“Kamu darimana saja?”

“Aku tadi tidak sengaja melihat temanku sedang berdiri di sana. Jadi, aku menyapanya sebentar.”

“Ya sudah. Sebaiknya kita pulang sekarang. Pesta dansa ini membosankan.”

“Pesta pertunangan maksudnya~”

“Ahahaha.. jangan membuatku marah, Aileen.”

Setelah malam itu, aku tak pernah lagi mendengar keluhan Adara tentang lift atau eskalator. Tidak ada lagi sebutan “Mr. Alexi” dan “Mrs. Fredella”. Aku benar-benar melepas Adara. Mengenai Aileen? Dia membuatku tidak pernah bolos kelas bahasa Inggris lagi. Dia membuatku tidak pernah makan pagi sendirian di kantin. Ya, begitulah, intinya, hubungan kami baik-baik saja.

Abinaya Alexi Emery ~ mode off ~





~ THE END ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4

Tidak ada "RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4" dikarenakan KB tempat saya mengajar l...