UJIAN TENGAH SEMESTER
KONSEP DASAR IPS II
Dosen Pengampu : Ganes Gunansyah, M.Pd
Nama : Nisful Laila
Kelas : B 2014
NIM : 14010644045
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2015
Masalah Sosial : Gelandangan dan Pengemis
1.
Kemukakan
alasan kenapa masalah tersebut kategori masalah sosial!
Karena
gelandangan dan pengemis mengganggu
ketertiban/keamanan/kenyamanan sebagian besar warga masyarakat. Masalah
gelandangan dan pengemis ini dirasakan oleh banyak orang. Suatu masalah baru dapat dikatakan sebagai masalah
sosial apabila kondisinya dirasakan oleh banyak orang. Namun,tidak ada batasan
mengenai berapa jumlah orang yang harus yang harus merasakan masalah tersebut.
Jika suatu masalah mendapat perhatian dan pembicaraan yang lebih dari satu orang, masalah tersebut
adalah masalah sosial. Jadi, gelandangan dan pengemis dapat dikatakan sebagai
masalah sosial.
2.
Identifikasi
konsep-konsep dasar/esensial yang relevan dengan kajian IPS!
1.
Ekonomi
:
a)
Pendapatan
yang rendah
b)
Tidak
ada orang tua yang membiayai kehidupan
c)
Kebutuhan
hidup yang tidak tercukupi
d)
Kemiskinan
2.
Sosisologi
:
a)
Kebebasan
Individu
b)
Paksaan
dari orang tua
c)
Malas
bekerja
3.
Geografi
:
a)
Keadaan
daerah yang kurang bagus sehingga tidak memungkinkan untuk pengolahan tanah
b)
Arus
urbanisasi
3.
Kemukakan
apa saja yang menjadi faktor penyebab masalah sosial tersebut!
Masalah sosial tidak bisa dihindari keberadaannya dalam kehidupan
masyarakat, terutama yang berada di daerah perkotaan adalah masalah gelandangan
dan pengemis. Salah satu faktor penyebab munculnya gelandangan dan pengemis
adalah keluarga (orang tua). Anak-anak yang menggelandangan dan mengemis
beberapa diantaranya mendapat izin dari orang tua mereka. Bahkan, ada yang
dipaksa oleh orang tuanya untuk mengemis karena faktor ekonomi. Selain dari
kalangan anak-anak, orang dewasa atau orang tua pun juga ada yang menjadi
gelandangan dan pengemis. Rendahnya tingkat pendidikan formal dan rendahnya
tingkat keterampilan menjadi penyebab munculnya gelandangan dan pengemis di
kalangan orang dewasa. Mereka berpikiran bahwa menggelandang dan mengemis
adalah pekerjaan yang biasa-biasa saja selayaknya pekerjaan lain yang bertujuan
untuk mendapatkan penghasilan. Mereka juga tidak memerlukan pendidikan dan
keterampilan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Beberapa faktor penyebab gelandangan dan pengemis (Dr. Bagong
Suyanto 2010:195) :
1)
Kemiskinan
2)
Keluarga
(tidak harmonisnya keluarga, kekerasan orang tua, ekonomi keluarga)
3)
Sulitnya
mencari pekerjaan
4)
Rendahnya
pendidikan
5)
Kebebasan
individu
4.
Guna
mengenal istilah-istilah dalam kegiatan ilmiah (penelitian), kemukakan
konsep-konsep berikut ini :
a)
Metode
Ilmiah (metode-metode penelitian sosial)
b)
Hakikat
penelitian sosial
c)
Karakteristik
penelitian sosial
d)
Fungsi
penelitian sosial
e)
Proses
penelitian sosial
f)
Jenis
dan sumber data sosial
g)
Teknik
pengumpulan data : (a) angket (b) wawancara (c) observasi (d) studi dokumentasi
a)
Metode
Ilmiah (metode-metode penelitian sosial)
Dalam penelitian Sosiologi, digunakan dua cara
(metode), yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif.
1. Metode kualitatif, mengutamakan cara kerja dengan menjabarkan hasil
penelitian berdasarkan penilaian dan pemaknaan terhadap data yang diperoleh.
Metode ini dipergunakan apabila data hasil penelitian tidak dapat diukur dengan
angka atau dengan ukuran-ukuran lain yang bersifat eksak. Metode kualitatif ada dua macam, yaitu
metode historis dan metode komparatif.
- Metode historis, merupakan penelitian yang analisis datanya didasarkan pada peristiwa-peristiwa masa lampau untuk mengetahui kejadian saat ini.
- Metode komparatif adalah penelitian dengan membandingkan antara kondisi masyarakat satu dan yang lain, dengan maksud untuk mengetahui perbedaan dan persamaan, disamping.
2.
Metode
kuantitatif, adalah cara penelitian yang dalam analisis datanya mengutamakan
keterangan berdasarkan angka-angka. gejala yang diteliti diukur dengan
skala,indeks, tabel, atau formula-formula tertentu yang cenderung menggunakan
uji statistik.
b)
Hakikat
Penelitian Sosial
Hakikat
penelitian dapat diartikan sebagai penyelidikan yang sistematis, terkontrol,
empiris dan kritis tantang fenomena alami dengan dipandu oleh teori dan
hipotesis tentang hubungan yang dikira terdapat antara fenomena itu.”[1]
“Dari definisi diatas, ada dua hal yang perlu ditekankan. Pertama,
penelitian ilmiah bersifat sistematis dan terkontrol. Kedua, penyelidikan
bersifat empiris”.
Hakikatnya,
penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk memperoleh
pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang benar yang
dimaksud adalah berupa fakta-fakta, konsep, generalisasi, dan teori, yang
harapannya dapat membantu manusia memahami dan dapat mempermudah pemecahan
masalah berkaitan dengan fenomena yang diteliti. Pembahasan utama dalam
penelitian disebut sebagai "masalah penelitian". Masalah penelitian
muncul karena adanya kesenjangan antara yang diharapkan dengan
kenyataan yang ada.
c.
Karakteristik Penelitian Sosial
Penelitian memiliki
karakteristik yang khas dibandingkan dengan aktivitas pada umumnya. Karena
itu dalam membuat proposal maupun laporan penelitian, peneliti hendaknya
memperhatikan karakteristik yang terkandung di dalamnya.
1. Penelitian harus Sistematis
Proposal maupun laporan
penelitian merupakan suatu aktivitas yang terstruktur, mengandung unsur-unsur
yang merupakan butir-butir pemikiran dan aktivitas. Unsure-unsur tersebut harus
diungkapkan secara runtun dan dilakukan secara bertahap, dipaparkan secara
berurutan, sehingga terlihat dan terasa jelas alur pikirannya dan mudah
dipahami oleh pembaca (transferable).
2. Penelitian harus Logis dan Rasional
Penelitian harus logis artinya penelitian
tersebut memiliki alur pikir yang benar dalam arti adanya kesesuaian antara
instrumen, prosedur penelitian yang digunakan dengan hasil penelitian yang
diperoleh, sehingga memiliki alur pikir yang benar dan bisa dinalar. Setiap
pilihan dan keputusan harus logis dan rasional. Proposal atau laporan
penelitian harus mengandung penjelasan yang logis atau alas an yang kuat dalam
menetapkan pilihan, langkah, dan prosedur penelitian.
3. Penelitian harus Empirik
Proposal atau laporan penelitian harus
mengungkapkan atau berkenaan dengan dunia nyata yakni dunia yang dapat diobservasi
dengan indra, sehingga setiap orang dapat mengindranya.konsep-konsep atau
istilah-istilah penelitian harus sudah secara tegas diaplikasikan ke dunia
penelitian, jangan masih bersifat umum atau mengambang.
4. Penelitian Bersifat Redukatif
Aktivitas penelitian harus dapat mereduksi
(mengurangi) bahkan menghilangkan keraguan menjadi kepastian, dari
ketidaktahuan atau ketidakjelasan suatu objek pengamatan menjadi jelas. Hal ini
dikarenakan aktivitas penelitian yang sistematis untuk memperoleh data sehingga
mampu memberi pernyataan yang logis dan rasional.
5. Penelitian Bersifat Replicable dan
Transmitable
Replicable maksudnya dapat diteliti ulang dan
transmitable dapat dipahami untuk dapat digunakan hasil penelitiannya. Untuk
itu laporan penelitian harus dapat dan mudah dipahami oleh para pembaca.
Sehingga penelitian harus bersifat terbuka dan dibuat laporannya untuk
dipublikasikan.
6. Penelitian harus Memiliki Kegunaan
Pengungkapan tentang kegunaan suatu penelitian
harus secara jelas dinyatakan baik dalam proposal maupun laporan penelitian.
Minimal suatu penelitian harus memiliki kegunaan praktis dalam arti mampu
memberi rekomendasi, saran kepada komunitas, kelompok atau institusi dalam
meningkatkan kualitas hubungan atau pelayanan publiknya. Di samping itu
penelitian bisa mempunyai manfaat akademik atau teoritik untuk pengembangan
ilmu pengetahuan.
Selain ketentuan di atas,
pihak peneliti juga harus mengacu kepada beberapa hal dalam melakukan aktivitas
penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Objektif dalam
penyajian yang deskriptif, sistematis, dan analisis
2. Serba relatif, bahwa
kebenaran ilmiah yang diajukan bukanlah hal mutlak dan hasilnya dimungkinkan
dapat dibantah atau diuji kebenarannya.
3. Netral, dalam
pengungkapan fakta yang sesungguhnya tidak berkaitan dengan nilai-nilai baik
atau buruk.
4. Skeptis, adanya
keraguan atas pernyataan-pernyataan yang belum memiliki kekuatan dasar-dasar
pembuktian.
5. Sederhana, tidak terlalu rumit dalam
kerangka berpikir, perumusan pernyataan dan pembuktiannya tetap berdasarkan
kebenaran ilmiah yang baku.
d. Fungsi Penelitian Sosial
1. Mengembangkan ilmu
pengetahuan
Penelitian memberikan
sumbangan yang besar dalam ilmu pengetahuan. Dengan penelitian akan didapatkan
suatu terobosan baru, misalnya diketahuinya biji nangka yang bisa dimanfaatkan
menjadi mie.
2. Mengembangkan
teknologi.
Teknologi adalah penerapan
ilmu pengetahuan ke dalam prosedur dan alat (instrumen)
Dengan penelitian,
seseorang mampu menciptakan sesuatu hal yang menambah nilai sebuah barang,
menemukan teknologi baru yang lebih canggih ataupun menemukan teknologi
sederhana namun mampu memudahkan kegiatan seseorang. Misalnya penggunaan bola
basket mini kepada siswa sekolah dasar. Pengunaan bola basket mini ini tentu
saja telah melalui suatu penelitian yang telah diuji coba dan menghasilkan
teknologi sederhana yang mampu memaksimalkan proses belajar mengajar di tingkat
sekolah dasar.
3. Penyumbang
informasi penting bagi pembuatan kebijakan dan perencanaan program-program
pembangunan. Sebelum kebijakan diambil, suatu lembaga atau tim pastinya akan
melakukan penelitan terlebih dahulu tentang keuntungan atau kerugian dari
pelaksanaan kebijakan tersebut. Hal ini tentu saja untuk meramalkan sesuatu
yang akan terjadi dan cara mengatasi jika hal yang tidak diinginkan muncul
setelah kebijakan tersebut diambil. Misalnya, pengoperasian bus trans-jakarta.
Pemerintah tentu saja mempunyai alasan mengembangkan proyek bus ini. Walaupun
dinilai merugikan bus dan angkutan kota, namun hal ini dapat membantu
masyarakat yang membutuhkan angkutan umum yang murah, cepat dan nyaman untuk
sekedar berkunjung ke tempat lain ataupun untuk pergi ke tempat kerja dan
sekolah.
4. Alat pemecah
praktis di lapangan
Penelitian mempunyai nilai
praktis, artinya hasil penelitian bermanfaat terhadap kegiatan praktis, bukan
suatu pemborosan atau penghamburan sumber daya tanpa manfaat praktis yang
bermakna.
e. Proses Penelitian Sosial
LANGKAH-LANGKAH DALAM PENELITIAN SOSIAL
LANGKAH :1:
PENENTUAN ATAU PEMILIHAN MASALAH
Pemilihan atau penentuan masalah adalah merupakan langkah paling awal dalam kegiatan penelitian.
Untuk menentukan masalah dalam penelitian dapat ditinjau dari dua sudut pandangan, yaitu :
· Dari Masalah Itu Sendiri
Yaitu penentuan atau pemilihan masalah didasarkan pada pentingnya masalah (Significance of Topic), dan jenis masalah (Interesting Topic). Dalam hal ini biasanya masalah yang dipilih untuk diteliti adalah merupakan masalah yang penting dan menarik. Sehingga, hasil penelitian dapat berguna untuk menyumbangkan bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
· Dari Diri Peneliti
Dalam hal ini masalah penelitian didasarkan pada peneliti, yaitu: peneliti harus melihat kemampuannya (Keilmuan), waktu, dana, dan tenaga yang tersedia untuk melakukan penelitian.
Pemilihan atau penentuan masalah adalah merupakan langkah paling awal dalam kegiatan penelitian.
Untuk menentukan masalah dalam penelitian dapat ditinjau dari dua sudut pandangan, yaitu :
· Dari Masalah Itu Sendiri
Yaitu penentuan atau pemilihan masalah didasarkan pada pentingnya masalah (Significance of Topic), dan jenis masalah (Interesting Topic). Dalam hal ini biasanya masalah yang dipilih untuk diteliti adalah merupakan masalah yang penting dan menarik. Sehingga, hasil penelitian dapat berguna untuk menyumbangkan bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
· Dari Diri Peneliti
Dalam hal ini masalah penelitian didasarkan pada peneliti, yaitu: peneliti harus melihat kemampuannya (Keilmuan), waktu, dana, dan tenaga yang tersedia untuk melakukan penelitian.
Berkenaan dengan penentuan masalah tersebut maka ada dua hal yang
perlu dipertimbangkan, yaitu : 1) Data tersebut mudah untuk diperoleh
(Obtainable Data) dan 2) Masalah tersebut dapat ditangani (Manageable Topic).
Apabila masalah yang dipilih sesuai dengan kemampuan atau pengetahuan peneliti
dan data yang diperlukan dapat diperoleh, maka penelitian dapat berjalan dengan
lancar.
LANGKAH : 2:
LANGKAH : 2:
PENETAPAN LATAR BELAKANG MASALAH
Latar belakang masalah adalah merupakan uraian informasi sehubungan dengan timbulnya masalah penelitian. Informasi atau data mengenai timbulnya masalah penelitian tersebut perlu dicari untuk mengetahui kedudukan masalah dengan pasti. Hal yang melatarbelakangi timbulnya masalah penelitian maka perlu diuraikan apa adanya agar penelitian dapat berhasil secara berarti (Significant).
Dalam uraian latar belakang masalah adalah ditulis menurut Piramida terbalik, artinya uraian informasi latar belakang masalah tersebut ditulis dari mulai hal yang bersifat umum ke hal yang bersifat khusus menyangkut kondisi obyektif permasalahan yang akan diteliti.
LANGKAH : 3:
Latar belakang masalah adalah merupakan uraian informasi sehubungan dengan timbulnya masalah penelitian. Informasi atau data mengenai timbulnya masalah penelitian tersebut perlu dicari untuk mengetahui kedudukan masalah dengan pasti. Hal yang melatarbelakangi timbulnya masalah penelitian maka perlu diuraikan apa adanya agar penelitian dapat berhasil secara berarti (Significant).
Dalam uraian latar belakang masalah adalah ditulis menurut Piramida terbalik, artinya uraian informasi latar belakang masalah tersebut ditulis dari mulai hal yang bersifat umum ke hal yang bersifat khusus menyangkut kondisi obyektif permasalahan yang akan diteliti.
LANGKAH : 3:
PERUMUSAN/IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi masalah adalah penetapan/penentuan masalah yang akan diteliti berdasarkan dari latar belakang masalah. Rumusan/identifikasi masalah ini harus dibuat operasional dan jelas batasannya.
Dalam uraian identifikasi masalah biasanya ditulis dalam bentuk kalimat pertanyaan, yang kemudian akan dijawab melalui penelitian.
Contoh :
1. Bagaimana hubungan antara kepemimpinan Camat dengan efektivitas kerja di Kecamatan X ?
Identifikasi masalah adalah penetapan/penentuan masalah yang akan diteliti berdasarkan dari latar belakang masalah. Rumusan/identifikasi masalah ini harus dibuat operasional dan jelas batasannya.
Dalam uraian identifikasi masalah biasanya ditulis dalam bentuk kalimat pertanyaan, yang kemudian akan dijawab melalui penelitian.
Contoh :
1. Bagaimana hubungan antara kepemimpinan Camat dengan efektivitas kerja di Kecamatan X ?
2. Adakah hubungan pengaruh antara Tingkat Pendidikan dengan
Partisipasi Politik Masyarakat di Desa Y ?
3. Bagaimana pelaksanaan Komunikasi politik yang dijalankan oleh
Pimpinan Partai Z ?
LANGKAH :4:
TELAAH/STUDI KEPUSTAKAAN
Telaah kepustakaan adalah merupakan studi pendahuluan yang bertujuan untuk mencari data tentang masalah penelitian. Tahapan ini sangat penting karena merupakan dasar dalam penyususnan kerangka teoritis, anggapan dasar atau tinjauan pustaka. Kerangka teoritis yang dibuat berdasarkan telaah kepustakaan ini berguna untuk menuntun peneliti dalam pemecahan masalah penelitian.
Telaah kepustakaan ini dapat dilakukan dengan dua cara :
1. Mempelajari dokumen atau hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan.
2. Mempelajari berbagai buku dan tulisan sehubungan dengan masalah penelitian.
Telaah kepustakaan adalah merupakan studi pendahuluan yang bertujuan untuk mencari data tentang masalah penelitian. Tahapan ini sangat penting karena merupakan dasar dalam penyususnan kerangka teoritis, anggapan dasar atau tinjauan pustaka. Kerangka teoritis yang dibuat berdasarkan telaah kepustakaan ini berguna untuk menuntun peneliti dalam pemecahan masalah penelitian.
Telaah kepustakaan ini dapat dilakukan dengan dua cara :
1. Mempelajari dokumen atau hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan.
2. Mempelajari berbagai buku dan tulisan sehubungan dengan masalah penelitian.
LANGKAH :5:
PENETAPAN TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
1. TUJUAN
· Tujuan adalah merupakan arah pelaksanaan penelitian.
· Diuraikan apa yang akan dicapai melalui penelitian tersebut.
· Tujuan penelitian disesuaikan dengan kebutuhan peneliti dan pihak lain yang ebrhubungan dengan penelitian tersebut.
2. KEGUNAAN PENELITIAN
· Dalam uraian tentang kegunaan penelitian dijelaskan manfaat dan sumbangan yang akan diberikan sehubungan dengan penelitian tersebut.
· Uraian kegunaan ini menjadi dasar informasi untuk mengajukan saran dan rekomendasi kepada pihak yang ingin mengadakan penelitian lanjutan.
LANGKAH :6:
1. TUJUAN
· Tujuan adalah merupakan arah pelaksanaan penelitian.
· Diuraikan apa yang akan dicapai melalui penelitian tersebut.
· Tujuan penelitian disesuaikan dengan kebutuhan peneliti dan pihak lain yang ebrhubungan dengan penelitian tersebut.
2. KEGUNAAN PENELITIAN
· Dalam uraian tentang kegunaan penelitian dijelaskan manfaat dan sumbangan yang akan diberikan sehubungan dengan penelitian tersebut.
· Uraian kegunaan ini menjadi dasar informasi untuk mengajukan saran dan rekomendasi kepada pihak yang ingin mengadakan penelitian lanjutan.
LANGKAH :6:
PERUMUSAN HIPOTESIS
Perumusan hipotesis adalah merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian.
Perumusan hipotesis adalah merupakan langkah yang sangat penting, sebab hipotesis digunakan sebagai dasar pengumpulan data dan penarikan kesimpulan (hasil penelitian)
Contoh :
1. Ada hubungan pengaruh kepemimpinan terhadap efektivitas kerja pegawai di Kecamatan X.
2. Jika Komunikasi Politik Ketua Partai X dilaksanakan berdasarkan syarat-syarat komunikasi maka perolehan suara pada pemilu Tahun 1997 di Kabupaten Z Akan Meningkat .
LANGKAH :7:
Perumusan hipotesis adalah merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian.
Perumusan hipotesis adalah merupakan langkah yang sangat penting, sebab hipotesis digunakan sebagai dasar pengumpulan data dan penarikan kesimpulan (hasil penelitian)
Contoh :
1. Ada hubungan pengaruh kepemimpinan terhadap efektivitas kerja pegawai di Kecamatan X.
2. Jika Komunikasi Politik Ketua Partai X dilaksanakan berdasarkan syarat-syarat komunikasi maka perolehan suara pada pemilu Tahun 1997 di Kabupaten Z Akan Meningkat .
LANGKAH :7:
PENETAPAN METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah mencaakup prosedur dan alat yang akan digunakan dalam melaksanakan penelitian. Dalam prosedur penelitian ini diuraaikan tahapan atau urutan pelaksanaan penelitian. Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian merupakan alat yang dipergunakan untuk pengumpulan data.
1. Teknik penentuan sampel (Teknik sampling), dan
2. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan.
LANGKAH : 8:
Metodologi penelitian adalah mencaakup prosedur dan alat yang akan digunakan dalam melaksanakan penelitian. Dalam prosedur penelitian ini diuraaikan tahapan atau urutan pelaksanaan penelitian. Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian merupakan alat yang dipergunakan untuk pengumpulan data.
1. Teknik penentuan sampel (Teknik sampling), dan
2. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan.
LANGKAH : 8:
PENYUSUNAN JADWAL PENELITIAN
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam suatu penelitian, perlu dibuatkan jadwal perencanaan penelitian sebagai berikut: perencanaan penelitian, persiapan peralatan yang dibutuhkan, pengmpulan data, analisis data, dan interpretasi data serta penulisan laporan. Urutan kegiatan tersebut harus dibuat dalam bentuk jadwal kegiatan penelitian secara rinci.
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam suatu penelitian, perlu dibuatkan jadwal perencanaan penelitian sebagai berikut: perencanaan penelitian, persiapan peralatan yang dibutuhkan, pengmpulan data, analisis data, dan interpretasi data serta penulisan laporan. Urutan kegiatan tersebut harus dibuat dalam bentuk jadwal kegiatan penelitian secara rinci.
LANGKAH :9:
PENGUMPULAN DATA
Dalam suatu penelitian, data sangat dibutuhkan untuk menguji hipotessis yang telah dirumuskan sebelumnya. Pengumpulan data ini erat hubungannya dengan metodologi penelitian. Oleh kaarena itu, ada beragam teknik dan alat pengumpulan data. Kesahihan (Validitas) dan keterandalan (reliabilitas) data yang diperoleh akan terjamin apabilaa teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan tepat.
LANGKAH :10:
Dalam suatu penelitian, data sangat dibutuhkan untuk menguji hipotessis yang telah dirumuskan sebelumnya. Pengumpulan data ini erat hubungannya dengan metodologi penelitian. Oleh kaarena itu, ada beragam teknik dan alat pengumpulan data. Kesahihan (Validitas) dan keterandalan (reliabilitas) data yang diperoleh akan terjamin apabilaa teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan tepat.
LANGKAH :10:
PENGOLAHAN DATA
Pengolahan data dilakukan apabila data telah terkumpul lengkap. Kegiatan pengolahan data yang perlu dilakukan adalah:
a. Penyuntingan (editing) data, adalah pengelompokan dataa dan atau melakukan penulisan ulang dari data yang diperoleh berdasarkan kategori data yang diperoleh dari lapangan. Editinmg ini perlu dilakukan agar memudahkan dalam memasukan data ke dalam Coding Book (Buku kode data).
b. Pengkodean data (Coding Data), adalah memasukan data ke dalam catatan/buku yang telah diberikan kode berdasarkan pengelompokan kategori sehingga mudah dalam membuat tabulasi data dan mudah dalam hal pengecekan bila terjadi kekeliruan waktu dilakukan analisis data.
c. Tabulasi data ( Tabulating Data), adalah memasukan/mengelompokan data dari Coding Book ke dalam tabel-tabel sesuai dengan kebutuhan analisis.
LANGKAH :11:
Pengolahan data dilakukan apabila data telah terkumpul lengkap. Kegiatan pengolahan data yang perlu dilakukan adalah:
a. Penyuntingan (editing) data, adalah pengelompokan dataa dan atau melakukan penulisan ulang dari data yang diperoleh berdasarkan kategori data yang diperoleh dari lapangan. Editinmg ini perlu dilakukan agar memudahkan dalam memasukan data ke dalam Coding Book (Buku kode data).
b. Pengkodean data (Coding Data), adalah memasukan data ke dalam catatan/buku yang telah diberikan kode berdasarkan pengelompokan kategori sehingga mudah dalam membuat tabulasi data dan mudah dalam hal pengecekan bila terjadi kekeliruan waktu dilakukan analisis data.
c. Tabulasi data ( Tabulating Data), adalah memasukan/mengelompokan data dari Coding Book ke dalam tabel-tabel sesuai dengan kebutuhan analisis.
LANGKAH :11:
ANALISIS DATA
Analisis data ini dilakukaaan dengan tujuan untuk menyederhanakan hasil olahan data sehingga data tersebut mudah dibaca atau diinterpretasikan. Biasanya tabulasi yang paling sederhana adalah melalui Tabulasi Kecenderungan Prosentasi. Dalam menganalisis data, jenis data yang diperoleh harus diperhatikan (Kualitatif atau kuantitatif). Apabila data yang
Analisis data ini dilakukaaan dengan tujuan untuk menyederhanakan hasil olahan data sehingga data tersebut mudah dibaca atau diinterpretasikan. Biasanya tabulasi yang paling sederhana adalah melalui Tabulasi Kecenderungan Prosentasi. Dalam menganalisis data, jenis data yang diperoleh harus diperhatikan (Kualitatif atau kuantitatif). Apabila data yang
diperoleh berupa data kualitatif, maka analisis yang dipergunakan
adalah analisis non statistik. Sebaliknya , data kuantitatif dianilisis dengan
analisis statistik.
LANGKAH :12 :
LANGKAH :12 :
PENAFSIRAN HASIL STATISTIK
Penafsiran hasil analisis ini sangat berkaitan dengan analisis data yang telah dilakukan. Dalam tahap ini, data yang telah diolah dan dianalisis, diberi arti. Dari hasil penaafsiran ini, diperoleh kesimpulan penelitian yang menyatakan hipotesis yang dirumuskan diterima atau ditolak (teruji atau tidak), bila dalam penelitian tersebut menggunakan hipotesis. Bila penelitian tersebut tidak menggunakan uji hipotesis, maka cukup disimpulkan saja.
LANGKAH :13:
Penafsiran hasil analisis ini sangat berkaitan dengan analisis data yang telah dilakukan. Dalam tahap ini, data yang telah diolah dan dianalisis, diberi arti. Dari hasil penaafsiran ini, diperoleh kesimpulan penelitian yang menyatakan hipotesis yang dirumuskan diterima atau ditolak (teruji atau tidak), bila dalam penelitian tersebut menggunakan hipotesis. Bila penelitian tersebut tidak menggunakan uji hipotesis, maka cukup disimpulkan saja.
LANGKAH :13:
PENYUSUNAN LAPORAN
Tahap penyusunan/pembuatan laporan adalah merupakan kegiatan akhir untuk mempublikasikan dan mendokumentasikan hasil penelitian. Laporan penelitian dapat berbentuk: Makalah (paper), laporan, skripsi, atau disertasi. Dalam hal penulisan laporan ini, sistematika yang dipergunakan mengikuti format tertentu sesuai dengan ketentuan yang dipakai.
Tahap penyusunan/pembuatan laporan adalah merupakan kegiatan akhir untuk mempublikasikan dan mendokumentasikan hasil penelitian. Laporan penelitian dapat berbentuk: Makalah (paper), laporan, skripsi, atau disertasi. Dalam hal penulisan laporan ini, sistematika yang dipergunakan mengikuti format tertentu sesuai dengan ketentuan yang dipakai.
f. Jenis dan Sumber Data Sosial
Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
1. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
1. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data
1. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.
Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data
1. Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
2. Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.
Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
1. Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
2. Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
1. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.
Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data
1. Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.
2. Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.
Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
1. Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
2. Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
g. Teknik
Pengumpulan Data
a) Angket (kuesioner)
Yaitu pengumpulan data dengan penyebaran lembar kertas yang sudah berisi daftar pertanyaan.
Kelebihan metode ini adalah penghematan waktu (dalam satu waktu menjangkau banyak responden) pertanyaan seragam, tidak memerlukan kehadiran peneliti , dapat dijawab dengan jujur karena dapat dibuat anonim (tanpa nama) dan waktu menurut responden
Jenis angket antara lain:
• Tertutup (jawaban sudah tersedia)
• Terbuka (responden bebas menjawab)
• Semi terbuka (jawaban sudah tersedia, tetapi responden diberi alternatif untuk menjawab selain dari jawaban yang sudah disediakan)
Yaitu pengumpulan data dengan penyebaran lembar kertas yang sudah berisi daftar pertanyaan.
Kelebihan metode ini adalah penghematan waktu (dalam satu waktu menjangkau banyak responden) pertanyaan seragam, tidak memerlukan kehadiran peneliti , dapat dijawab dengan jujur karena dapat dibuat anonim (tanpa nama) dan waktu menurut responden
Jenis angket antara lain:
• Tertutup (jawaban sudah tersedia)
• Terbuka (responden bebas menjawab)
• Semi terbuka (jawaban sudah tersedia, tetapi responden diberi alternatif untuk menjawab selain dari jawaban yang sudah disediakan)
b) Wawancara
Pada dasarnya sama dengan angket tetapi pertanyaan diajukan secara lisan. Alat pengumpul data dalam wawancara disebut pedoman wawancara (ada yang tertruktur dan bebas seperti pada angket). Keuntungan dari teknik ini adalah peneliti dapat mengetahu kondisi informan serta ekspresi dari informan. Adapun faktor yang mempengaruhi hasil wawancara adalah peneliti (pewawancara), responden (biasanya dalam wawancara disebut informan karena memberikan pernyataan lisan atau informasi), topik penelitian dan situasi saat wawancara
Adapun sikap yang harus dimiliki oleh pewawancara adalah:
• Netral, artinya tidak memberikan penilaian terhadap hasil informasi
• Ramah, artinya menjaga agar tetap cerah dan ceria
• Adil, artinya tidak memihak terhadap salah satu informan atau waktu yang diberikan sama
• Hindari ketegangan
Pada dasarnya sama dengan angket tetapi pertanyaan diajukan secara lisan. Alat pengumpul data dalam wawancara disebut pedoman wawancara (ada yang tertruktur dan bebas seperti pada angket). Keuntungan dari teknik ini adalah peneliti dapat mengetahu kondisi informan serta ekspresi dari informan. Adapun faktor yang mempengaruhi hasil wawancara adalah peneliti (pewawancara), responden (biasanya dalam wawancara disebut informan karena memberikan pernyataan lisan atau informasi), topik penelitian dan situasi saat wawancara
Adapun sikap yang harus dimiliki oleh pewawancara adalah:
• Netral, artinya tidak memberikan penilaian terhadap hasil informasi
• Ramah, artinya menjaga agar tetap cerah dan ceria
• Adil, artinya tidak memihak terhadap salah satu informan atau waktu yang diberikan sama
• Hindari ketegangan
c) Observasi
Yaitu penggunaan pengamatan atau penginderaan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi atau perilaku. Alat pengumpul datanya disebut panduan observasi baik berupa anekdot (membuat catatan), menggunakan skala penilaian atau membuat daftar cek.
Jenis observasi:
• Observasi partisipasi, yaitu pengamat ikut terlibat dalam kegiatan yang diamati
• Non partisipan, yaitu pengamat berada diluar dari objek yang diamati
Yaitu penggunaan pengamatan atau penginderaan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi atau perilaku. Alat pengumpul datanya disebut panduan observasi baik berupa anekdot (membuat catatan), menggunakan skala penilaian atau membuat daftar cek.
Jenis observasi:
• Observasi partisipasi, yaitu pengamat ikut terlibat dalam kegiatan yang diamati
• Non partisipan, yaitu pengamat berada diluar dari objek yang diamati
d) Studi Kepustakaan atau Dokumentasi
Yaitu pengumpulan data melalui berbagai sumber seperti buku, majalah, naskah dan dokumen. Teknik pengumpulan data ini memanfaatkan data sekunder.
Yaitu pengumpulan data melalui berbagai sumber seperti buku, majalah, naskah dan dokumen. Teknik pengumpulan data ini memanfaatkan data sekunder.
DAFTAR PUSTAKA
Suyanto, Bagong.2010.Masalah Sosia l Anak.Bandung:Kencana Predana Media Group
Indonesia
Tanujaya, Benidiktus.2013.Masalah Penelitian Sosial.Bandung:PT.
Remaja Rosdakarya
Idris,
Muhammad.2012.Metode-metode dalam Sosiologi.(online). dalam http://idrisedi.blogspot.com/2012/05/metode-metode-dalam-sosiologi.html. 01 April 2015
Sururi,
Ridwan.2013.Makalah Hakikat Penelitian.(online).dalam http://ridwan-sururi.blogspot.com/2013/04/makalah-hakikat-penelitian-metode.html. 01 April 2015
Burhanuddin, Afid.2013.Konsep Dasar dan Hakikat
Penelitian.(online).dalam https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/konsep-dasar-dan-hakikat-penelitian/. 01 April 2015
https://tanjakan78.wordpress.com/tag/fungsi-penelitian/.2010. Fungsi Penelitian. Diunduh 01 April 2015
Kuswandi.2008. Langkah-Langkah dalam Penelitian
Sosial.(online).dalam http://aos-kuswandi.blogspot.com/2008/11/langkah-langkah-dalam-penelitian-sosial.html. 01 April 2015
Agustina.2010.Materi Penelitian Sosial Sederhana.(online).dalam http://luwesagustina.blogspot.com/2010/11/materi-penelitian-sosial-sederhana.html. 01 April 2015
Ramsen,
Kurniawan.2013.Analisis Masalah Gelandangan.(online).dalam http://Kurniawan-ramsen.blogspot.com/2013/03/analisis-masalah-gelandangan.html. 01 April 2015
Maaf Mba, saya tidak pernah menulis buku dengan judul: Masalah Penelitian Sosial.
BalasHapusmohon maaf bapak, saya juga tidak tahu (?) saya juga sudah lupa bagaimana saya bisa mendapatkan buku itu dan menjadi sumber untuk tugas kuliah saya ini.
Hapusseingat saya, saya juga tidak mengarang sumber yang saya gunakan karena saya menghargai dosen yang memberikan tugas tersebut.
apa sebaiknya saya hapus saja pak? sumber di daftar pustaka itu.
Hapus