Pengertian Media
Secara
etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”,
yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan
dalam Bahasa Indonesia, kata “medium”dapat diartikan sebagai “antara”
atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang
mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi
pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan
saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi.
Istilah
media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah
audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut
instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim
digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media
pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul
istilah e-Learning . Huruf “e” merupakan singkatan dari“elektronik”.
Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD ultimedia
Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online.
Berikut
ini beberapa pendapat para ahli komunikasi atau ahli bahasa tentang pengertian
media yaitu:
·
Orang, material,
atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkansiswa dapat
memperoleh pengetahuan, keterapilan, dan sikap yang baru, dalam
pengertianmeliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah menurut Gerlach dan Ely (dalam
Ibrahim, 1982:3).
·
Saluran
komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara sumber (pemberipesan)
dengan penerima pesan (Blake dan Horalsen dalam Latuheru, 1988:11)
·
Komponen
strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikankepada
pembelajar bisa berupa alat, bahan, dan orang (Degeng, 1989:142)
·
Media sebagai
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan danpengirim pesan
kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pildran, perasaan,perhatian,
dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajarmengajar
berlangsung dengan efektif dan efesien sesuai dengan yang
diharapkan (Sadiman,dkk., 2002:6)
·
Alat yang secara
fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara lainbuku,
tape-recorder , kaset, video kamera,video recorder , film,slide, foto, gambar,
grafik,televisi, dan komputer menurut Gagne dan Briggs (dalam Arsyad,
2002:4)
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses,
cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Di
sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran,
tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan,
guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran
hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat
memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek
psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan
hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan
pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Pembelajaran
yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas
pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar
yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan
pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap
dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik,
ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan
membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
Dari
uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa hakikat media pembelajaran sendiri
merupakan sesuatu yang berbentuk alat fisik yang nyata yang digunakan untuk
menyampaikan segala jenis materi pembelajaran guna untuk mewujudkan
pembelajaran yang berkualitas dan dapat memenuhi target belajar itu sendiri.
Fungsi Media dalam Proses
Pembelajaran
Arsyad
(2002), menyebutkan dalam bukunya bahwa media memiliki empat fungsi yaitu:
1. Fungsi Atensi,
media dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada
isi pelajaran yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan dalam materi
pelajaran.
2. Fungsi Afektif,
fungsi media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa/mahasiswa ketika
proses belajar mengajar berlangsung.
3. Fungsi Kognitif,
media dapat mengungkapkan bahwa lambang visual atau
gambar
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau
pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi
kompensatoris, media pembelajaran terlihat dari hasil
penelitian konteks untuk memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam
membaca, untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Secara
umum media pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1.
Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan belaka) dalam proses pembelajaran.
2.
Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3.
Penggunaan media
pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik.
Sehingga dapat menimbulkan kegairahan belajar; memungkinkan interaksi yang
lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan; dan
memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya
Manfaat Media dalam Proses
Pembelajaran
Dalam
suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode dan
media pengajaran, kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode
mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai,
meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilh
media antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang dharapkan
siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk
karakteristik siswa Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi
utama media pengajaran adalah alat mengajar yang turut mempengaruhi iklim,
kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik
(1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh penganuh
psikologis terhadap siswa.
Secara
umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi
antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.
Tetapi secara lebih khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci.
Kemp dan Dayton (1985)
misalnya,mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yatu
1. Penyampaian maten pelajaran dapat diseragamkan
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja
7. Media dapat menumbuhkan sikap postif siswa erhadap materi dan
proses belajar
8. Menubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Selain beberapa manfaat
media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton tersebut, tentu saja kita
masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang lan Manfaat praktis
media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
1.
Media pembelajaran
dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar
2.
Media pembelajaran
dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan
motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya,
dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendin sesuai dengan kemampuan dan
minatnya
3.
Media pembelajaran
dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu
4.
Media pembelajaran
dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa
di lingkungan mereka, serta memungkinkan tenadinya interaksi langsung dengan
guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata Kunungan
kunjungan ke museum atau kebun binatang.
Tujuan Media dalam Proses Pembelajaran
Secara
umum tujuan penggunaan media pembelajaran adalah membantu guru dalam
menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran kepada siswanya, agar pesan
lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan kepada siswa.
Sedangkan secara khusus media pembelajaran digunakan dengan tujuan:
1.
Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan
bervariasi sehingga merangsang minat siswa untuk belajar.
2.
Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam
bidang teknologi
3.
Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan
oleh siswa
4.
Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif
5.
Untuk memberikan
motivasi belajar kepada siswa (Situmorang, 2009)
Urgensi
Media dalam Proses Pembelajaran
Dalam tahun-tahun belakangan ini
telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma
konstruktivisme. Menurut pandangan ini bahwa pengetahuan tidak begitu saja bisa
ditransfer oleh guru ke pikiran siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi
di dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar
bagi siswa (teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa
pembelajaran berpusat pada siswa (student centered).
Dalam
kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi sebagai
fasilitator pembelajaran. Jadi, siswa atau pebelajar sebaiknya secara aktif
berinteraksi dengan sumber belajar, berupa lingkungan. Lingkungan yang dimaksud
(menurut Arsyad, 2002) adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala sekolah,
petugas perpustakaan, bahan atau materi ajar (berupa buku, modul, selebaran,
majalah, rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan berbagai sumber
belajar serta fasilitas (OHP, perekam pita audio dan video, radio, televisi,
komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat sumber belajar, termasuk alam
sekitar).
Bertitik
tolak dari kenyataan tersebut di atas, maka proses belajar mengajar pada
hakikatnya adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan (isi
atau materi ajar) dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima
pesan (siswa/pebelajar atau mungkin juga guru). Penyampaian pesan ini bisa
dilakukan melalui simbul-simbul komunikasi berupa simbul-simbul verbal dan
non-verbal atau visual, yang selanjutya ditafsirkan oleh penerima pesan
(Criticos, 1996).
Berdasarkan
batasan-batasan mengenai media seperti tersebut di atas, maka dapat dikatakan
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan
hardware yang dapat digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber
belajar ke pebelajar (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar
(di dalam/di luar kelas) menjadi lebih efektif.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar