Judul : Pengaruh Metode Picture and Picture terhadap Keterampilan
Menulis Cerita Pendek pada Siswa di Kelas V SD Negeri 1 Jabon – Sidoarjo Tahun
Ajaran 2017/2018
Latar Belakang
Pembelajaran
Bahasa Indonesia menjadi salah satu pembelajaran yang sangat penting di sekolah
dasar. Mengingat pentingnya bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari baik
secara lisan maupun tulisan bagi siswa. Pembelajaran bahasa Indonesia sebaiknya
disampaikan dengan menggunakan metode yang tepat dan menarik. Dengan begitu, akan
menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih berperan aktif dalam pembelajaran
bahasa Indonesia. Hal demikian dapat meningkatkan keterampilan berbahasa
Indonesia siswa.
Keterampilan
berbahasa Indonesia terdiri dari empat aspek keterampilan yaitu menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak menjadi keterampilan berbahasa yang
pertama kali dipelajari oleh manusia. Setelah mempelajari dan menguasai
keterampilan menyimak, manusia akan mulai mempelajari keterampilan berbicara.
Sehingga, sering kali keterampilan berbicara disebut sebagai keterampilan kedua
dalam berbahasa. Berikutnya, jika sudah menguasai kedua keterampilan tersebut,
manusia mulai mempelajari keterampilan membaca. Mempelajari keterampilan
membaca sangatlah penting karena melalui keterampilan membaca manusia dapat
memperoleh banyak ilmu, pengetahuan, dan informasi. Lalu, keterampilan menulis
yang menjadi keterampilan berbahasa Indonesia terakhir yang harus dikuasai oleh
manusia.
Menurut Daeng
Nurjamal dan Warta Sumirat (2010:2), keempat aspek keterampilan berbahasa
tersebut pada kenyataannya berkaitan erat satu sama lain. Artinya, aspek yang
satu berhubungan erat dan memerlukan keterlibatan aspek yang lain, tidak bisa
tidak. Karena hubungannya yang berkelindan alias sangat erat itulah maka
keempat aspek keterampilan berbaha itu
lazim disebut catur tunggal atau empat serangkai keterampilan berbahasa. Aspek
yang satu dengan yang lainnya berkaitan erat, saling bergantung, saling
berhubungan, tidak dapat dipisahkan. Singkatnya, manusia dapat dikatakan
terampil menggunakan bahasa dengan baik apabila manusia tersebut sudah
menguasai keempat aspek keterampilan berbahasa dengan baik pula. Artinya,
manusia tersebut sudah memiliki keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Salah satu aspek penting dalam keterampilan berbahasa Indonesia
yang harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa adalah keterampilan menulis.
Menurut Daeng Nurjamal dan Warta Sumirat (2010:4), menulis merupakan
keterampilan berbahasa aktif. Menulis merupakan kemampuan puncak seseorang
untuk dikatakan terampil berbahasa.
Menulis merupakan keterampilan yang sangat kompleks. Menulis-tulisan juga
merupakan media untuk melestarikan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Sehingga,
dengan menguasai keterampilan menulis akan membantu siswa dalam kehidupan
sehari-hari.
Keterampilan menulis, salah satunya yaitu keterampilan menulis
cerita pendek tidak dimiliki secara otomatis oleh siswa. Dibutuhkan latihan menulis
secara terus menerus agar siswa memiliki keterampilan menulis cerita pendek
yang baik. Cerita pendek atau cerpen adalah tulisan yang berisi pengalaman atau
peristiwa yang diceritakan secara kronologis dan mengandung pesan moral
tertentu. Melalui menulis cerita pendek, dapat memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan menulis siswa dalam menyusun kalimat. Memberikan hiburan, menanamkan
pesan moral tertentu, dan memotivasi orang lain.
Keterampilan menulis cerita pendek di sekolah dasar diajarkan ketika
siswa berada di kelas lima. Guru menyampaikan materi mengenai cerita pendek
menggunakan metode ceramah. Lalu, guru memberikan tugas kepada siswa untuk
membuat cerita pendek. Cara pembelajaran demikian dinilai sudah cukup baik.
Siswa menguasai materi mengenai cerita pendek melalui metode ceramah dan meningkatkan
keterampilan menulis siswa melalui latihan berupa pemberian tugas membuat
karangan cerita pendek sendiri. Namun, terdapat kekurangan dari cara
pembelajaran tersebut. Dengan kemajuan teknologi berupa internet, siswa bisa
memanfaatkan internet untuk mencari berbagai contoh cerita pendek. Akibatnya,
siswa hanya perlu copy-paste dan mengurangi latihan menulis yang dapat
meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek.
Mengingat pentingnya manfaat menguasai keterampilan menulis cerita
pendek. Pembelajaran menulis cerita pendek seharusnya disampaikan dengan cara
yang lebih tepat. Sehingga, siswa lebih banyak mendapat latihan menulis cerita
pendek dan mengurangi pemanfaatan internet untuk copy-paste yang kurang efisien
untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek siswa.
Pemilihan metode pembelajaran menulis yang tepat dapat meningkatkan
keterampilan menulis cerita pendek siswa. Disamping guru memberikan bimbingan
dan latihan, guru juga harus menentukan metode yang tepat. Metode yang dipakai
harus benar-benar dipahami dan dikuasai oleh guru dan menarik minat siswa untuk
belajar menulis cerita pendek.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
melatih dan meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek siswa, salah
satunya metode picture and picture. Metode picture and picture yaitu metode
pembelajaran yang menggunakan gambar berseri dalam proses pelaksanaannya.
Melalui metode dengan menggunakan media gambar berseri tersebut akan
mempermudah siswa menemukan ide-ide
tulisan untuk karangan cerita pendek.
Berdasarkan uraian di atas, dilakukan penelitian dengan tujuan
untuk mengetahui pengaruh metode picture and picture terhadap keterampilan
menulis cerita pendek siswa. Adapun judul dari penelitian ini adalah Pengaruh
Metode Picture and Picture terhadap Keterampilan Menulis Cerita Pendek pada
Siswa di Kelas V SD Negeri 1 Jabon – Sidoarjo Tahun Ajaran 2017/2018.
Daftar pustaka
Daeng
Nurjamal, Warta Sumirat. 2010. Penuntun Perkuliahan Bahasa Indonesia untuk
Memandu Acara : MC-Moderator, Karya Tulis Akademik, dan Surat-Menyurat. Bandung
: ALFABETA CV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar