dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu keterampilan proses dasar (basic skills) dan keterampilan proses terintegrasi (integrated skills).
Keterampilan proses dasar
terdiri atas mengamati, menggolongkan/mengklasifikasi, mengukur,
mengkomunikasikan, menginterpretasi data, memprediksi, dan menyimpulkan.
Pengamatan merupakan suatu proses memperoleh informasi
tentang suatu objek dengan menggunakan alat indera. Berbagai macam alat indera
yang bisa kita gunakan dalam kegiatan pengamatan diantaranya adalah
penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan pengecap.
Dalam melakukan pengamatan melibatkan semua
indera yang dibutuhkan. semakin banyak indera yang digunakan, semakin lengkap
dan komprehensip informasi yang bisa dikumpulan tentang objek yang kita amati.
Klasifikasi adalah
mengelompokkan suatu benda atau kejadian menjadi dua kelompok atau lebih
berdasarkan ciri tertentu. Langkah yang anda lakukan pada saat melakukan
klasifikasi meliputi mengidentifikasi ciri objek, menemukan persamaan dan
perbedaan, menentukan ciri tertentu yang digunakan sebagai dasar pengelompokan,
dan memisahkan benda berdasarkan ciri tersebut.
Misalkan : Dua puluh kancing baju dengan berbagai warna,
bentuk, dan ukuran.
Mengelompokkan kacing baju berdasarkan bentuknya. Kalau kancing
baju yang anda miliki hanya mempunyai dua macam bentuk yaitu bulat dan persegi,
maka kumpulan kancing baju yang anda miliki hanya dapat dikelompokkan menjadi
dua kelompok berdasarkan bentuknya. Sedangkan pada kegiatan 2 dan 3
pengelompokkan kancing baju berdasarkan warna dan ukuran bisa lebih dari dua
kelompok. Bila kumpulan kancing baju yang anda miliki memiliki warna putih,
biru, dan krem, maka kancing baju tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok berdasarkan warnanya. Demikian juga pada kegiatan ke 3, bila kumpulan
kancing baju yang anda miliki ada yang 0,4 cm, 0,3cm, 07 cm, 0,9 cm, 1,4 cm,
dan 1,8 cm maka anda akan dapat mengelompokkan baju menjadi empat kelompok
berdasarkan ukurannya. Dari uraian tersebut dapat dideskripsikan bahwa
klasifikasi adalah mengelompokkan suatu benda atau kejadian menjadi dua
kelompok atau lebih berdasarkan ciri tertentu. Langkah yang anda lakukan pada
saat melakukan klasifikasi meliputi mengidentifikasi ciri objek, menemukan
persamaan dan perbedaan, menentukan ciri tertentu yang digunakan sebagai dasar
pengelompokan, dan memisahkan benda berdasarkan ciri tersebut.
Pengukuran adalah
membandingkan suatu objek yang diukur dengan satuan tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Misalkan : Kegiatan 1. Mengukur
volume benda padat yang bentuknya beraturan dan benda padat yang bentuknya
tidak beraturan.
Pada kegiatan 1, untuk mengetahui volume suatu benda, anda
dapat menggunakan alat yang berupa gelas ukur dan juga penggaris. Gelas ukur
dapat digunakan untuk mengukur volume benda padat yang bentuknya tidak
beraturan. Dalam mengukur benda padat yang tidak beraturan dengan menggunakan
gelas ukur, tidak dapat dilakukan tanpa benda cair (air). Kegiatan pengukuran
dimulai dengan memasukkan air ke dalam gelas ukur sampai mencapai skala
tertentu yang diinginkan. selanjutnya baru benda padat yang tidak beraturan
dimasukkan ke dalam gelas ukur yang sudah berisi air. Permukaan air dalam gelas
ukur akan naik dan menunjukkan skala tertentu. Skala awal dibandingkan dengan
skala setelah benda dimasukkan. Selisih antara skala awal dengan skala akhir
pada gelas ukur merupakan volume benda yang dimasukkan ke dalam gelas ukur.
Sedangkan untuk mengukur volume balok, anda dapat memanfaatkan penggaris
(meteran) dengan cara mengukut panjang, lebar, dan tinggi balok. Selanjutkan
hasil dari pengukuran dimasukkan ke dalam rumus volume balok yaitu panjang x
lebar x tinggi. Di samping gelas ukur dan meteran, terdapat alat-alat ukur yang
lain yang sering kita gunakan misalnya termometer untuk mengukur suhu, neraca
untuk mengukur masa suatu benda, dan jam untuk mengukur waktu.
Mengkomunikasikan dapat
diartikan sebagai proses menyampaikan informasi atau data hasil pengamatan atau
hasil percobaan agar dapat di ketahui dan difahami oleh orang lain. Terdapat
beberapa cara dalam mengkomunikasikan suatu hasil pengamatan atau percobaan
diantaranya adalah menyampaikan dengan cara menjelaskan, menyajikan dalam
bentuk tulisan, grafik, tabel, gambar, poster, dan diagram.
Menginterpretasi Data
merupakan kegiatan memberi makna pada data yang diperoleh dari pengamatan.
Memprediksi merupakan dugaan sesuatu yang akan terjadi berdasarkan pola-pola
peristiwa atau fakta yang sudah terjadi. Prediksi biasanya dibuat dengan cara
mengenal kesamaan dari hasil berdasarkan pada pengetahuan yang sudah ada,
mengenal bagaimana kebiasaan terjadinya suatu peristiwa berdasarkan pola
kecenderungan.
Menyimpulkan adalah untuk
menafsirkan atau menjelaskan apa yang kita amati. Jika data hasil percobaan
tentang proses fotosintesis menunjukkan bahwa: jumlah gelembung udara yang
dihasilkan oleh proses fotosintesis dengan menggunakan sumber cahaya matahari
lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan sumber cahaya dari lampu dan yang
berada pada tempat gelap (observasi), kita dapat menyimpulkan bahwa proses
fotosintesis dengan menggunakan sumber energi cahaya matahari lebih cepat bila
dibandingkan dengan sumber energi dari lampu dan tanpa cahaya (penjelasan).
Keakuratan kesimpulan yang anda buat tergantung pada kelengkapan data yang anda
kumpulkan.
Sedangkan jenis-jenis keterampilan proses IPA terintegrasi
meliputi merumuskan masalah, mengidentifikasi variabel, mengendalikan variabel,
merumuskan hipotesis, serta merancang dan melakukan eksperimen.
Rumusan Masalah :
a. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya
terhadap kecepatan pertumbuhan pada biji kacang hijau?
b. Bagaimana pengaruh intensita cahaya dan
jenis media tumbuh terhadap kecepatan pertumbuhan biji kacang hijau?
Dari dua contoh di atas, dalam rumusan masalah merupakan pertanyaan
yang mengandung minimal dua variabel yang saling mempengaruhi. Permasalahan
pertama mengandung dua variabel yaitu intensitas cahaya dan kecepatan
pertumbuhan. Sedangkan permasalahan yang ke dua mengandung tiga variabel yaitu
intensitas cahaya, jenis media tumbuh dan kecepatan pertumbuhan.
Mengidentifikasi Variabel adalah
mengidentifikasi ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain. Pengertian
lain dari mengidentifikasi variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri,
sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang
sesuatu konsep tertentu. Ada tiga macam variabel yaitu variabel bebas atau
variabel eksperimen, variabel terikat, dan variabel kontrol. Variabel bebas
atau variabel eksperimen adalah faktor penyebab atau yang mempengaruhi, dimana
nilainya dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan penyelidikan. Variabel
terikat adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel bebas. Sedangkan
variabel kontrol adalah variabel yang nilaianya disamakan. Dalam penyelidikan
tentang pengaruh intensitas cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan kacang hijau,
terdapat banyak variabel yang berpengaruh antara lain intensitas cahaya,
kecepatan pertumbuhan, jenis tanaman, medium tanam, kadar air, tempat
penanaman, jumlah tanaman dalam satu medium, dan ukuran biji yang ditanam. Dari
variabel-variabel tersebut yang termasuk variabel bebas adalah intensitas
cahaya, variabel terikatnya adalah kecepatan pertumbuhan. Apabila intensitas
cahaya diubah akan berakibat pada perubahan kecepatan pertumbuhan kacang hijau.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebab akibat antara variabel bebas
dan variabel terikat. Perubahan yang terjadi pada variabel bebas, mengakibatkan
terjadinya perubahan pada variabel terikat. Sedangkan yang termasuk variabel
kontrol adalah jenis tanaman, mediun tanam, kadar air, tempat penanaman, jumlah
tanaman dalam satu medium, dan ukuran biji yang ditanam. Variabel tersebut
harus dikontrol atau disamakan untuk memastikan bahwa perubahan yang terjadi
pada variabel terikat betul-betul disebabkan oleh variabel bebas.
Mengendalikan Variabel
merupakan kegiatan menentukan atau mengatur variasi/macam-macam suatu variabel
penelitian. Cara mengendalikan variabel tergantung jenis variabel yang akan
dikendalikan. Variabel bebas atau variabel eksperimen merupakan variabel yang
nilainya atau variannya ditentukan oleh peneliti. Untuk mengendalikan variabel
ini, anda harus melakukan kajian teori yang akan digunakan sebagai dasar dalam
menentukan variasi nilai dari variabel. Misalnya, pengendalian variabel bebas
intensitas cahaya, terlebih dulu anda harus mengkaji teori atau konsep yang
berhubungan dengan intensitas cahaya dan pertumbuhan tumbuhan. Setelah itu anda
baru menentukan variasi intensitas cahaya yang akan anda pilih dalam
penyelidikan.
Merumuskan Hipotesis
adalah jawaban sementara dari masalah yang masih perlu diuji kebenarannya
melalui suatu eksperimen. Hipotesis sering dinyatakan dalam sebuah pernyataan
"jika-maka". Jika saya melakukan ini, maka saya percaya ini akan
terjadi. Jika intensitas cahaya semakin besar, maka semakin cepat proses
pertumbuhan yang terjadi pada biji kacang hijau. Hipotesis selain
memperlihatkan hubungan sebab akibat juga memperlihatkan hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat.
Merancang dan Melakukan Eksperimen. Rancangan
eksperimen yang terdiri atas komponen: judul eksperimen, tujuan, rumusan
masalah, alat dan bahan, dan langkah eksperimen. Dalam langkah kegiatan
eksperimen yang Anda kembangkan, terlebih dahulu Anda harus menetukan variabel
eksperimen serta menentukan dan mengontrol variabel kontrol. Eksperimen adalah
intisari dari suatu penyelidikan. Ketika kita berpikir penyelidikan, kita
sering berpikir eksperimen. Tapi apa semua penyelidikan termasuk eksperimen?
Melakukan eksperimen berarti "melakukan sesuatu untuk melihat apa yang
terjadi." Dalam eksperimen, kita mengubah objek atau peristiwa untuk
mempelajari bagaimana perubahan sifatnya. Hubungannya dengan variabel, anda
mengubah variabel eksperimen untuk mengetahui bagaiman perubahan variabel
terikat.
Melalui kegiatan eksperimen dapat digunakan untuk membangun konsep
melalui suatu investigasi terbuka. Eksperimen sering disebut keterampilan
proses terintegrasi karena kegiatan ini memerlukan beberapa atau semua
keterampilan proses yang lain: mengamati, mengelompokkan, menyimpulkan dan
memprediksi, mengukur, dan berkomunikasi. Di samping itu, banyak kemampuan dan
sikap yang bisa dikembangkan melalui kegiatan eksperimen misalnya kemampuan
memecahkan masalah, keterampilan berpikir, dan sikap ilmiah. Tetapi tidak semua
kegiatan hands-on bisa disebut eksperimen. Dua kriteria yang harus
dipenuhi kegiatan hands-on disebut eksperimentasi yaitu: (1) anak-anak
harus memiliki ide yang ingin mereka uji, (2) terdapat variabel eksperimen dan
variabel kontrol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar