Sabtu, 28 Mei 2016

Motivasi Dalam Menumbuhkan Proses Pembelajaran


Pengertian Motivasi

 Definisi Motivasi

Istilah motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi kesiapsiagaan. Adapun menurut Mc. Donald (dalam sadirman. 1986), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adannya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi yakni motivasi ini mengawali terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanaya tujuan.

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkkantujuan dapat tercapai. Motivasi sangat diperlukan di dalam kegiatan belajar, tidak akan mungkin melakukan aktifitas belajar. Ada tiga komponen utama dam motivasi yaitu (1) kebutuhan, (2) dorongan, dan (3) tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Sebagai ilustrasi, siswa merasa bahwa hasil belajarnya rendah, padahal ia memiliki buku pelajaran lengkap. Ia merasa memiliki cukup waktu, tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar. Waktu belajar yang digunakan tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang baik. Oleh karena itu siswa mengubah cara-cara belajarnya. 

Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang beroreintasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang beroreintasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi.

 Hakikat Motivasi

Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.

Hoy dan Miskel mengemukakan dalam buku Educational administration dalam (Ngalim Purwanto) bahwa, motivasi dapat didefinisikan sebagai kekuatan-kekuatan yang kompleks, dorongan-dorongan, kebutuhan-kebutuhan, pernyataan, ketegangan, atau mekanisme-mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang diinginkan kea rah pencapaian tujuan-tujuan personal.

Dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah pendorong bagi perbuatan seseorang atau merupakan motif mengapa seseorang melakukan sesuatu. Motivasi juga menyangkut mengapa seseorang berbuat demikian dan apa tujuannya sehingga berbuat demikian.

Fungsi Motivasi

Guru bertangung jawab melaksanakan sistem pembelajaran agar berhasil dengan baik. Keberhasilan ini bergantung pada upaya guru membangkitkan motivasi belajar siswanya. Secara garis besar Oemar Hamalik (1992) menjelaskan ada tiga fungsi motivasi, yaitu:

  1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan langkah penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
  2. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
  3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasiguna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuantersebut.
Nampak jelas di sini bahwa motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah, dan sekaligus sebagai penggerak prilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan.

Stategi menumbuhkan motivasi belajar

Pembelajaran tidak akan bermakna jika para siswa tidak termotivasi untuk belajar. Dengan demikian, guru wajib berupaya sekerasmungkin untuk meningkatkan motivasibelajar siswa. Secara khusus guru perlu melakukan berbagai upaya secara nyata untuk meningkatkan motivasi belajar siswanya.

Ada beberapa strategi yang dapat dikembangkan dalam upaya untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran, berikut ini:

a)      Menjelaskan tujuan belajar ke siswa. Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus (TIK) pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
b)      Hadiah. Berilah hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Disamping itu, siswa yang belum berprestasi akantermotivasi untuk bisa mengajar siswa yang berprestasi. Ada bermacam-macam hadiah, yaitu ada yang berbentuk simbol, penghargaan, dan benda.
c)      Saingan/Kompetisi. Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
d)     Pujian. Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
e)      Hukuman. Hukuman diberikan kepada siswa yangberbuat kesalahan saat proses belajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
f)       Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar. Stateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke siswa.
g)      Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
h)      Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok.
i)        Menggunakan metode bervariasi.
j)        Menggunakan media yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. 

Tiap siswa memiliki kemampuan indera yang tidak sama, baik pendengaran maupun penglihatannya, demikian juga kemampuan berbicara. Ada yang lebih senang membaca, dan sebaliknya. Dengan variasi penggunaan media, kelemahan indera yang dimiliki tiap siswa dapat dikurangi. Untuk menarik perhatian anak misalnya, guru dapat memulai dengan berbicara lebih dahulu, kemudian menulis di papan tulis, dilanjutkan dengan melihat contoh konkrit. Dengan variasi seperti ini dapat memberi stimulus terhadap indera siswa.

Macam-macam motivasi

Motivasi ada dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, yang saling berkaitan satu dengan lainnya.

1.    Motivasi intrinsic
Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain. Motivasi ini sering disebut “motivasi murni” atau motivasi yang sebenarnya, yang timbul dari siswa, misalnya keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu, mengembangkan sikap untuk berhasil, dan sebagainya.
2.    Motivasi ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik diperlukan di sekolah sebab pembelajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat, atau sesuai dengan kebutuhan siswa. Kalau keadaan ini, siswa bersangkutan perlu dimotivasi agar belajar. Guru berusaha membangkitkan motivasi belajar siswa sesuai dengan keadaan siswa itu sendiri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Belajar merupakan hal yang kompleks. Apabila ini dikaitkan dengan hasil belajar siswa, ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Menurut Suryabrata(1989:142), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi 3, yaitu: factor dari dalam, faktor dari luar dan factor instrument.

Faktor dari dalam yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar yang berasal dari siswa yang sedang belajar. Faktor-faktor ini meliputi:

a)      Fisiologi, meliputi kondisi jasmaniah secara umum dan kondisi panca indra. Anak yang segar jasmaninya akan lebih mudah dalam proses belajarnya. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya dibawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi, kondisi panca indra yang baik akan memudahkan anak dalam proses belajar.

b)      Kondisi psikologis, yaitu beberapa faktor psikologis utama yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah kecerdasan, bakat,minat, motivasi, emosi dan kemampuan kognitif. Dari kondisi psikologis diantaranya :
pertama, faktor kecerdasan yang dibawa individu mempengaruhi belajar siswa. Semakin individu itu mempunyai tingkat kecerdasan tinggi, maka belajar yang dilakukannya akan semakin mudah dan cepat. Sebaliknya semakin individu itu memiliki tingkat kecerdasan rendah, maka belajarnya akan lambat dan mengalami kesulitan belajar.
Kedua, faktor Bakat, individu satu dengan lainnya tidak sama, sehingga menimbulkan perbedaan dalam belajar. Bakat merupakan kemampuan awal anak yang dibawa sejak lahir.
Ketiga, faktor Minat, minat individu merupakan ketertarikan individu terhadap sesuatu. Minat belajar siswa yang tinggi menyebabkan belajar siswa lebih mudah dan cepat.
Keempat, faktor Motivasi, motivasi belajar antara siswa yang satu dengan siswa lainnya tidaklah sama.
Adapun pengertian motivasi belajar adalah ”Sesuatu yang menyebabkan kegiatan belajar terwujud”. Motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: cita-cita siswa, kemampuan belajar siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan upaya guru membelajarkan siswa.
Kelima, faktor emosi, emosi merupakan kondisi psikologi (ilmu jiwa) individu untuk melakukan kegiatan, dalam hal ini adalah untuk belajar. Kondisi psikologis siswa yang mempengaruhi belajar antara lain: perasaan senang, kemarahan, kejengkelan, kecemasan dan lain-lain.
Keenam, faktor kognitif, Kemampuan kognitif siswa yang mempengaruhi belajar mulai dari aspek pengamatan, perhatian, ingatan, dan daya pikir siswa
Faktor dari luar yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar siswa yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor-faktor ini meliputi:
a.       Lingkungan alami yaitu faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar misalnya keadaan udara, cuaca, waktu, tempat atau gedungnya, alat-alat yang dipakai untuk belajar seperti alat-alat pelajaran. Dari lingkungan alami yang dalamnya ada faktor yang mempengaruhinya.
Pertama faktor keadaan udara, keadaan udara mempengaruhi proses belajar siswa, apabila udara terlalu lembab atau kering kurang membantu siswa dalam belajar. Keadaan udara yang cukup nyaman di lingkungan belajar siswa akan membantu siswa untuk belajar dengan lebih baik.
Kedua waktu belajar, waktu belajar mempengaruhi proses belajar siswa misalnya: pembagian waktu siswa untuk belajar dalam satu hari.
Ketiga cuaca, cuaca yang terang benderang dengan cuaca yang mendung akan berbeda bagi siswa untuk belajar. Cuaca yang nyaman bagi siswa membantu siswa untuk lebih nyaman dalam belajar.
Keempat tempat atau gedung, Tempat atau gedung sekolah mempengaruhi belajar siswa. Gedung sekolah yangefektif untuk belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut: letaknya jauh dari tempat-tempat keramaian (pasar, gedung bioskop, bar, pabrik dan lain-lain), tidak menghadap ke jalan raya, tidak dekat dengan sungai, dan sebagainya yang membahayakan keselamatan siswa.
Kelima media, media/alat-alat pelajaran yang digunakan baik itu perangkat lunak (misalnya, program presentasi) ataupun perangkat keras (misalnya Laptop, LCD).

b.      Lingkungan sosial disini adalah manusia atau sesama manusia, baik manusia itu ada (kehadirannya) ataupun tidak langsung hadir. Kehadiran orang lain pada waktu sedang belajar, seringkali mengganggu aktivitas belajar. Dalam lingkungan sosial yang mempengaruhi belajar siswa ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: (1) lingkungan sosial siswa di rumah yang meliputi seluruh anggota keluarga yang terdiri atas: ayah, ibu, kakak atau adik serta anggota keluarga lainnya, (2) lingkungan sosial siswa di sekolah yaitu: teman sebaya, teman lain kelas, guru, kepala sekolah serta karyawan lainnya, dan (3) lingkungan sosial dalam masyarakat yang terdiri atas seluruh anggota masyarakat.

Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar Anak

Dibawah ini ada beberapa cara bagaimana untuk menumbuhkan motivasi belajar anak secara instrinsik diantaranya :

1.      Meluangkan waktu untuk menemani anak.
2.      Memberikan penghargaan pada setiapusaha yang dilakukan anak untuk belajar.
3.      Memberikan hukuman yang mengandung pelajaran.
4.      Mendengarkan keluh kesah anak mengenai kegiatan belajar yang dilakukannya.
5.      Memberi perhatian pada hal-hal yang dilakukan anak pada saat ia belajar.
6.      Menghargai setiap perkembangan yang berhasil dicapai anak dalam kegiatan belajarnya, sekecil apa pun perkembangan itu


Sumber : 

Redaksi MIN Malang 1. 2007.Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar.Copyraigt Malang.

Taidin Suhaimin.Artikel Motivasi & Pembangunan Diri.2008. Copyright UGMC. Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4

Tidak ada "RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4" dikarenakan KB tempat saya mengajar l...