Minggu, 19 Juli 2015

Fanfic Naruto Hinata : Lavender Eyes

“Lavender Eyes”



A Fanfiction Written by Raira Rin, The Most Beautiful Author se-antero Sidoarjo. *Dirasenggan Naruto* (T_T)
Disclaimer : Naruto selamanya milik Masashi Kishimoto.
Pairing : Uzumaki Naruto X Hyuuga Hinata
Genre : Romance
Rated : T
Length : 1953 words
Warning : Gaje (maybe yes) Aneh (maybe yes) Abal (maybe yes)
Summary : Maaf, ga jago bikin summary. Jangan dirasenggan maupun byakugan, pleaseee.. *Terus summary-nya MA-NAA???* (-_-)



Just Happy Reading.. (^_^)
DONT LIKE DONT READ DONT COPAS


Arigatou, mina-san..



“Uughhh? Siapa kalian?” tanya laki-laki berambut durian bernama Uzumaki Naruto.

Naruto baru saja bangun setelah seminggu terbaring tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit Konoha karena jatuh ke jurang dengan kedalaman cinta Hinata padanya sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing.

“Apa maksudmu, Naruto?” tanya perempuan bermata emerald. Wajah perempuan itu terlihat tak asing untuk Naruto. Namun, Naruto tidak bisa mengingatnya.

            Sementara Sakura dan kawan-kawan sibuk memastikan yang sedang terjadi dengan otak ramen Naruto, seorang laki-laki berambut acak abu-abu mengintip mereka dari balik pintu kamar rawat Naruto sambil tersenyum licik. Mengetahui Naruto fix hilang ingatan, laki-laki itu pun segera pergi dari rumah sakit. Menemui perempuan cantik bernama Haku.

“Ini kesempatanmu untuk mendapatkannya.” ujar Toneri memulai pembicaraan.
“Apa boleh seperti itu?” tanya Haku.

“Sudahlah. Rencana kita pasti berhasil.” jawab Toneri.

Sementara itu di rumah sakit..
 
            Naruto mencoba mengingat satu persatu orang-orang yang mengelilinginya. Orang pertama, Aburame Shino, jelas orang pertama yang akan dilupakan oleh Naruto ketika dia hilang ingatan. *Shino sweatdrop(T_T)* Orang kedua, Inuzuka Kiba, Naruto tidak ingat kebenaran tentang dirinya yang memiliki kucing peliharaan. “Aku ini bukan kucing tau!” Shino menyeret Kiba keluar kamar Naruto sebelum Naruto benar-benar tidak punya ingatan karena dihajar oleh Kiba. Orang ketiga, Nara Shikamaru dan Akimichi Chouji, teman bolos Naruto selama di akademi. Wajah Shikamaru terlalu merepotkan untuk diingat oleh Naruto. Sedangkan, wajah Chouji terasa bikin sesak otaknya. Orang keempat Rock Lee dan Hyuuga Neji, jika Naruto tidak bisa mengingat teman bolosnya, apalagi mengingat kalian berdua. Lupakan saja. *Di byakugan Neji(-_-)*  Berikutnya, ada dua perempuan. Perempuan pertama, Yamanaka Ino, tampak sexy dengan pakaian yang memperlihatkan sebagian perutnya dilengkapi rambut super panjang berwarna sama seperti warna rambut Naruto. Sedangkan perempuan kedua, Tenten, memiliki rambut dicepol dua dan mata yang sama-sama berwarna coklat. Tetap saja, otak Naruto terlalu lamban untuk mengingat kedua temannya itu. Mungkin, chidori milik Uchiha Sasuke pantat ayam sahabatnya-lah yang bisa mengembalikan ingatannya yang payah itu.

“Kalau aku, apa kau tidak ingat juga, Naruto?” tanya Sai dengan senyum yang membuat Naruto semakin hilang ingatan. (-_-)

Akhirnya, Haruno Sakura pun turun tangan. Sahabat sekaligus ninja medis cantik yang dari seminggu lalu merawat Naruto.

“Aku tau siapa kau?” kata Naruto heboh sambil menunjuk Sakura.

“Benarkah? Akhirnya. Tidak sia-sia aku rela jadi sahabatmu.”

“Iya. Kau adalah ninja medis yang merawatku kan?” Sakura dan kawan-kawan sweatdrop berjamaah hingga tersisa seorang perempuan hyuuga berambut indigo panjang.

“Apa kamu juga tidak ingat denganku, Naruto-kun? Aku ini..” BRAKK!!! Ucapan perempuan itu terhenti karena suara pintu yang dibuka dengan keras karena tergesa-gesa.

“Naruto-kun, kamu baik-baik saja?” tanya perempuan itu sambil menyingkirkan Hinata dan Sakura dari dekat Naruto.

“Kamu ini siapa?” tanya Naruto.

“Ah Naruto-kun jangan bercanda. Masa’ sama pacar sendiri lupa. Aku Haku, pacarmu.”

            Sakura, Ino, dan Tenten tampak kesal mendengar pengakuan sembarangan Haku. Sedangkan, Hinata dan orang-orang yang tersisa di sana tampak tenang meskipun sedikit terkejut.

“Pacarku? Ah iya benar. Aku memang punya pacar. Pacarku itu memiliki wajah yang sangat cantik. Senyumnya manis dan rambutnya panjang dengan warna gelap. Ciri-cirinya sesuai denganmu. Tapi? Aku tidak bisa mengingat wajahnya dengan jelas. Maaf..” *Masalah cewek aja inget(=_=)*

            Hinata senang dengan semburat merah cherry diwajahnya mendengar penjelasan Naruto mengenai gambaran pacarnya meskipun Naruto tidak ingat wajah sang pacar. Haku menatap kesal wajah bahagia Hinata dan segera mengalihkan pembicaraan.

“Sakura-san, apa Naruto-kun sudah boleh pulang?” tanya Haku.

“Iya tentu saja. Tapi, sebagai PA-CAR-NYA Naruto, bantulah dia untuk mengembalikkan ingatannya.” Jawab Sakura ketus dengan memberikan penekanan keras pada nada bicaranya saat menyebut kata pacar.

Hinata terdiam melihat laki-laki bermata biru shappire itu dibawa pergi oleh Haku yang mengaku sebagai pacarnya. Setiap hari perempuan bermata lavender itu berharap jadi orang yang akan mengantar Naruto pulang setelah dia keluar dari rumah sakit. Namun, lagi-lagi dia harus bersabar menghadapi otak pacarnya yang lamban itu. Ditambah lagi dia hilang ingatan. Lalu, Hinata menceritakan mengenai keadaan Naruto pada Toneri sambil makan nigiri suzhi yang dia pesan. Toneri mendengarkan *berpura-pura mendengarkan maksudnya karena sebenarnya dia sudah tahu* sambil minum teh kesukaannya.

“Keterlaluan sekali. Dia tidak mengingatmu sama sekali.” kata Toneri menambah ekpresi sedih di wajah Hinata.

“Dia mengingatku kok. Hanya saja lupa dengan wajahku. Ingatannya pasti akan kembali karena yang hilang hanya ingatannya bukan hatinya.” Jawab Hinata mencoba mengembalikan keyakinan dan semangatnya membuat Toneri merasa kesal.

Keesokkan harinya..

            Hinata dan kawan-kawan berkumpul di halaman belakang desa. Mereka membuat rencana untuk mengembalikan ingatan Naruto. Pertama, Shino dan Kiba akan menculik Haku agar perempuan itu tidak menganggu rencana mereka. Kedua, Shikamaru dan Chouji akan membawa Naruto ke tempat bolos mereka semasa masih belajar di akademi. Lalu, ketiga, Lee dan Sai? Lupakan. Mereka tidak banyak kenangan yang dapat membantu. *Sai mengubur diri hidup-hidup disamping makam kakak Shin (T_T)* Sudah tidak diingat oleh Naruto, sekarang pun dia tidak dapat bagian untuk menolong mengembalikan ingatan Naruto.

“Aku akan menyerangnya dengan byakugan. Ingatannya itu payah.” sahut Neji.

“Neji nii-san..” kata Hinata khawatir.

“Hinata, apa kalian tidak punya tempat yang sekiranya bisa mengembalikan ingatan Naruto?” tanya Tenten mencoba menyelamatkan Naruto dari byakugan Neji.

Hinata berpikir dan teman-temannya menunggu.

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

“Ada. Sebelumnya Naruto bilang akan membawaku ke sebuah tempat. Dimana kami akan duduk berdua diatas empat masa lalu Konoha dan melihat dua bintang paling terang diantara bintang-bintang yang lainnya.”
“Tempat macam apa itu?” kata Ino.

            Pernyataan Hinata membuat semua orang yang ada diperkumpulan itu melihat ke arah Shikamaru. Laki-laki ber-IQ diatas 200 itu pasti bisa memecahkan maksud yang sebenarnya dari pernyataan Hinata.

“Apa?” tanya Shikamaru santai.

“Berpikir atau kehilangan IQ diatas 200-mu (baca : mati)?” ancam Ino dan Sakura.

“B..ba..baik..baiklah gadis-gadis. Kita santai sedikit ya?” Shikamaru tidak punya pilihan lain. Setelah Ino menggunakan shinteshiu no jutsu padanya, Sakura pasti akan memukulnya keras dengan kekuatan yang sama seperti Nona Tsunade, anggota 3 sannin legendaris yang kini menjabat sebagai godaime hokage.

“Jika dugaanku benar, empat masa lalu konoha itu adalah patung keempat mantan hokage. Dua bintang paling terang tentu saja kedua orang tuanya yang sudah meninggal.”

“Keturunan klan Nara memang cerdas.” Kata Ino sambil memeluk erat sahabatnya, Shikamaru.

            Neji merasa ada yang aneh dan segera mengaktifkan mata byakugannya. Dia menangkap Toneri yang tengah sibuk mengintip dan menguping pembicaraan mereka dari balik pohon. Jangankan menggunakan mata byakugan, mata orang biasa saja bisa melihat kalau Toneri terlihat kesal dengan rencana mereka. Dia pun menggali kuburan Sai dan menghidupkan kembali laki-laki berkulit pucat itu. *Edotense no jutsu* (=_=) Neji no BAKA! Sejak kapan kamu bisa menggunakan Edotense no jutsu! Protes Tenten.

“Lee, Sai, dan aku akan mengawasi dan mencegah Toneri.” bisik Neji.

“Toneri?” kata Hinata aneh.

“Pelankan suaramu nona Hinata. Aktifkan mata byakuganmu dan lihat ke arah pohon itu.” kata Neji.

“Byakugan!”

“Aku juga mau ah. Byakugan!” kata Lee.

“Lee no BAKA! Kenapa kamu ikut-ikutan baka! Kamu itu tidak punya byakugan Lee!” Teriak Tenten. *Cukur alis tebal Lee* (=_=) 

Malam harinya..

            Haku berjalan sendirian menuju rumah Naruto untuk mengantarkan makan malam. Tiba-tiba, muncul dua laki-laki menyerangnya. Haku beres. Sementara itu, di tempat lain, Lee, Sai, dan Neji berusaha menahan Toneri yang ingin menyelamatkan Haku. Sedangkan, Hinata melancarkan rencana tadi sore yang sudah dibuat bersama anggota tim 7, tim 8, tim 9, dan tim 10. Perang dunia percintaan shinobi Konoha pertama pun berlangsung. (^_^) <3

TOK! TOK! TOK! Hinata mengetuk pintu rumah Naruto dengan sopan. Tidak lama kemudian, bocah kyuubi pemilik rumah itu pun membukakan pintu.

“Selamat malam Naruto-kun..” sapa Hinata.

“Kamu siapa?” Sakit sekali mendapat pertanyaan itu. Rasanya seperti dirasenggan. Ah tidak, mungkin di-bijuu dama lebih tepat.

“A..aku..”

“Waaa aku ingat. Kamu ini temannya ninja medis cantik yang waktu itu kan?”
Ternyata otak ramen Naruto tak selamban itu. Efek wajah cantik Hinata.

“Ada perlu apa?”

“Aku ingin mengatakan sesuatu karena waktu itu terpotong. Aku ingin mengajakmu makan ramen di sebuah tempat. Dimana kita akan duduk berdua diatas empat masa lalu Konoha dan melihat dua bintang paling terang diantara bintang-bintang yang lainnya.”

Hinata memperhatikan mimik wajah Naruto yang tampak berpikir untuk mengingat sesuatu setelah mendengarnya bicara.

“Ada apa, Naruto-kun?” tanya Hinata memastikan.

 “Tidak apa-apa. Baiklah, ayo pergi.”

Sesampainya di atas kepala patung mantan yondaime hokage..

            Melihat Hinata yang sibuk menikmati indahnya langit malam Konoha bertaburan bintang, satu persatu gambaran akan beberapa ingatan muncul begitu saja di otak Naruto. Benar kan? Wajah cantik Hinata itu memang memiliki daya efek tersindiri untuk mengembalikan ingatan Naruto.

...FLASHBACK ON...
“Aku ingin membawamu ke sebuah tempat. Dimana kita akan duduk berdua diatas empat masa lalu Konoha dan melihat dua bintang paling terang diantara bintang-bintang yang lainnya.” *Kata Naruto*
“Hai Naruto? Bagaimana kalau kita bolos saja?” *Bisik Kiba. Shikamaru dan Chouji pun bersiap-siap untuk keluar dari kelas*

“Jadi Hinata dan Naruto sudah jadian. Selamat ya.. sainganku untuk mendapatkan Sakura tinggal Sasuke saja.” *Ungkap Lee bahagia*

“Jangan macam-macam dengan Nona Hinata. JYUUKEN!” *Neji menyerang Naruto yang hendak mencium Hinata*

“Aku yang paling sayang kamu, Naruto-kun..” *Ucap Hinata mengakhiri kencan*

“Pacarku? Ah iya benar. Aku memang punya pacar. Pacarku itu memiliki wajah yang sangat cantik. Senyumnya manis dan rambutnya panjang dengan warna gelap. Tapi? Aku tidak bisa mengingat wajahnya. Maaf..” 

...FLASHBACK OFF...

“Ada apa, Naruto-kun? Kamu baik-baik saja?” tanya Hinata khawatir melihat Naruto kesakitan memegangi kepalanya.

“Sebenarnya orang yang seperti apa aku ini?” tanya Naruto yang terlihat sudah bisa mengatasi rasa sakit dikepalanya.

Uzumaki Naruto. Dimana ada masalah, disanalah dia berada. Selain suka pergi makan ke Ichiraku Ramen. Dia juga suka sesekali makan di Yakiniku Q. Dia sangat cerewet, kekanak-kanakan, dan mempunyai banyak teman. Ada Shikamaru, Chouji, dan Kiba yang suka mengajaknya bolos dari akademi. Dia juga punya teman yang membosankan seperti Shino, Sai, dan juga Neji. Namun, yang paling dekat dengannya adalah Sasuke dan Sakura. Keduanya adalah teman yang pertama kali mengakui keberadaan Naruto. Akhir-akhir ini dia sering bertengkar dengan Kiba. Tapi, itu hanya bercanda.

Ketika dia menganggap seseorang ada maka dia akan melindungi seseorang itu mati-matian. Meskipun dia memiliki sisi pemberani. Namun, dia sangat takut pada hantu. Ada satu hal lagi yang ditakuti oleh Naruto. Dia sangat takut ketika Sakura marah karena Sakura pasti akan memukulnya dengan keras. Selain, Sakura, ada satu perempuan lagi yang bisa membuat Naruto takut. Dia adalah nona hokage, Tsunade. Meskipun begitu dia dan nona hokage Tsunade memiliki hubungan yang sangat dekat. Hinata memiliki Kurenai-sensei sebagai guru yang paling dia sayang. Sedangkan, Naruto memiliki Iruka-sensei dan Jiraiya-sensei. Naruto itu sangat lamban dalam menyadari hal penting. Dia tidak bisa membedakan rasa suka pada ramen dengan rasa suka pada seorang gadis. Tapi, jika dia sudah bisa membedakannya, gadis itu akan jadi gadis paling beruntung. Setelah bertahun-tahun menyukai Sakura. Akhirnya, Naruto malah berakhir dengan gadis lain.

Lengkungan senyum menggoda muncul dipermukaan bibir Naruto. Namun, Hinata sibuk menenggelamkan wajahnya hingga dia tidak melihat ekspresi wajah Naruto yang telah mendapatkan kembali ingatannya. 

“Bagaimana bisa kamu tahu sebanyak itu tentang aku, Hinata-chan?”

“Itu karena aku..” Hinata tidak melanjutkan kata-katanya.

“Hal penting yang lamban untuk aku sadari.” lanjut Naruto.

Hinata terkejut mendengarnya dan langsung menoleh ke arah... 

“Naruto-kun?”

“Maaf ya? Aku sudah berani melupakan mata lavender yang hampir setiap hari memperhatikan aku ini.”
Akhirnya, otak ramen Naruto pun kembali.

“Hei Hinata-chan, kenapa kamu tidak menghajar Haku waktu dia mengaku sebagai pacarku? Harusnya kamu marah seperti Sakura saat Ino mengganggu Sasuke..” goda Naruto.

“Itu kan merepotkan.” balas Hinata singkat.

“Hei.. Hei.. bukannya kamu yang bilang kalau kamu itu sangat beruntung karena aku menyukaimu?”
“Itu lebih merepotkan lagi.”

“Hahaha.. Berhentilah meniru gaya manusia ber-IQ diatas 200 itu, Hinata-chan.”

“Itu akan sangat merepotkan lagi..”

“Ayolah hentikan itu, Hinata-chan. Bisa-bisa aku hilang ingatan lagi..”

“Hehehe.. Kalau itu baru tidak merepotkan.”

“Hahaha..”

            Suara tawa pasangan termanis se-antero Konoha itu pun mulai terdengar diikuti keempat patung mantan Hokage yang tersenyum menandakan bahwa perang dunia percintaan shinobi konoha pertama berakhir dengan menangnya Hinata atas kembalinya ingatan Naruto. Tanpa mereka sadari, dua bintang paling terang diantara bintang-bintang yang lain tengah memperhatikan kebahagiaan mereka. Om kameramen pun perlahan mengarahkan sorotan kameranya ke arah langit malam Konoha pertanda bahwa syuting fanfic Naruto dan Hinata ini telah...




xXx THE END xXx

3 komentar:

  1. bagus kak tapi terlalu singkat XD

    BalasHapus
  2. hehe terimakasih.. jujur, aku emang kurang jago bikin fic yang ceritanya panjang sampai bertahun-tahun XD

    BalasHapus
  3. Terimakasih lho sudah baca dan kasih komentar fic aku *emoticon mewek*

    BalasHapus

RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4

Tidak ada "RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4" dikarenakan KB tempat saya mengajar l...