“Lavender
Eyes”
A
Fanfiction Written by Raira Rin, The Most Beautiful Author se-antero Sidoarjo.
*Dirasenggan Naruto* (T_T)
Disclaimer
: Naruto selamanya milik Masashi Kishimoto.
Pairing
: Uzumaki Naruto X Hyuuga Hinata
Genre
: Romance
Rated
: T
Length
: 1953 words
Warning
: Gaje (maybe yes) Aneh (maybe yes) Abal (maybe yes)
Summary
: Maaf, ga jago bikin summary. Jangan dirasenggan maupun byakugan, pleaseee.. *Terus
summary-nya MA-NAA???* (-_-)
Just
Happy Reading.. (^_^)
DONT LIKE DONT READ
DONT COPAS
Arigatou, mina-san..
“Uughhh? Siapa kalian?” tanya
laki-laki berambut durian bernama Uzumaki Naruto.
Naruto
baru saja bangun setelah seminggu terbaring tak sadarkan diri di ranjang rumah
sakit Konoha karena jatuh ke jurang dengan kedalaman cinta Hinata padanya
sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing.
“Apa maksudmu, Naruto?” tanya
perempuan bermata emerald. Wajah perempuan itu terlihat tak asing untuk Naruto.
Namun, Naruto tidak bisa mengingatnya.
Sementara Sakura dan kawan-kawan sibuk memastikan yang
sedang terjadi dengan otak ramen Naruto, seorang laki-laki berambut acak
abu-abu mengintip mereka dari balik pintu kamar rawat Naruto sambil tersenyum
licik. Mengetahui Naruto fix hilang ingatan, laki-laki itu pun segera pergi
dari rumah sakit. Menemui perempuan cantik bernama Haku.
“Ini kesempatanmu untuk
mendapatkannya.” ujar Toneri memulai pembicaraan.
“Apa boleh seperti itu?”
tanya Haku.
“Sudahlah. Rencana kita pasti
berhasil.” jawab Toneri.
Sementara itu di rumah
sakit..
Naruto mencoba mengingat satu persatu orang-orang yang
mengelilinginya. Orang pertama, Aburame Shino, jelas orang pertama yang akan
dilupakan oleh Naruto ketika dia hilang ingatan. *Shino sweatdrop(T_T)* Orang kedua,
Inuzuka Kiba, Naruto tidak ingat kebenaran tentang dirinya yang memiliki kucing
peliharaan. “Aku ini bukan kucing tau!” Shino menyeret Kiba keluar kamar Naruto
sebelum Naruto benar-benar tidak punya ingatan karena dihajar oleh Kiba. Orang
ketiga, Nara Shikamaru dan Akimichi Chouji, teman bolos Naruto selama di
akademi. Wajah Shikamaru terlalu merepotkan untuk diingat oleh Naruto.
Sedangkan, wajah Chouji terasa bikin sesak otaknya. Orang keempat Rock Lee dan Hyuuga
Neji, jika Naruto tidak bisa mengingat teman bolosnya, apalagi mengingat kalian
berdua. Lupakan saja. *Di byakugan Neji(-_-)*
Berikutnya, ada dua perempuan. Perempuan pertama, Yamanaka Ino, tampak
sexy dengan pakaian yang memperlihatkan sebagian perutnya dilengkapi rambut super
panjang berwarna sama seperti warna rambut Naruto. Sedangkan perempuan kedua, Tenten,
memiliki rambut dicepol dua dan mata yang sama-sama berwarna coklat. Tetap
saja, otak Naruto terlalu lamban untuk mengingat kedua temannya itu. Mungkin,
chidori milik Uchiha Sasuke pantat ayam sahabatnya-lah yang bisa mengembalikan
ingatannya yang payah itu.
“Kalau aku, apa kau tidak
ingat juga, Naruto?” tanya Sai dengan senyum yang membuat Naruto semakin hilang
ingatan. (-_-)
Akhirnya, Haruno Sakura pun
turun tangan. Sahabat sekaligus ninja medis cantik yang dari seminggu lalu
merawat Naruto.
“Aku tau siapa kau?” kata
Naruto heboh sambil menunjuk Sakura.
“Benarkah? Akhirnya. Tidak
sia-sia aku rela jadi sahabatmu.”
“Iya. Kau adalah ninja medis
yang merawatku kan?” Sakura dan kawan-kawan sweatdrop berjamaah hingga tersisa
seorang perempuan hyuuga berambut indigo panjang.
“Apa kamu juga tidak ingat
denganku, Naruto-kun? Aku ini..” BRAKK!!! Ucapan perempuan itu terhenti karena
suara pintu yang dibuka dengan keras karena tergesa-gesa.
“Naruto-kun, kamu baik-baik
saja?” tanya perempuan itu sambil menyingkirkan Hinata dan Sakura dari dekat
Naruto.
“Kamu ini siapa?” tanya
Naruto.
“Ah Naruto-kun jangan
bercanda. Masa’ sama pacar sendiri lupa. Aku Haku, pacarmu.”
Sakura, Ino, dan Tenten tampak kesal mendengar pengakuan
sembarangan Haku. Sedangkan, Hinata dan orang-orang yang tersisa di sana tampak
tenang meskipun sedikit terkejut.
“Pacarku? Ah iya benar. Aku
memang punya pacar. Pacarku itu memiliki wajah yang sangat cantik. Senyumnya
manis dan rambutnya panjang dengan warna gelap. Ciri-cirinya sesuai denganmu. Tapi?
Aku tidak bisa mengingat wajahnya dengan jelas. Maaf..” *Masalah cewek aja
inget(=_=)*
Hinata senang dengan semburat merah cherry diwajahnya
mendengar penjelasan Naruto mengenai gambaran pacarnya meskipun Naruto tidak
ingat wajah sang pacar. Haku menatap kesal wajah bahagia Hinata dan segera
mengalihkan pembicaraan.
“Sakura-san, apa Naruto-kun
sudah boleh pulang?” tanya Haku.
“Iya tentu saja. Tapi,
sebagai PA-CAR-NYA Naruto, bantulah dia untuk mengembalikkan ingatannya.” Jawab
Sakura ketus dengan memberikan penekanan keras pada nada bicaranya saat
menyebut kata pacar.
Hinata
terdiam melihat laki-laki bermata biru shappire itu dibawa pergi oleh Haku yang
mengaku sebagai pacarnya. Setiap hari perempuan bermata lavender itu berharap
jadi orang yang akan mengantar Naruto pulang setelah dia keluar dari rumah
sakit. Namun, lagi-lagi dia harus bersabar menghadapi otak pacarnya yang lamban
itu. Ditambah lagi dia hilang ingatan. Lalu, Hinata menceritakan mengenai
keadaan Naruto pada Toneri sambil makan nigiri suzhi yang dia pesan. Toneri
mendengarkan *berpura-pura mendengarkan maksudnya karena sebenarnya dia sudah
tahu* sambil minum teh kesukaannya.
“Keterlaluan sekali. Dia
tidak mengingatmu sama sekali.” kata Toneri menambah ekpresi sedih di wajah
Hinata.
“Dia mengingatku kok. Hanya
saja lupa dengan wajahku. Ingatannya pasti akan kembali karena yang hilang
hanya ingatannya bukan hatinya.” Jawab Hinata mencoba mengembalikan keyakinan
dan semangatnya membuat Toneri merasa kesal.
Keesokkan harinya..
Hinata dan kawan-kawan berkumpul di halaman belakang
desa. Mereka membuat rencana untuk mengembalikan ingatan Naruto. Pertama, Shino
dan Kiba akan menculik Haku agar perempuan itu tidak menganggu rencana mereka.
Kedua, Shikamaru dan Chouji akan membawa Naruto ke tempat bolos mereka semasa
masih belajar di akademi. Lalu, ketiga, Lee dan Sai? Lupakan. Mereka tidak
banyak kenangan yang dapat membantu. *Sai mengubur diri hidup-hidup disamping
makam kakak Shin (T_T)* Sudah tidak diingat oleh Naruto, sekarang pun dia tidak
dapat bagian untuk menolong mengembalikan ingatan Naruto.
“Aku akan menyerangnya dengan
byakugan. Ingatannya itu payah.” sahut Neji.
“Neji nii-san..” kata Hinata
khawatir.
“Hinata, apa kalian tidak
punya tempat yang sekiranya bisa mengembalikan ingatan Naruto?” tanya Tenten
mencoba menyelamatkan Naruto dari byakugan Neji.
Hinata berpikir dan
teman-temannya menunggu.
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik
“Ada. Sebelumnya Naruto
bilang akan membawaku ke sebuah tempat. Dimana kami akan duduk berdua diatas
empat masa lalu Konoha dan melihat dua bintang paling terang diantara
bintang-bintang yang lainnya.”
“Tempat macam apa itu?” kata
Ino.
Pernyataan Hinata membuat semua orang yang ada diperkumpulan
itu melihat ke arah Shikamaru. Laki-laki ber-IQ diatas 200 itu pasti bisa
memecahkan maksud yang sebenarnya dari pernyataan Hinata.
“Apa?” tanya Shikamaru
santai.
“Berpikir atau kehilangan IQ
diatas 200-mu (baca : mati)?” ancam Ino dan Sakura.
“B..ba..baik..baiklah
gadis-gadis. Kita santai sedikit ya?” Shikamaru tidak punya pilihan lain.
Setelah Ino menggunakan shinteshiu no jutsu padanya, Sakura pasti akan
memukulnya keras dengan kekuatan yang sama seperti Nona Tsunade, anggota 3
sannin legendaris yang kini menjabat sebagai godaime hokage.
“Jika dugaanku benar, empat
masa lalu konoha itu adalah patung keempat mantan hokage. Dua bintang paling
terang tentu saja kedua orang tuanya yang sudah meninggal.”
“Keturunan klan Nara memang
cerdas.” Kata Ino sambil memeluk erat sahabatnya, Shikamaru.
Neji merasa ada yang aneh dan segera mengaktifkan mata
byakugannya. Dia menangkap Toneri yang tengah sibuk mengintip dan menguping
pembicaraan mereka dari balik pohon. Jangankan menggunakan mata byakugan, mata
orang biasa saja bisa melihat kalau Toneri terlihat kesal dengan rencana
mereka. Dia pun menggali kuburan Sai dan menghidupkan kembali laki-laki
berkulit pucat itu. *Edotense no jutsu* (=_=) Neji no BAKA! Sejak kapan kamu
bisa menggunakan Edotense no jutsu! Protes Tenten.
“Lee, Sai, dan aku akan
mengawasi dan mencegah Toneri.” bisik Neji.
“Toneri?” kata Hinata aneh.
“Pelankan suaramu nona
Hinata. Aktifkan mata byakuganmu dan lihat ke arah pohon itu.” kata Neji.
“Byakugan!”
“Aku juga mau ah. Byakugan!”
kata Lee.
“Lee no BAKA! Kenapa kamu
ikut-ikutan baka! Kamu itu tidak punya byakugan Lee!” Teriak Tenten. *Cukur
alis tebal Lee* (=_=)
Malam harinya..
Haku berjalan sendirian menuju rumah Naruto untuk
mengantarkan makan malam. Tiba-tiba, muncul dua laki-laki menyerangnya. Haku
beres. Sementara itu, di tempat lain, Lee, Sai, dan Neji berusaha menahan
Toneri yang ingin menyelamatkan Haku. Sedangkan, Hinata melancarkan rencana
tadi sore yang sudah dibuat bersama anggota tim 7, tim 8, tim 9, dan tim 10. Perang
dunia percintaan shinobi Konoha pertama pun berlangsung. (^_^) <3
TOK! TOK! TOK! Hinata
mengetuk pintu rumah Naruto dengan sopan. Tidak lama kemudian, bocah kyuubi
pemilik rumah itu pun membukakan pintu.
“Selamat malam Naruto-kun..”
sapa Hinata.
“Kamu siapa?” Sakit sekali
mendapat pertanyaan itu. Rasanya seperti dirasenggan. Ah tidak, mungkin
di-bijuu dama lebih tepat.
“A..aku..”
“Waaa aku ingat. Kamu ini
temannya ninja medis cantik yang waktu itu kan?”
Ternyata otak ramen Naruto
tak selamban itu. Efek wajah cantik Hinata.
“Ada perlu apa?”
“Aku ingin mengatakan sesuatu
karena waktu itu terpotong. Aku ingin mengajakmu makan ramen di sebuah tempat.
Dimana kita akan duduk berdua diatas empat masa lalu Konoha dan melihat dua
bintang paling terang diantara bintang-bintang yang lainnya.”
Hinata memperhatikan mimik
wajah Naruto yang tampak berpikir untuk mengingat sesuatu setelah mendengarnya
bicara.
“Ada apa, Naruto-kun?” tanya
Hinata memastikan.
“Tidak apa-apa. Baiklah, ayo pergi.”
Sesampainya di atas kepala patung
mantan yondaime hokage..
Melihat Hinata yang sibuk menikmati indahnya langit malam
Konoha bertaburan bintang, satu persatu gambaran akan beberapa ingatan muncul
begitu saja di otak Naruto. Benar kan? Wajah cantik Hinata itu memang memiliki
daya efek tersindiri untuk mengembalikan ingatan Naruto.
...FLASHBACK ON...
“Aku ingin membawamu ke
sebuah tempat. Dimana kita akan duduk berdua diatas empat masa lalu Konoha dan
melihat dua bintang paling terang diantara bintang-bintang yang lainnya.” *Kata
Naruto*
“Hai Naruto? Bagaimana kalau
kita bolos saja?” *Bisik Kiba. Shikamaru dan Chouji pun bersiap-siap untuk
keluar dari kelas*
“Jadi Hinata dan Naruto sudah
jadian. Selamat ya.. sainganku untuk mendapatkan Sakura tinggal Sasuke saja.”
*Ungkap Lee bahagia*
“Jangan macam-macam dengan
Nona Hinata. JYUUKEN!” *Neji menyerang Naruto yang hendak mencium Hinata*
“Aku yang paling sayang kamu,
Naruto-kun..” *Ucap Hinata mengakhiri kencan*
“Pacarku? Ah iya benar. Aku
memang punya pacar. Pacarku itu memiliki wajah yang sangat cantik. Senyumnya
manis dan rambutnya panjang dengan warna gelap. Tapi? Aku tidak bisa mengingat
wajahnya. Maaf..”
...FLASHBACK OFF...
“Ada apa, Naruto-kun? Kamu
baik-baik saja?” tanya Hinata khawatir melihat Naruto kesakitan memegangi
kepalanya.
“Sebenarnya orang yang
seperti apa aku ini?” tanya Naruto yang terlihat sudah bisa mengatasi rasa
sakit dikepalanya.
Uzumaki
Naruto. Dimana ada masalah, disanalah dia berada. Selain suka pergi makan ke
Ichiraku Ramen. Dia juga suka sesekali makan di Yakiniku Q. Dia sangat cerewet,
kekanak-kanakan, dan mempunyai banyak teman. Ada Shikamaru, Chouji, dan Kiba
yang suka mengajaknya bolos dari akademi. Dia juga punya teman yang membosankan
seperti Shino, Sai, dan juga Neji. Namun, yang paling dekat dengannya adalah
Sasuke dan Sakura. Keduanya adalah teman yang pertama kali mengakui keberadaan
Naruto. Akhir-akhir ini dia sering bertengkar dengan Kiba. Tapi, itu hanya
bercanda.
Ketika
dia menganggap seseorang ada maka dia akan melindungi seseorang itu mati-matian.
Meskipun dia memiliki sisi pemberani. Namun, dia sangat takut pada hantu. Ada
satu hal lagi yang ditakuti oleh Naruto. Dia sangat takut ketika Sakura marah
karena Sakura pasti akan memukulnya dengan keras. Selain, Sakura, ada satu perempuan
lagi yang bisa membuat Naruto takut. Dia adalah nona hokage, Tsunade. Meskipun
begitu dia dan nona hokage Tsunade memiliki hubungan yang sangat dekat. Hinata
memiliki Kurenai-sensei sebagai guru yang paling dia sayang. Sedangkan, Naruto
memiliki Iruka-sensei dan Jiraiya-sensei. Naruto itu sangat lamban dalam
menyadari hal penting. Dia tidak bisa membedakan rasa suka pada ramen dengan
rasa suka pada seorang gadis. Tapi, jika dia sudah bisa membedakannya, gadis
itu akan jadi gadis paling beruntung. Setelah bertahun-tahun menyukai Sakura.
Akhirnya, Naruto malah berakhir dengan gadis lain.
Lengkungan
senyum menggoda muncul dipermukaan bibir Naruto. Namun, Hinata sibuk
menenggelamkan wajahnya hingga dia tidak melihat ekspresi wajah Naruto yang telah
mendapatkan kembali ingatannya.
“Bagaimana bisa kamu tahu
sebanyak itu tentang aku, Hinata-chan?”
“Itu karena aku..” Hinata
tidak melanjutkan kata-katanya.
“Hal penting yang lamban
untuk aku sadari.” lanjut Naruto.
Hinata terkejut mendengarnya
dan langsung menoleh ke arah...
“Naruto-kun?”
“Maaf ya? Aku sudah berani
melupakan mata lavender yang hampir setiap hari memperhatikan aku ini.”
Akhirnya, otak ramen Naruto
pun kembali.
“Hei Hinata-chan, kenapa kamu
tidak menghajar Haku waktu dia mengaku sebagai pacarku? Harusnya kamu marah
seperti Sakura saat Ino mengganggu Sasuke..” goda Naruto.
“Itu kan merepotkan.” balas
Hinata singkat.
“Hei.. Hei.. bukannya kamu
yang bilang kalau kamu itu sangat beruntung karena aku menyukaimu?”
“Itu lebih merepotkan lagi.”
“Hahaha.. Berhentilah meniru
gaya manusia ber-IQ diatas 200 itu, Hinata-chan.”
“Itu akan sangat merepotkan
lagi..”
“Ayolah hentikan itu,
Hinata-chan. Bisa-bisa aku hilang ingatan lagi..”
“Hehehe.. Kalau itu baru
tidak merepotkan.”
“Hahaha..”
Suara tawa pasangan termanis se-antero Konoha itu pun
mulai terdengar diikuti keempat patung mantan Hokage yang tersenyum menandakan
bahwa perang dunia percintaan shinobi konoha pertama berakhir dengan menangnya
Hinata atas kembalinya ingatan Naruto. Tanpa mereka sadari, dua bintang paling
terang diantara bintang-bintang yang lain tengah memperhatikan kebahagiaan
mereka. Om kameramen pun perlahan mengarahkan sorotan kameranya ke arah langit
malam Konoha pertanda bahwa syuting fanfic Naruto dan Hinata ini telah...
xXx
THE END xXx
bagus kak tapi terlalu singkat XD
BalasHapushehe terimakasih.. jujur, aku emang kurang jago bikin fic yang ceritanya panjang sampai bertahun-tahun XD
BalasHapusTerimakasih lho sudah baca dan kasih komentar fic aku *emoticon mewek*
BalasHapus