Rabu, 25 Mei 2016

Tugu Pahlawan Surabaya

Sejarah Tugu Pahlawan

Tugu Pahlawan adalah sebuah monumen yang menjadi markah tanah Kota Surabaya. Monumen ini setinggi 41,15 meter berbentuk lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan (Canalures) sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas11 ruas. Tinggi, ruas, dan canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945. Suatu tanggal bersejarah, bukan hanya bagi penduduk Kota Surabaya, tetapi juga bagi seluruh Rakyat Indonesia. Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, dimana arek-arek Suroboyo berjuang melawan pasukan Sekutu bersama Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia. Monumen Tugu Pahlawan menjadi pusat perhatian setiap tanggal 10 November mengenang peristiwa pada tahun 1945 ketika banyak pahlawan yang gugur dalam perang kemerdekaan.
Monumen ini berada di tengah-tengah kota di Jalan Pahlawan Surabaya, dan di dekat Kantor Gubernur Jawa Timur. Tugu Pahlawan merupakan salah satu ikon Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Berdiri di atas tanah lapang seluas 1,3 hektare, dan secara administratif berada di wilayah Kelurahan Alun-Alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.
Ada dua pendapat mengenai siapa yang menjadi pemrakarsa, sekaligus arsitek monumen yang terletak di Jalan Pahlawan Surabaya ini. Menurut Gatot Barnowo,monumen ini diprakarsai oleh Doel Arnowo, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Daerah Kota Besar Surabaya. Kemudian ia meminta Ir. Tan untuk merancang gambar monumen yang dimaksud, untuk selanjutnya diajukan kepada Presiden Soekarno. Sedangkan menurut Ir. Soendjasmono, pemrakarsa monumen ini adalah Ir. Soekarno sendiri. Ide ini mendapat perhatian khusus dari Walikota Surabaya, Doel Arnowo. Untuk perencanaan dan gambarnya diserahkan kepada Ir. R. Soeratmoko, yang telah mengalahkan beberapa arsitektur lainnya dalam sayembara untuk pemilihan arsitek untuk membangun monumen ini.
Pada awalnya pekerjaan pembangunan Monumen Tugu Pahlawan ditangani Balai Kota Surabaya sendiri. Kemudian dilanjutkan oleh Indonesian Engineering Corporation, yang kemudian diteruskan oleh Pemborong Saroja. Bangunan  Tugu  Pahlawan  ini  konon  menghabiskan  170  m3  beton  kricak, pasir  530  m3,  semen  Portland  2.408  bungkus,  dengan  biaya  sekitar  Rp  500.000, diperoleh  dari  sumbangan  dermawan. Monumen yang dibangun selama sepuluh bulan ini, diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 10 November 1952.
Di bawah tanah lahan Tugu Pahlawan sedalam 7 meter terdapat sebuah museum untuk Pembangunan Museum mengenang jasa-jasa para pahlawan yang berjuang di Surabaya, di museum ini juga terdapat foto-foto dokumentasi pembangunan Tugu Pahlawan. Museum ini diresmikan pada tanggal 19 Februari 2000 oleh Presiden K.H. Abdurrahman Wahid. Pada tahun 1991-1996 dilakukan pembenahan kawasan Tugu Pahlawan dan Museum Perjuangan 10 November Surabaya yang dipimpin oleh arsitek Ir. Sugeng Gunadi, MLA dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Di  bagian depan pintu masuk terdapat patung Soekarno-Hatta. Di belakang  patung  terdapat  pilar  sisa  reruntuhan  Gedung  Raad  van  Justitie (Gedung  Pengadilan)  pada  jaman  Belanda  yang  digunakan  sebagai  Markas Kenpeitai  (polisi  militer)  pada  masa  pendudukan  balatentara  Jepang.  Markas Kenpeitai  kala  itu  terkenal  sangat  menakutkan  karena  menjadi  tempat penyiksaan pejuang yang dituduh melawan Jepang.
Dari  dalam  gedung  ini  tiap  hari  orang  mendengar  teriakan  memilukan  serta suara  rintihan  para  tahanan,  sehingga  dijuluki  sebagai  gedung  setan.  Yang tewas  di  sini  adalah  Cak  Durasim  (tokoh  ludruk),  Pamuji  dan  A.  Rakhu  Sukajat. Pada  1  Oktober  1945  gedung  Kenpeitai  dikepung  oleh  pemuda,  BKR  dan  Polisi Istimewa dibawah koordinasi Abdul Wahab.
Pertempuran  berkobar  dari  pukul  12.00  hingga  berhenti  pukul  16.00,  setelah Moh Yasin, Komandan Polisi Istimewa yang datang bersama Residen Sudirman dan  Ketua  BKR-Kota  Soengkono,  berhasil  membujuk  komandan  Kenpeitai untuk  menyerah.  Tewas  25  pejuang  dan  15  orang  tentara  Jepang,  dan  luka  81 orang (60 pejuang, 14 Jepang, 2 Tionghoa dan 5 Belanda).
Ketika  meletus  pertempuran  10  November  1945,  gedung  yang  telah  menjadi markas  gerakan  pemuda  Polisi  TKR  pimpinan  Hasanudin  Pasopati  dan  N. Suharyo  Kecik  ini  dihujani  mortir,  peluru  meriam  kapal  laut  Inggris,  dan  bom-bom  yang  dijatuhkan  dari  pesawat  terbang  Thunderbolt.  Gedung  ini memang dilengkapi dengan lubang-lubang perlindungan bawah tanah.
Tugu  Pahlawan  Surabaya  terlihat  di  latar  belakang,  dengan  Bendera  Merah Putih  berkibar  di  puncak  tiang  yang  tinggi,  serta  pilar  di  latar  depan  yang bertuliskan  “ALLIED  FORCES  GO  AWAY!!”.  Pada  pilar  lain  tertulis  kata-kata“MERDEKA!!”,  lalu  “RAWE2  RANTAS  MALANG  POETOENG!!”, “FREEDOM FOREVER!!”, dan “MERDEKA ATAOE MATI!”.
Tugu  Pahlawan  Surabaya  diresmikan  Presiden  Soekarno  pada  10  November 1952  didampingi  Walikota  Surabaya  R.  Moestadjab  Soemowidigdo.  Peletakan batu pertama pembangunan Tugu Pahlawan dilakukan oleh Presiden Soekarno didampingi  Walikota  Surabaya  Doel  Arnowo  pada  10  November  1951.  Pada saat sama juga ditanam piagam yang berbunyi:
“Pada  hari  ini,  Hari  Pahlawan  10  November  1951,  di  Kota  Surabaja,  P.J.M. Presiden  Repoeblik  Indonesia  Dr.  Ir.  Soekarno,  dengan  disaksikan  oleh  rakjat Indonesia  di  Soerabaja,  berkenan  meletakkan  batoe  pertama  oentoek mendirikan  Toegoe  Pahlawan  goena  memperingati  pengorbanan  Pahlawan-pahlawan  Kemerdekaan  Negara  dan  Bangsa  Indonesia  pada  tanggal  10 November 1945.
Semoga  Toegoe  ini,  yang  diselenggarakan  atas  nama  pendoedoek  Kota Soerabaja  oleh  Kepala  Daerah  Kota  Besar  Soerabaja,  Doel  Arnowo,  mendjadi peringatan  rakjat  Indonesia  sehingga  akhir  zaman.  Presiden  Repoeblik Indonesia,  Dr.  Ir.  Soekarno;  Goebernur  Djawa  Timur,  Samadikoen;  Walikota Soerabaja, Doel Arnowo”
Tugu  Pahlawan  Surabaya  dengan  latar  depan  bangunan  Museum  Sepuluh November  yang  didirikan  pada  tahun  2000.  Sebagian  bangunan  museum  itu berada  di  bawah  tanah,  sedangkan  bentuk  bangunannya  menyerupai piramida  tumpang.  Di  halaman  luar  museum  terdapat  ruang  pamer  terbuka yang dipasang sejumlah persenjataan militer yang bisa dilihat dari jarak dekat.
Diantaranya  adalah  kendaraan  Panser  Brand  Carrier  MK  II  buatan  Inggris yang  dirampas  arek-arek  Suroboyo  dari  Tentara  Sektu  pada  Pertempuran  10 November  1945,  yang  disumbangkan  oleh  Kodam  V  Brawijaya.  Ada  pula sebuah  Mortir  kaliber  120  mm  M52  buatan  Yugoslavia  yang  dirampas  arek-arek Suroboyo dari Tentara Sekutu juga pada pertempuran 10 November 1945.
Untuk  menuju  Tugu  Pahlawan  Surabaya  pengunjung  melewati  lorong  terbuka memanjang dengan peneduh tanam-tanaman rambat yang mampu melindungi dari  sengat  matahari.  Sebelum  dibangun  Gedung  Raad  van  Justitie,  di  tempat ini  terdapat  masjid,  dan  kerusuhan  akibat  pembongkaran  masjid  ini  membuat Belanda akhirnya membangun Masjid Kemayoran.
Semula  Tugu  Pahlawan  Surabaya  direncanakan  dibuat  setinggi  45  m,  simbol 1945.  Namun  karena  kesalahan  perhitungan  pada  pondasi,  maka  tinggi  tugu akhirnya  dibuat  45  yard  (41,13  m),  dan  pada  badan  tugu  terdapat  10  lekuk vertikal,  serta  seluruhnya  ada  11  tingkat  yang  dihubungkan  dengan  tangga, yang semuanya melambangkan 10 November 1945.
Beberapa  saat  setelah  diresmikan,  baru  diketahui  bahwa  Tugu  Pahlawan ternyata  miring  di  bagian  tengah.  Meskipun  sempat  ramai  dibicarakan  bahwa akan  dibongkar,  namun  rencana  itu  tidak  pernah  dilakukan  sampai  saat  ini. Dasar  tugu  yang  berdiameter  3,1  m  dicat  hijau  dengan  ornamen  gunungan keemasan, sedangkan bagian atasnya berdiameter 1,3 m.
Di  puncak  tugu  juga  terdapat  penangkal  petir,  dan  ada  lampu-lampu  merah konsentrik  untuk  peringatan  bagi  pesawat.  Lampu-lampu  itu  ada  pada  ujung atas  mahkota  tugu  yang  mengerucut  seperti  ujung  roket.  Di  bawah  mahkota, pada  ujung  setiap  kanal,  terdapat  ornamen  keemasan.  Batas-batas  tingkatan Tugu Pahlawan bisa dilihat dengan jelas.

Produk Budaya yang ada di Tugu Pahlawan Surabaya
  1. Gerbang Bentar

F:\1462062173879.jpg











Berupa Candi Bentar sebagai gerbang masuk Utama dengan ketinggian 4,5 m dan lebar 1,7 m.

  1. Relief

C:\Users\ghagahcomp\Documents\tugu\28052010036.jpg






Pada dinding sepanjang areal parkiran terdapat 1 sampai 8 relief yang menggambarkan peristiwa kota surabaya dari masa Hujung galuh hingga masa penyerahan kedaulatan kembali dari tangan Belanda.

3.Patung Proklamator

F:\1462062183810.jpg










Patung Dwi Tunggal Sukarno-Hatta terletak diantara lapangan upacara dan gerbang bentar, pada pedestrial terdapt prasasti berbunyi "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai Pahlawannya."
Yang tak kalah megahnya adalah sebuah gapura dengan berbentuk lidah api. Mungkin untuk tetap mengingatkan kita mengobarkan semangat perjuangan para pahlawan. 
4.Lapangan Upacara

C:\Users\ghagahcomp\Documents\tugu\SAM_8406.JPG






Sebagai tempat untuk memperingati hari 10 November dan 17 Agustus hari proklamasi Bangsa Indonesia.

5. Koleksi Patung Areal Barat
  1. Gubernur Soeryo adalah Gubernur pertama Jawa Timur tahun 1945 yang berperan pada tanggal 10 November 1945.
  2. Doel Arnowo adalah Ketua Komite Nasional Indonesia untuk Surabaya yang ikut berperan pada tanggal 10 November 1945 tersebut.
  3. Bung Tomo adalah tokoh pencetus BPRI (Barisan Pemberontak Republik Indonesia) yang sangat menonjol mengobarkan semangat  juang arek-arek Suroboyo.

  1. Monumen Tugu Pahlawan
Jika diperhatiakan secara detail Tugu Pahlawan yang berdiri kokoh dengan ketinggian mencapai 41,15 meter itu seperti bentuk lingga atau paku terbalik, dimana tubuh tugu berbentuk seperti lengkungan sebanyak 10 lengkung yang terbagi atas 11 ruas. Jadi jika digabungkan antara ruas, tinggi dan jumlah lengkungan maka mengandung makna tanggal bersejarah yakni 10-11-1945.

E:\foto tugu pahlawan\tugu-pahlawan1.jpgGb. Monumen Tugu Pahlawan
E:\foto tugu pahlawan\20160421_144615.jpg
Gb. Maket Taman Monumen Tugu Pahlawan

  1. Batu Prasasti

C:\Users\ghagahcomp\Documents\tugu\28052010029.jpg







Batu ini berasal dari malang bertuliskan "Padamu generasi, tanpa pertempuran Surabaya, Sejarah Bangsa dan Negara Indonesia akan menjadi lain.






  1. Areal Patung Pahlawan tak dikenal.

G:\1462068867519.jpg










Dari tampak luar bangunan utama berbentuk limas laksana piramid. Pada bagian tengah piramida ini terdapat patung yang menggambarkan tiga pemuda dengan senjata bambu runcing berjuang melawan penjajah. Terletak dibelakang Tugu Pahlawan dikelilingi kolam, dibawahnya terdapat tulang belulang para pejuang yang gugur tanpa nama.

9. Patung Retorika Peperangan

F:\1462062160196.jpg







Patung retorika peperangan tersebut menggambrakan tentang sebagian kecil situasi saat peprangan terjadi. Dimana arek-arek suroboyo berhasil mengibarkan bendera kemenangan.

10. Benda-benda sejarah jaman perjuangan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAhLEEQmmEHNpTAbfobf_v1OEaj84vkbZXIupFc4QwdRB9PhYBeg_8k0VOO9bfxMouCHY35cGeB4h_2xbgxmzSbIxaOSR3PH7Lw17Sm0ZcQiaUmPCZbL4XONfWNhVY9BkFOHlvSx-6Z34/s320/uplod2+-+barang+bung+tomo.jpg








Gb. Senjata salah satu Batalyon yang ikut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia


E:\foto tugu pahlawan\Untitled.png







Gb. Radio yang digunakan arek-arek Suroboyo untuk memantau perkembangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
11. Koleksi Museum
Koleksi Museum 10 November bagian dalam terdiri dari: 
  1. Ruang Bawah I

E:\foto tugu pahlawan\20160421_144539.jpg








Gb. Nama tokoh dan organisasi yang terlibat pertempuran 10 November

  1. Perpustakaan

G:\1462069174907.jpg












  1. Ruang Bawah
Terdapat diorama patung, sociodrama pidato Bung Tomo dan koleksi-koleksi tempo dulu.

G:\1462069166532.jpg








Gb. Patung Diorama Musyawarah dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia

  1. Ruang Auditorium
Ruang yang digunakan untuk rapat bagi staff Museum Tugu Pahlawan.
  1. Ruang Diorama ElektronikG:\1462062596249.jpg
Gb. Tempat Perkumpulan Pemuda Indonesia di Gedung Nasional Indonesia.



G:\1462062609156.jpg







Gb. Suasana Musyawarah antara Presiden Ir. Soekarno (Indonesia) dengan W.S. Mallaby (Penjajah)

  1. Ruang Atas I 

E:\foto tugu pahlawan\20160421_151924.jpg






Gb. Jumlah Pasukan yang gugur dalam pertempuran

E:\foto tugu pahlawan\20160421_151914.jpg






Gb. Kapal yang digunakan saat pertempuran dan suasana pertempuran dikampung-kampung






E:\foto tugu pahlawan\20160421_151907.jpg









Gb. Pasukan wanita mengawal pengungsian

E:\foto tugu pahlawan\20160421_151933.jpg










Gb. Suasana pertempuran 10 November 1945


Selain itu terdapat :
    • Vitrin I Gambaran Surabaya Tempo Dulu.
    • Vitrin II Gambaran Perlawanan Rakyat Surabaya melawan sekutu
    • Vitrin III Gambaran akibat pertempuran Rakyat Surabaya melawan sekutu.
    • Vitrin IV Gambaran prosesi peletakan dan pendirian  tugu pahlawan
    • Senjata : Berbagai macam senjata yang dipakai dari mulai pistol hingga senjata otomatis.

  1. Ruang Atas II 
    • Diorama Statis I : Pembentukan KNI, BKRI, dan TKR serta inseden di hotel Yamato, penyerbuan markas Kempetai.
    • Diorama Statis II : Ekspedisi Pulau Nyamuk, Pertempuran 3 hari, perundingan Soekarno dan Hawthorn (30 Okt 1945) dan penolakan arek-arek surabaya terhadap sekutu.


Museum Tugu Pahlawan

Museum Tugu Pahlawan didirikan sebagai bentuk kenangan atas keberanian arek-arek Suroboyo pada pertempuran heroik tanggal 10 Nopember 1945. Museum yang diresmikan pada tahun 2000 dan berlokasi di dalam kompleks Tugu Pahlawan ini telah terkenal sebagai salah satu tujuan wisata kota Surabaya. Di Museum ini, beberapa benda peninggalan Bung Tomo serta rekaman asli pidato Bung Tomo yang berapi-api membangkitkan gelora dan hasrat rakyat akan kemerdekaan dapat didengar kan dari sebuah radio kuno. Beberapa diorama statis menggambarkan aksi kepahlawanan arek-arek Suroboyo yang hanya menggunakan bambu runcing dan senapan rampasan mampu melawan sekutu. Diorama ini dapat dinikmati dilantai 2 museum.

E:\foto tugu pahlawan\20160421_151048.jpgE:\foto tugu pahlawan\20160421_151938.jpgE:\foto tugu pahlawan\20160421_152005.jpgE:\foto tugu pahlawan\20160421_151012.jpg
Gb. Senjata Rampasan Penjajah

Aktivitas Masyarakat Tentang Tugu Pahlawan
Tugu pahlawan sendiri yang berdiri di daerah Surabaya Utara yang terkenal dengan eksotika bangunan khas kolonial ini, seketika dipenuhi barang yang dijajakan dan terutama yang paling diburu adalah produk pakaian bekas yang tentu saja masih layak pakai. Mungkin dengan sarkasme, tugu pahlawan minggu pagi sama dengan pasar loak. Mulai dari penutup kepala hingga alas kaki, dari perkakas rumah tangga hingga makanan dan jajanan khas Surabaya tersedia di pasar dadakan ini.
C:\Users\mr\Pictures\tugu pahlawan\geliat-pasar-rakyat-di-tugu-pahlawan-surabaya-001-yacob-billiocta.jpg
Gb. Barang dagangan di Pasar Dadakan Tugu Pahlawan Surabaya
C:\Users\mr\Pictures\tugu pahlawan\download.jpg
Gb. Suasana keramaian Pasar Dadakan Tugu Pahlawan Surabaya

Implementasi Dalam Pengembangan IPS di SD
   
    Dengan adanya tugu pahlawan sebagai tempat untuk mengenalkan tentang perjuangan para pahlawan untuk merebut kemerdekaan. Di tugu pahlawan ada banyak peralatan dan perlengkapan yang digunakan para pahlawan saat berperang. Di tugu pahlawan ada video tentang perjuangan para pahlawan beserta patung-patung yang sudah di sesuaikan dengan cerita masa lampu. Dengan tugu pahlawan dapat digunakan sebagai tempat wisata sejarah untuk para siswa.
Implementasi tugu pahlawan dalam pengembangan IPS di SD:
  1. Mengenalkan siswa tempat-tempat bersejarah yang ada disekitar daerahnya yaitu salah satunya tugu pahlawan.
  2. Sebagai wadah wisata sejarah. Dengan adanya monumen dan musium tugu pahlawan siswa dapat diajak untuk observasi di tugu pahlawan kemudian diajak menyimpulkan kisah sejarah perjuangan para pahlawan. Kemudian menceritakan kembali tentang apa yang sudah diketahui saat berwisata di tugu pahlawan.
  3. Dibentuk kelompok kecil lalu di diajak untuk bermain peran menceritakan tentang perjuangan para pahlawan.
  4. Memutarkan video sejarah kemerdekaan Indonesia. Siswa diajak untuk mengenang peristiwa masa lampu dan menyimpulkan di buku kerja siswa.


LAMPIRAN
BIODATA NARASUMBER

Nama         : Nicky Christian Santoso
TTL         : Surabaya, 8 Mei 1993
Profesi     : Guide/Pemandu Tugu Pahlawan Surabaya
Bekerja sejak     : Agustus 2015

G:\1462067200196.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4

Tidak ada "RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4" dikarenakan KB tempat saya mengajar l...