Pembelajaran bahasa merupakan proses penguasaan bahasa melalui situasi dan kondisi yang sudah disengaja keberadaannya. Melalui proses pendidikan formal. Pengajaran bahasa hanya dapat dilakukan dalam situasi tertentu dengan acuan kurikulum yang telah diadakan dan disepakati bersama akan keberadaannya.
Sumber : Sahara, Siti. 2013. Pemerolehan Bahasa dan Landasan PembelajaranBahasa Indonesia Pada Kelas 1, (online), https://docs.google.com/presentation/d/1CPWt5AB2L7x_ABhPNY1Y2c_aUi2DqkAg-1vpu9_WiME/edit#slide=id.p14, (Diakses 11 Februari 2015)Pembelajaran Bahasa adalah proses penguasaan bahasa target (bahasa kedua) yang dilakukan oleh seseorang guna kepentingan tertentu, misalnya untuk tujuan pekerjaan, akademis, ekonomi, dan lain-lain. Dalam proses ini tujuan yang ingin dicapai oleh individu tersebut jelas sehingga proses inipun dilakukan dengan sadar.Sumber : Umi, Rida. 2013. Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa, (online), http://ridanumidarojah.blogspot.co.id/2013/05/pemerolehan-dan-pembelajaran-bahasa_5313.html, (Diakses 11 Februari 2015)Model Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Rendah1. Menirukan bunyi bahasaa. Suara binatangContoh :· Suara ayam → petok – petok· Suara kambing → embek – embek· Suara bebek → wek – wek· Suara anjing → guk – guk· Dstb. Suara bendaContoh :· Piring pecah → pyar· Mandi → byur· Batu dimasukkan ke dalam air →blung2. Menulis halusMenyalin atau menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung.Contoh:Kalimat sapaan JawabanSelamat pagi Selamat pagiSelamat siang Selamat siangSelamat sore Selamat soreSelamat malam Selamat malamApa kabar Kabarku baik – baik sajaApa yang kamu lakukan Aku sedang belajarApa hobimu Hobiku adalah menggambardst dst3. Mendeskripsikan bendaAdalah menyebutkan ciri – ciri benda tersebut.Contoh :a. SepatuDeskripsi benda :· Jumlahnya 2 atau sepasang· Berwarna – warni· Dipakai di kaki· Untuk melindungi kaki· Ringan· Mudah mendapatkannya· Harganya ada yang mahal dan ada yang murah, dsbb. Buku tulisDeskripsi benda· Untuk menulis· Mudah mendapatkannya· Harganya murah· Bisa dibeli di toko buku· Sampulnya berwarna – warni, dsb4. Mendeskripsikan anggota tubuhContoh :Mendeskripsikan anggota tubuh seperti : Mata,hidung, telinga, gigi, tangan, kaki, hidung, dll5. Membaca cerita dan Menjawab pertanyaan dari ceritaSiswa membaca cerita dan memahami isi cerita. Setelah membaca cerita siswa dapat :· Menyebutkan tokoh cerita· Menyebutkan watak tokoh cerita· Menjawab pertanyaan tentang cerita6. Contoh ceritaBacalah bacaan di bawah ini dengan seksama !“Rumahku yang indah”Halo teman – teman namaku adalah ZidanAku kelas 1 di SD Negeri Model TerpaduAku rajin belajar dan rajin membantu ibuAku membantu ibu membersihkan rumahSuatu hari ada temanku yang bernama Luki, Alvan, Bagas dan GeoAku dan mereka bermain mobil – mobilanDalam sekejap rumahku menjadi berantakan karena banyakmainan berserakanAku menegur teman – teman agar membersihkan mainan yangberantakanUsai bermain aku dan kawan – kawan membersihkan mainanTeman – temanku sangat baik karena mereka mau membantumembersihkan rumahkuRumahku pun kembali bersihRumahku kembali indahSumber : Sahara, Siti. 2013. Pemerolehan Bahasa dan Landasan PembelajaranBahasa Indonesia Pada Kelas 1, (online), https://docs.google.com/presentation/d/1CPWt5AB2L7x_ABhPNY1Y2c_aUi2DqkAg-1vpu9_WiME/edit#slide=id.p14, (Diakses 11 Februari 2015)Tipe Pembelajaran BahasaMenurut Ellis (986 : 215), tipe pembelajaran bahasa terbagi menjai dua, yaitu tipe naturalistik dan tipe formal.1. Tipe naturalistikHampir sama dengan pemerolehan bahasa pertama, tipe naturalistik berlangsung secara alami yakni di lingkungan. Hanya saja yang membedakannya adalah kesadaran atau kesengajaannya.2. Tipe FormalFormal maksudnya adalah berlangsung dalam pendidikan dan memiliki sarana prasarana penunjang, seperti sekolah ataupun kursus.Faktor-Faktor Penentu dalam Pembelajaran BahasaFaktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran bahasa terbagi menjadi 5[5], yaitu sebagai berikut :a. Faktor motivasiDalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa kedua, motivasi mempunyai dua fungsi, yaitu (1) fungsi integratif dan (2) fungsi instrumental. Berfungsi integratif jika motivasi itu mendorong seseorang untuk mempelajari suatu bahasa karena adanya keinginan untuk berkomunikasi dengan masyarakat. sedangkan motivasi berfungsi instrumental adalah jika motivasi itu mendorong pembelajar untuk memiliki kemauan untuk mempelajari bahasa kedua itu karena tujuan yang bermanfaat atau karena ingin memperoleh suatu pekerjaan atau mobilitas sosial pada masyarakat tersebut (gardner, 1972: 3.)b. Faktor usiaDalam hal kecepatan dan keberhasilan bahasa kedua, dapat disimpulkan: (1) anak-anak lebih berhasil dalam pemerolehan sistem fonologi atau pelafalan dibandingkan orang dewasa; (2) orang dewasa tampaknya maju lebih cepat daripada kanak-kanak dalam bidang morfologi dan sintaksis, paling tidak pada permulaan masa belajar; (3) kanak-kanak lebih berhasil dibandingkan orang dewasa, tetapi tidak selalu lebih cepat (‘oyama, 1976; dulay, burt, dan krashen, 1982; asher dan gracia, 1969).c. Faktor peyajian formalPenyajian bahasa secara formal berpengaruh terhadap kecepatan dan keberhasilan dalam memperoleh bahasa kedua karena berbagai faktor dan variabel yang telah dipersiapkan dan diadakan dengan sengaja melalui berbagai perangkat formal pembelajarannya.d. Faktor lingkunganLingkungan bahasa dapat dibedakan menjadi lingkungan formal seperti di kelas dalam proses belajar-megajar dan artifisial dan lingkungan informal atau natural (krshen, 1981: 40).Proses Pembelajaran Bahasa1. Proses Belajar Bahasa Model Krashen (1976)a. Hipotesis Pemerolehan Dan Pembelajaran BahasaYaitu hipotesis yang menyatakan bahwa anak kecil dalam meguasai bahasa pertama terjadi secara ambang sadar (sub-consiusness) dan bersifat alamiah. Proses ini disebut pemerolehan(acquisition). Orang dewasa dalam proses menguasai bahasa kedua atau bahasa asing terjadi secara sadar (consiusness) melalui bentuk-bentuk bahasa dan mewujudkannya dalam bentuk verbal. Orang dewasa mengusai bahasa melalui kaidah-kaidah formal bahasa. Proses ini disebut dengan belajar (learning). Adapun identifikasi proses penguasaan bahasa oleh kanak-kanak dan orang dewasa adalah sebagai berikut:a. Proses Penguasaan Bahasa AnakØ Proses terjadi secara ambang sadar pada pemerolehan bahasa pertamaØ Komunikasi terjadi secara alamiahØ Keberhasilan belajar bahasa bagi anak tidak mungkin dihindariØ Pembelajar tidak dapat menyebut aturan tata bahasaØ Tidak diperkuat oleh pengajaran, uraian tentang tatabahasa, dan tidak ada koreksiØ Proses diatur oleh strategi universal yang disebut LAD (Language Acquisition Device)b. Proses Penguasaan Bahasa Orang DewasaØ Proses ini terjadi pada saat orang dewasa belajar bahasa keduaØ Proses terjadi secara sadar dan terjadi secara internalisasi aturan tatabahasaØ Kemampuan yang dimiliki merupakan hasil dari pengajaranØ Proses penguasaan bahasa tidak mungkin dihindariØ Pembelajar memiliki rumusan-rumusan aturan tatabahasaBerdasarkan pendapat krashen tersebut secara jelas dapat dilihat bahwa proses pemerolehan dan pembelajaran bahasa benar-benar dipisahkan. Tapi dalam kenyataannya dalam proses belajar di sekolah pun sesungguhnya terjadi proses pemerolehan di sela-sela proses belajar.c. Hipotesis Urutan AlamiahHipotesis yang menyatakan bahwa kemampuan berbahasa seseorang itu berjenjangsecara alamiah dan bersifat universal.penjejahan alamiah menunjukkan bahwa bentuk-bentuk bahasa yang sederhana akan dikuasai terlebih dulu oleh anak sebelum menguasaibentuk-bentuk yang lebih rumit.c. Hipotesis MonitorBahwa kegiatan berbahasa melalui kaidah-kaidah kebahasaan yang dipelajari secarasadar hanya berfungsi sebagai monitor dan editor.proses moniyor hanya dapatberlangsung apabila memenuhi syarat sebagai berikut :· Ada waktu yang cukup bagi pembelajar untuk memilih dan menerapkan kaidah yangdipelajarinya· Difokuskan pada bentuk-bentuk bahasa yang benar menurut kaidah· Pembelajar harus memahami dan menguasai kaidah bahasa yang dipelajarinya secara benard. Hipotesis InputMenyatakan bahwa kemampuan berbahasa (out put) seseorang bergantung kepada masukannya. Jika masukannya benar, maka keluarannya pun juga akan benar.dalam proses penguasaan bahasa pada aspek menyimak dan membaca pemahaman memiliki peranan penting dalam progam belajar bahasa, dan kemampuan berbicara dan menulis dalam bahasa kedua akan mengair dari kedua aspek tersebut.e. Hipotesis Filter AfektifSemakin besar saringan afektif pembelajar akan semakin sukar menguasai bahasakedua.wujud dari saringan afektif yang semakin besar adalah berupa hambatanpsikologis (inhibisi) seseorang, misalnya rasa malu, cemas, rasa takut.2. Proses Belajar Bahasa Model BialystokProses belajar bahasa model bialystok (1978) diorganisasikan dalam 3 tataran, yaitu input,knowladge dan out put.A. Tataran inputberupa pengalaman berbahasa pembelajar yang telah dipajan (expouser) melalui belajarmembaca dan berbicara.B. Tataran knowledgeBerupa cara penyimpanan informasi.cara penyimpanannya meliputi penyimpanan implisitberupa pengetahuan intuitif.cara penyimpanan eksplisit berupa pengetahuan bahasasecara sadar dan cara penyimpanan informasi eksplisit berupa pengetahuan bahasa secarasadar.pengetahuan eksplisit mempunyai 3 fungsi, yaitu :a) Sebagai dasar informasi baru sebelum disimpan dalam pengetahuan implisitb) Sebagai gudang informasic) Sebagai sistem artikulasi untuk pengethuan implisit yang mungkin dipakai secaraeksplisit.Sedang oengetahuan implisit hanya mempunyai satu fungsi, yaitu untuk menyimpan semua informasi tentang bahasa target yang diperlukan untuk mengungkapkan dan memahami bahasa.C. Tataran Out putMerupakan gambaran pemahaman dan pengungkapan bahasa.pengungkapan bahasadibedakan dalam dua tipr yaitu pengungkapan spontan dan pengungkapan lamban.Adapun strategi yang disarankan oleh balystok ada 4 tipe, yaitu :a) Praktek formal yaitu pembelajar membaca untuk menambah pajanan bahasab) Praktek informal yaitu pajanan bahasa yang diperoleh dalam komunikasi alamiahc) Strategi monitoring, yaitu pengetahuan sadar pemakaian bahasa oleh pembelajar untukmemperbaiki pengungkapan bahasad) Inferensi (penyimpulan), yaitu proses pengujian hipotesis mengenai pengetahuan bahasayang tidak dikenal sebelumnya.3. Proses Belajar Model SteviksSteviks (1980) mengikuti jejak krashen dan bialystok untuk menggeluti torimonitor.istilah steviks untuk menggambarkan prose penguasaan bahasa digambarkandalam bentuk diagram Levertove Machine (mesin tenaga).Diagram penguasaan bahasa yang digambarkan oleh Steviks menggambarkan ciri-ciri sebagai berikut:a) Hasil belajar disimpan dalam gudang pemerolehanb) Belajar bahasa bisa menjadi bahan out putc) Peranan dan fungsi pemerolehan dan belajar tidak terlalu terpisah secara ketatd) Dalam situasi tertentu seseorang mungkin dapat berbicara sangat lancar, tetapi padawaktu lain mekn sangat lamban.hal ini terjadi jika proses monitor sedang berlangsung.Sumber : Nisa, Marifatun. 2015. Perbedaan Pembelajaran dan Pemerolehan Bahasa, (online),http://marifatunnisa47.blogspot.co.id/2015/01/perbedaan-pembelajaran-dan-perolehan.html, (Diakses 11 Februari 2015)
Rabu, 17 Februari 2016
Pembelajaran Bahasa Anak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4
Tidak ada "RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4" dikarenakan KB tempat saya mengajar l...
-
Parafrase Drama Menjadi Bentuk Prosa *DRAMA* BERLIBUR KE TAMAN SAFARI Karya : Nisful Laila* Ririn baru sampai di kelas. D...
-
LAPORAN STUDY WISATA Ke Jawa Timur Park1 Disusun oleh : 1. Setyaji Laksono (29) 2. Sofi Mauli...
-
Lampiran 2 Lembar Kerja Peserta Didik 01 “Nama Anggota Tubuh” Tujuan Siswa mampu membaca nama-nama anggota tubuh. Siswa ma...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar