Sabtu, 02 April 2016

Makalah Strategi Pembelajaran dalam Menumbuhkan Motivasi



Strategi Pembelajaran dalam Menumbuhkan Motivasi

Dosen pengampu :
Drs. Fx Mas Subagyo, M.Pd



Disusun oleh :
Nisful Laila                             14010644045
NikmatusSolichah                   14010644046
FianaPuspaNursenda              14010644051
RizkiSetyowiyanti                  14010644053
B 2014



Universitas Negeri Surabaya
Fakultas Ilmu Pendidikan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2016
Kata Pengantar
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi Pembelajaran dalam Menumbuhkan Motivasi”. MakalahinidiajukangunamemenuhitugasmatakuliahMedia Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Kami mengucapkanterimakasihkepadasemuapihak yang telahmembantusehinggamakalahinidapatdiselesaikantepatpadawaktunya.Makalahinimasihjauhdarisempurna, olehkarenaitu, kritikdan saran yang bersifatmembangunsangat kami harapkan demi sempurnanyamakalahini. 
Semogamakalahinimemberikaninformasibagimasyarakatdanbermanfaatuntukpengembanganwawasandanpeningkatanilmupengetahuanbagikitasemua.






                                                                                                Surabaya, 30 Maret 2016


                                                                                                            Penyusun
           



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................        i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................        ii
BAB IPENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang ...................................................................................................... 1
1.2 RumusanMasalah........................………………………………………………. 1
1.3 Tujuan..............................……………………………………………….. ..........             1
BAB IIPEMBAHASAN                                                                   
2.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif.................................................................               2
2.2 Pembeljaran Kooperatif Tipe STAD..................................................................               4
2.3 penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
pada pelajaran Matematika …..................................................................................              10

DAFTAR PUSTAKA









BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Seiring dengan pergeseran makna pembelajaran, dari pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher oriented) ke pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student oriented), maka peran guru dalam proses pembelajaran pun mengalami pergeseran, salah satunya adalah penguatan peran guru sebagai motivator dan kreator.
Keberadaan seorang guru dalam suatu sekolah tidaklah dapat disangka lagi, karena tanpa guru sekolah tidak akan dapat melaksanakan proses pembelajaran. Namun peran guru tidaklah hanya berhenti sebagai pengajar yang melakukan transfer ilmu saja, karena tanpa adanya peran sebagai motivator maka sia-sialah peran guru sebagai sosok yang melakukan transfer ilmu.
Salah satu indikator keberhasilan pendidikan secara mikro di tataran pembelajaran level kelas adalah tatkala seorang guru mampu membangun motivasi belajar para siswanya. Jika siswa-siswa itu dapat ditumbuhkan motivasi belajarnya, maka sesulit apa pun materi pelajaran atau proses pembelajaran yang diikutinya niscaya mereka akan menjalaninya dengan "enjoy".
Motivasi belajar dapat meningkat apabila guru membangkitkan minat siswa, memelihara rasa ingin tahu mereka, menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran, menyatakan harapan dengan jelas, dan memberikan umpan balik (feed back) dengan sering dan segera.
1.2.            Rumusan Masalah
1.2.1.      Bagaimana definisi dari strategi pembelajaran?
1.2.2.      BagaimanaPrinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran ?
1.2.3.      Bagaimana definisi dari motivasi?
1.2.4.      Bagaimana strategi pembelajaran dalam menumbuhkan motivasi belajar?


1.3.            Tujuan
1.3.1.      Untuk mengetahui definisi dari strategi pembelajaran.
1.3.2.      Untukmengetahuiprinsip- prinsippenggunaanstrategipembelajaran
1.3.3.      Untuk mengetahui definisi dari motivasi.
1.3.4.      Untuk mengetahui strategi pembelajaran dalam menumbuhkan motivasi belajar.
























BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Strategi Pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah dilakukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

Ada tiga strategi dasar belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut :
1.      Mengindentifikasi serta menetapkan spesifikasi serta dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2.      Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3.      Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
Sedangkan, berikut ini merupakan definisi strategi pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli.

1. Gerlach dan Ely (1990).

Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya mereka menjabarkan bahwa strategi pembelajaran dimaksudkan meliputi sifat, lingkup, dan urutan  kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.

      2. Gropper di dalam Wiryawan dan Noorhadi (1990).

Strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Mereka menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat dipraktekkan.

3. Kozma dalam Gofur (1989) / (1978 : 97).

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.

4. Dick dan Carey (1996:106).

Strategi Pembelajaran adalah komponen-komponen umum dari suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang akan dipergunakan bersama-sama materi tersebut.

5. Kemp (1995).

Mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

6. Raka Joni (1980).

Pola umum perbuatan guru siswa didalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar yang menunjuk kepada karakteristik abstrak dari pada rentetan perbuatan guru-siswa tersebut.

7. J. R David (Wina Senjaya,2008).

Dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

8. Miarso (2004) dalam Bukunya Warsita (2008: 266).

Strategi pembelajaran adalah suatu kondisi yang diciptakan oleh guru dengan sengaja agar peserta difasilitasi dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

9. Sadiman, dkk (1986) dalam bukunya Warsita (2008: 266).

Strategi pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik.

10. Alim Sumarno (2011).

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dipilih oleh pembelajar atau instruktur dalam proses pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan fasilitas kepada pebelajar menuju kepada tercapainya tujuan pembelajaran tertentu yang telah ditetapkan.

11. Syaiful Bahri dan Aswan Zain (1995).

Strategi pembelajaran adalah sebagai pola-pola umum kegiatan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

12. A.J. Romiszowski (1981).

Berpendapat bahwa strategi pembelajaran adalah suatu pandangan umum tentang rangkaian tindakan yang diadaptasi dari perintah-perintah terpilih untuk metode pembelajaran.

2.2. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran

Prinsip-prinsip adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan strategi pembelajaran. Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan. Setiap strategi memililiki kekhasan sendiri-sendiri. Hal ini seperti dikemukakan oleh Killen: “No teaching strategy is better than others in all circumtances, so you have to able tu use a variety of teaching strategies, and make rational decisions about when eact of the teaching strategies is likely to most effective”
Apa yang dikemukakan Killen itu jelas bahwa guru harus mampu memilih strategi yang dianggap cocok dengan keadaan. Oleh sebab itu, guru perlu memahami prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran sebagai berikut:

a)      Berorientasi pada tujuan.

Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Sebab keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus digunakan guru. Hal ini sering dilupkan oleh guru. Guru yang senang berceramah, hampir setiap tujuan menggunakan strategi penyampaian, seakan-akan dia berpikir bahwa segala jenis tujuan dapat dicapai dengan strategi yang demikian. Hal ini tentu saja keliru.
Contohnya: apabila guru menginginkan siswa terampil menggunakan alat tertentu, misalnya termometer sebagai alat pengukur suhu tubuh, tidak mungkin menggunakan strategi penyampaian (bertutur). Untuk mencapai tujuan yang demikian, siswa harus berpraktek secara langsung.

b)      Aktivitas.

Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa.aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental. Banyak guru yang terkecoh oleh sikap siswa yang pura-pura aktif padahal sebenarnya tidak.

c)      Individualitas.

Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa. Artinya guru yang baik atau berhasil manakala ia menangani 50 orang siswa, seluruhnya berhasil mencapai tujuan, dan sebaliknya dikatakan guru yang tidak baik atau tidak berhasil manakala ia menangani 50 orang siswa, 49 tidak berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, dilihat dari segi jumlah siswa sebaiknya standar keberhasilan guru ditentukan setinggi-tingginya. Semakin tinggi standar keberhasilan ditentukan, maka semakin berkualitas proses pembelajaran.



d)     Integritas.
Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegrasi.
Contohnya, penggunaan metode diskusi, guru harus dapat merancang strategi pelaksanaan diskusi tak hanya terbatas pada pengembangan aspek intelektual saja, tetapi harus mendorong siswa agar mereka bisa berkembang secara keseluruhan, misalnya, mendorong agar siswa dapat menghargai pendapat orang lain[10].


2.3. Definisi Motivasi Belajar

Motivasi berpangkal dari kata “motif”. Biasanya motif diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan, motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi internal (kesiapsiagaan).
Menurut McDonald (2000), motivasi adalah perubahan energi pada diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan McDonald, terkandung tiga elemen atau ciri pokok dalam motivasi itu, yakni :
1.      Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi,
2.      Motivasi ditandai dengan adanya perasaan, dan
3.      Motivasi dirangsang karena adanya tujuan.
Inti dari motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan, sehingga dapat mencapai tujuan dalam proses belajar.
Dalam melaksanakan tugasnya, guru harus bisa membangun motivasi siswa untuk belajar. Sebagai motivator, guru harus berusaha memahami makna motivasi belajar, mengembangkan pembelajaran, serta berusaha menggerakkan motivasi pembelajaran siswa ke tahap yang maksimal.
Langkah-langkah memahami motivasi yang bisa dilakukan guru dalam pembelajaran, yakni :
1.      Mengenal pasti tingkat kecerdasan para siswa
2.      Melaksanakan teknik memotivasi siswa
3.      Merumuskan tujuan belajar dan mengkaitkan tujuan itu dengan keperluan dan minat siswa
4.      Menerapkan kemahiran bertanya kepada siswa
5.      Melaksanakan rencana pengajaran secara sistematik
6.      Melaksanakan penilaian
7.      Melaksanakan komunikasi antarpersonal
Memotivasi siswa merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar. Jika guru telah mampu membangun motivasi siswa saat pembelajaran, maka guru telah membangun kemudahan bagi siswa. Pekerjaan ini tidaklah mudah. Memotivasi siswa tidak hanya menggerakkan siswa agar aktif dalam pelajaran, tetapi juga mengarahkan dan menjadikan siswa terdorong dan terinspirasi untuk belajar secara terus menerus dimana pun dan kapan pun. Tujuan ideal dari upaya ini adalah untuk memastikan bahwa siswa memiliki motivasi belajar sepanjang hayat.

Ø  FungsiMotivasi

            Guru bertanggungjawabmelaksanakansistempembelajaran agar berhasildenganbaik. Keberhasilaninibergantungpadaupaya guru membangkitkanmotivasibelajarsiswa.SecaragarisbesarOemarHamalik (1992) menjelaskan, adatigafungsimotivasiyaitu:

  1. Mendorongmanusiauntukberbuat, jadisebagaipenggerakatau motor yang melepaskanenergi. Motivasidalamhalinimerupakanlangkahpenggerakdarisetiapkegiatan yang akandikerjakan.
  2. Menentukanarahperbuatanyaknikearahtujuan yang hendak di capai. Dengandemikianmotivasidapatmemberikanarahdankegiatan yang harusdikerjakansesuaidenganrumusantujuan.
  3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Nampak jelas di sinibahwamotivasisebagipendorong,  pengarah, dansekaligussebagaipenggerakprilakuseseoranguntukmencapaisuatutujuan.

2.4. Strategi Pembelajaran dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar

Berikut merupakan beberapa strategi pembelajaran yang bisa digunakan untuk menumbuhkan motivasi belajar :
1.      Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS)
Strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa (PBAS) yaitu strategi pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif (kemampuan intelektual), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan) secara seimbang. Dari konsep tersebut, maka jelas bahwa PBAS berbeda dengan proses pembelajaran yang selama ini banyak berlangsung. Selama ini proses pembelajaran banyak diarahkan kepada proses menghafalkan informasi yang disajikan guru. Ukuran keberhasilan pembelajaran adalah sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran.

Dari penjelasan diatas, maka PBAS sebagai salah satu bentuk inovasi dalam memperbaiki kualitas proses belajar mengajar bertujuan untuk membantu peserta didik agar bisa belajar mandiri dan kreatif. Sehingga peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat menunjang terbentuknya kepribadian yang mandiri.

Bagaimana strategi PBAS bisa menumbuhkan motivasi belajar?

Dalam kegiatan belajar mengajar, PBAS diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik karena secara otomatis peserta didik merasa dituntut untuk aktif di kelas.

Kelebihan dan kelemahan PBAS

Kelebihan :
1.      Strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa (PBAS) merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal. Sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik karena secara otomatis peserta didik merasa dituntut untuk aktif di kelas.
Kelemahan :
1.      Memunculkan anggapan guru bahwa dengan adanya PBAS akan mengurangi peran guru sehingga guru tidak perlu.....

2.      Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI)

Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawabannya dari suatu masalah yang ditanyakan.

Ada beberapa hal yang menjadi utama strategi pembelajaran inquiry:
a)     Menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inquiry menempatkan siswa sebagai objek belajar.
b)     Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan tidak berbentuk atau konsep yang sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
c)     Jika proses pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
d)     Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa rata-rata memilki kemauan dan kemampuan berpikir, atrategi ini akan kurang berhasil diterapkan kepada siswa yang kurang memiliki kemampuan untuk berpikir.
e)     Jika jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan oleh guru.
f)      Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa

Bagaimana SPI bisa menumbuhkan motivasi belajar?

Dalam kegiatan belajar mengajar, SPI diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan
sepertidiskusi, pemberian tugas, eksperimen, dan tanya jawab.

·         Diskusi

Diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Disini siswa melakukan diskusi tentang suatu masalah yang diberikan oleh guru, sehingga siswa menjadi aktif.

·         Pemberian Tugas

Pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Disini guru memberikan suatu tugas kepada siswa untuk diselesaikan oleh siswa, sehingga siswa menjadi aktif.

·         Eksperimen

Eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Jadi metode ini dalam strategi pembelajaran merangsang siswa untuk melakukan suatu aktivitas aktif yang berdasarkan pengalaman yang ia alami.

·         Tanya jawab

Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Disini guru memberikan waktu untuk siswa bertanya kepada gurunya tentang materi pembelajaran.



Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI)

*Ada di buku halaman 208*




























BAB III
PENUTUP

3.1.       Kesimpulan
Peranan motivasi peserta didik dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh strategi yang digunakan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran yang berdampak terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan. Untuk itu, guru sebelum melaksanakan proses pembelajarn harus mampu melakukan pemetaan terhadap kompetensi dan motivasi siswa dalam belajar. Dengan mengenal keragaman yang dimiliki peserta didik, maka guru dengan strategi yang tepat akan mampu mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memahami pembelajaran secara optimal. Apabila pembelajaran telah diikuti secara optimal, otomatis berdampak terhadap proses dan hasil pembelajaran yang diperoleh peserta didik. Alhasil tujuan pembelajaran pun akan tercapai secara maksimal. Ini semua tentu dikembalikan kepada guru sebagai perancang dan pelaksana pembelajaran, apakah sang guru mampu mengimplementasikan strategi tersebut?Allahu’alam jika guru masih bersikukuh dengan prinsip pembelajaran secara konfensional.
















Daftar Pustaka

Suardi, Mohammad. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Deepublish

Suyanto, Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru Profesional. Jakarta : Esensi Erlangga Group

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana, Predana Media Group

Juli, Wiwin. 2014. Definisi Strategi Pembelajaran Menurut Para Ahli, (online), http://bugurumalas.blogspot.co.id/2014/03/definisi-strategi-pembelajaran-menurut.html, (Diakses 19 Maret 2016)

Yudiana, Yunyun. 2014. Strategi Pembelajaran dan Media, (online), http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196506141990011-YUNYUN_YUDIANA/STRATEGI_PEMBELAJARAN.pdf, (Diakses 29 Maret 2016)

Razi. 2012. Strategi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik, (online), http://pendidikanjasmani001.blogspot.co.id/2012/11/strategi-untuk-meningkatkan-motivasi.html, (Diakses 19 Maret 2016)

Jaya, Nur. 2015. Macam-Macam Strategi Pembelajaran, (online), http://agendajaya.blogspot.co.id/2015/09/macam-macam-strategi-pembelajaran.html, (Diakses 29 Maret 2016)

Agusrida. 2009. Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar Peserta Didik, (online), http://bdkpadang.kemenag.go.id, (Diakses 29 Maret 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4

Tidak ada "RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4" dikarenakan KB tempat saya mengajar l...