Minggu, 22 Mei 2016

Museum Majapahit Trowulan – Mojokerto

Sejarah Berdirinya Museum Majapahit Trowulan– Mojokerto

Pada tanggal 24 apil 1924 R. A. A. Kromodjojo Adinegoro Mantan Bupati Mojokerto bekerja sama dengan Ir. Henry Maclaine Pont seorang Arsitek Belanda mendirikan Oudheidkundige Vereeneging Mojopahit (OVM) yaitu suatu Yayasan yang bertujuan untuk meneliti penelitian-penelitian Mojopahit. OVM memakai tanah di situs Mojopahit yang terletak di tepi jalan raya jurusan Mojokerto-Jombang Km 13 untuk menyimpan artefak-artefak yang di perolehmelalui pengadilan arkoelogis mupun dari penemuan secara tak sengaja oleh penduduk. Mengingat ternyata bangak artefak-artefak yang layak untuk di pamerkan maka di rencanakan untuk membangun Musium, yang kemudian terealisasi pada tahun 1926 dan di kenal dengan nama Musium Purbakala Trowulan. Musium tersebut terdiri dari tiga bangunan utama yaitu bangunan A,B dab C serta bangunan kecil.Namum pada tanggal 17 Juli 1966 bangunan C runtuh.

Pada tahun 1942 musium di tutup untuk umum karena  Maclaine Pont di tawan oleh Jepang. Sejak itu Musium berpindah-pindah tangan dan yang terakir di kelola oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur. Dengan emikian kantor tersenut tidak hanya hanya mengelola peninggalan-peninggalan Kerajaan Majapahit saja, tetapi seluruh peninggalan kuno di Wilayah Jawa Timur. Oleh arena itu koleksinya semakin bertambah banyak sehingga tidak tertampung lagi. Untuk mengatasi hal tersebut pada 1987 musium di pindahkan ke tempat yang lebih luas, berjarak 2 Km dari tempat semula namun masih dalam situs Mojopahit. Musium barutersebut di kenal dengan nama Balai Penyelamatan Trowulan sesui dengan fungsinya sebagai tempat menyelamatkan benda-benda kuna. Sejak tanggal 1 januari 2007 di ubah dengan nama Pusat Informasi Mojopahit.
Berbagai Macam Benda dan Patung Peninggalan Kerajaan Majapahit yang Ada di Museum Majapahit Trowulan– Mojokerto
Museum Majapahit Trowulan – Mojokerto menyimpan berbagai macam benda dan patung peninggalan kerajaan Majapahit. Berbagai macam benda dan patung tersebut merupakan hasil penemuan dari para arkeolog. Namun, beberapa diantaranya, diperoleh dari sumbangan masyarakat. Adapula masyarakat yang tidak sengaja menemukan benda peninggalan kerajaan Majapahit lalu diserahkan kepada pihak museum. Sehingga mendapat imbal jasa untuk benda peninggalan yang ditemukan. Berikut ini merupakan berbagai benda dan patung yang ada di Museum Majapahit Trowulan - Mojokerto, yakni :

  1. SitusPemukimanPenduduk

G:\Museum\Mojokerto\IMG20160422124934.jpg









(Situs pemukiman ini terletak di museum majapahit yang secara administratur berada di Desa Trowulan Kecamatan Trowuan Kabupaten Mojokerto)

Penjelasan:

Situs pemukiman ini terletak di mosium mojopahit yang secara adminiftratif  berada di desa Trowulan kecamatan trowulan, kabupaten mojokerto. Situs ini memperlihatkan isa bangunan permukiman yang sangat menarik. Bangunan yang terbuat dari bahan bata ini berada pada ketinggian 41,49 meter di atas permukaan air laut orientasinya mengarah Timur Laut-Tenggara.

Denah bangunan segi empat berukuran panjang 5,2 m dan lebar2,15 m. Kapasitas ruang ini relative sempit bila di bandingkan tempat tinggal  paling banyakk di tempati 2-3 orang seperti masih dapat disaksikan di Bali sekarang ini. Tangga terdiri dari 3 undakan, menempel di sisi utara batur. Hal ini menunjukkan bahwa bangunan menghadap ke utara dengan devisi sekitar 100 ke arah timur-laut. ukuran undakan panjang 90 cm, lebar 50 cm, dan tinggi 25 cm. Lantai bangunan tidak di tutup dengan bata, kemungkinan sudah hilang hanya di jumpai perkakas tanah padat yang bercampur pecahan kecil tembikar dan bata. Batur bangunan terbuat dari pasangan bata yang masing-masing bata berukuran lebih kurang panjang 28 cm. lebar 18cm dan tinggi 5 cm. Batur paling tinggi terdiri dari 10 lapis bata. Perekat antar bata berupa tanah setebal kurang lebih 0,5-1 cm.
Bangunan ini memiliki halaman di sisi utara dan timur. Halaman-halaman ini posisinya lebih rendah 50 cm dari batu bangunan. Halaman utara di perkerasdengan susunan batu berakal ( batau andesit kecil bulat) yang dalam keluasan tertent di bingkai segi empat dengan bata-bata yang di letakkan secara horizontal susunan gabungan kerakal dan bata ini menunjukkan suatupola perkerasan yang khas. Pola halaman semacam ini di jumpai pula pada penggalian di Situs Trowulan lainnya. Luas halaman utara yang terungkapberukuran panjang 6 m, lebar 4 m. Namun demikian halaman ini lebih luas lagi karena halaman utara belum digali lebih luas. Perkerasan semacam ini menjadikan kenyamanan bagi penghuni rumah, karena halaman tidak becek di musim hujan dan tidak berdebu  pada musim kemarau. Untuk menghindari genangan air, halaman sisi utara di lenkapi dua jalur selokan terbuka yang mengarah ke timur-barat dan selatan-utara. keduanya berpotongan dengan selokan yang mengelilingi bangunan. Lebar selokan 16 cm, dalamnya 8 cm, dinding dan bagian dasarnya di batasi oleh bata. Berdasarkan perbedan ketinggian dapat di simpulakan bahwa pada masa lalu aliran air bergerak dari selatan ke utara. Pada kotak galian lain di halaman selatan Museum Mojopahit, di temukan pipa air terbuat dari tanah liat tertanam insitu di dekatlantai bangunan.

Berdasarkan data arkeologis tersebut di atas, maka dapat di rekonstruksi bentuk bangunan hunian yang ada di situs ini.Dalam proses rekontruksi arkeologis di pertimbangkan pula data-data temuan lepas yang di temukan di situs-situs ekskavasi lainnya di Trowulan, serta di perkuat pula dengan analogi data etnografis.

  1. ArcaHariti









Penjelasan :

Dalam mitologi agama budha diceritakan bahwa pada mulanya Hariti adalah raksasa perempuan yang suka makan daging anak kecil. Namun, setelah mengenal agama budha, Hariti dijadikan dewi pelindung.

  1. SumurKuno









(Sumur kuno peninggalan masyarakat kerajaan Majapahit terbuat batu bata dan salah satunya berbentuk lingkaran)

Penjelasan :
    Jenissumur yang ditemukan di situs trowulan adalah sumur dari bahan bata dan gerabah. Sumur dari bahan bata berbentuk persegi dan bundar. Bentuk bata yang digunakan pun berbeda. Sumur bata yang berbentuk persegi menggunakan bata persegi, sedangkan sumur bundar menggunakan bata berbentuk lengkung. Sumur yang terbuat dari gerabah disebut jobong. Jenis sumur yang paling banyak ditemukan di trowulan adalah sumur dan jenis jobong.

  1. PrasastiAlasantan








(Di Museum Majapahit Trowulan - Mojokerto terdapat 4 Prasasti Alasantan peninggalan kerajaan Majapahit)

Penjelasan:

Prasati ini terdiri empat lempengan yang dipahatkan pada salah satu sisi, menggunakan huruf dan bahasa Jawa Kuno. Isi Prasasti menyebutkan bahwa pada tanggal 5 Kresnapaksa Bulan Badrawada Tahun 861 saka (6 September 939 M) Sri Maharaja Rakai Halu Dyah Sindok Sri Isana Wikrama memerintahkan agar tanah di Alasantan di bawah kekuasaan Bawang Mapapan (Ibu dari Rakryan Mapatih i Halu Dyah Sahastra) diberi Hak otonom menjadi tanah sima.

  1. AlatMusik









(Jenis alat musik peninggalan kerajaan Majapahit di Museum Majapahit Trowulan - Mojokerto)







  1. Fosil









Penjelasan :

Fosil  adalah sisa-sisa organism masa lampau yang ditemukan dalam keadaan membatu di lapisan tanah. Fosil dapat berbentuk tulang hewan, kotoran hewan(koprolit), tumbuh-tumbuhan, hewan, tapak kaki, dan lain sebagainya. Fosil kerang yang merupakan koleksi Mclaine Pont ini diperkirakan berasal dari periode masa Pleistosen Tengah 1.000.000-2000.000 tahun sebelum Masehi (SM).


  1. SenjataTosanAji







Penjelasan:
Merupakan budaya asli Indonesia khususnya dari Pulau Jawa, sudah dikenal sejak abad V-VII masehi. Budaya Keris mencapai puncaknya pada masa kerajaan Majapahit abad XIII-XV masehi. Setelah itu, budaya keris berkembang di wilayah nusantara dan negara-negara tetangga, seperti Brunai, Champa(Kamboja), Filipina Selatan, dan Pathani di Thailand Selatan.

Penggambaran penggunaan keris sudah digambarkan pada relief Candi Borobudur, Candi Jago, Candi Penataran, Candi Tegowangi. Dari berita tertulis Yingyai Sheng Lan tahun 1416 M yang ditulis oleh Ma Huan dikatakan bahwa hampir semua penduduk Majapahit khususnya laki-laki dari usia anak-anak hingga dewasa selalu memakai pulak yaitu senjata yang berkelok-kelok (keris).
Bentuk keris terdiri dari dua bagian yaitu bagian bilah (wilah) dan sarung (warangka). Bahan pembuatan Bilah keris terdiri dari besi, baja, dan bahan pamor (batu meteor). Teknologi yang digunakan adalah teknik tempa. Orang yang ahli membuat keris disebut Empu.

Fungsi Keris adalah sebagai benda pusaka yang mempunyai kekautan magis, alat upacara keagamaan, alat senjata, benda seni, dan perlengkapan busana.

  1. Perhiasan









Penjelasan :

Perhiasan tubuh di gunakan orang baik laki-laki dan permpuan sejak masa prasejarah hingga sekarang. Hasil karya seni perhiasan tubuh di Indonesia mencapai puncaknya pada periode klasik/Hindu-Budha abad IV-XV. Bahan yang di gunakan salah satunya adalah logam seperti emas, perak, logam, perunggu. Campuran emas dan tembaga (suasa). campuran tembaga dan seng (kuningan).

Jenis-jenis perhiasan tubuh yang di pakaidari ujung kepala hingga ujung kaki antara lain perhiasan rambut/kepala(mahkota), Perhiasan daun telinga(kundala). gelang lengan(keyura), glang tangan(kankana), kalung(hara), lionting/bandul kalung, gelang kaki(binggel).

Fungsi perhiasan tubuh adalah sebagai sarana upacara kegamaan, melambangkan tingkatan dewa-dewi dalam pantheon agama Hindu-Budha maupun tingkatan social masyarakat. perhiasan masyarakat, perhiasan tubuh, dan pelengkapan pakaian.

  1. Mata Uang








(Mata uang pada zaman kerajaan Majapahit)
Penjelasan:

Majapahit sudah menjalin hubungan dagang dengan negara-negara tetangga, yaitu Jambudwipa (India), Kamataka, Goda, Kamboja, Cina, Yamana, Campa, Siam, Thailand. Barang-barang yang diperdagangkan adalah kebutuhan sehari-hari, kerajinan, dan barang ekspor.

Sebagai alat tukar resmi dalam perdagangan adalah uang koin Kepeng dari Cina, berbentuk bulat, berlubang persegi ditengahnya, berhiaskan tulisan berguruf Cina. Selain itu, masih ada dua koin yaitu: uang Ma(singkatan dari Masa), berukuran kecil seperti kancing baju; dan uang Gobog bentuknya sama dengan uang Kepeng namun berukuran lebih besar, berhiaskan tokoh pewayangan seperti srikandi, semar, togog, dan angka tahun Jawa kuno Abad XV-XVI Masehi. Bahan uang Kepeng dan Gobog dari perunggu, sedangkan uang Ma dari perak. Karena Jumlah uang Ma dan Gobog yang relatif sedikit, di duga berfungsi untuk alat upacara.

  1. AlatRumahTangga






Penjelasan:

Perkembangan mata pencaharian dan teknologi memberi corak terhadap isi dan kelengkapannya peralatan rumah tangga. Salah satunya peralatan yang berkaitan dengan urusan dapur baik yang berhubungan langsung dengan produksi maupun peralatan makan.

Beberapa koleksi peralatan rumah tangga yang berhubungan dengan produksi makanan adalah wadah air, ketel(cerek), dan gayung. Sedangkan koleksi yang berupa peralatan makan adalah mangkuk, piring, teko, dan sendok sayur.

  1. Surya Majapahit
















Penjelasan:

    Surya Majapahit merupakan salah satu cirri khas kesenian peninggalan kerajaan Majapahit yang pada bagian dalamnya tedapat 9 Dewa penjaga mata angin yang di sebut dengan ”Dewata Nawa Sangga’.
   
Dewa utama yang berada di lingkaran utama terdiri dari: Siwa(pusat), Iswara(timur), Mahadewa(barat), Wisnu(utara), Brahma(selatan), samhu(timur laut), Rudra(barat daya), Mahesora(tenggara), dan Sangkara(barat laut).

    Sedagkan Dewa Minor berada pada sinar yang memancar yang terdiri dari: Indra(hujan/petir), Anggi(api), Yama(maut), Nrrti(kesedihan), Baruna(laut), Bayu(angin), Kuwera(kekayaan), dan Isana(kekuatan alam).






  1. PatungDewaGanesha










Penjelasan:

Ganesha adalah anak Dewa Siwa dengan Dewi Parwati. Ganesha memiliki beberapa nama, antara lain Ganapati, Vighnaraja/ Sidhinata, nama yang terkenal adalah Ganesha Ekadanta. Ganapati mempunyai arti rakyat primitif, Vighnaraja mempunyai arti penyingkir rintangan, Sidhinata menunjukkan ia hanya mempunyai sifat pemurah, sedangkan Ekadanta menunjukkan ia hanya memiliki gading sebelah. Dalam mitologi Aparajita Pracca  Ganesha disebutkan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, berkepala gajah, dua tangan dibelakang masing-masing membawa peracu Aksamala, dua tangan di depan masing-masing memegang mangkuk dan patahan gading, belalainya menghisap di dalam mangkuk yang melambangkan ia sebagai Dewa Ilmu Pengetahuan yang tidak ada habis-habisnya mencari ilmu.







  1. Relief Candi








Penjelasan:
Relief candi adalah gambar yang dipahatkan/ diukirkan pada candi. Fungsinya selain sebagai penghias dan pengisi bidang, juga menggambarkan sebuah cerita atau keadaan tertentu, misalnya antara lain menggambarkan mata pencaharian penduduk seperti bertani (relief orang membajak sawah), situasi tempat tinggal atau bangunan suci(relief bangunan yang berada di dalam tembok keliling dan mempunyai pintu gerbang berbentuk paduraksa), dan bentuk-bentuk bangunan dengan model atapnya antara lain limas berhias kemuncak.

  1. ARDHANARI











Penjelasan:

Ardhanari merupakan lambang persatuan lambang Dewa Siwa dengan istrinya Dewi Parwati. Oleh karena itu, ia diwujudkan setengah pria dan setengah wanita. Ardhanari di gambarkan bertangan empat, dua tangan belakang masing-masing membawaAksamala dan Camar. Sedangkan yang lainya berada di depan perut

  1. RekonstruksiRumahMajapahit

Penjelasan :
Situs pemukiman ini secara adsministrative berada di DesaTrowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Situs ini memperlihatkan sisa bangunan permukiman yang sangat menarik.
Tingkat Pengunjung Museum Majapahit Trowulan – Mojokerto pada bulan Maret 2016







Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber mengenai tingkat pengunjung Museum Majapahit Trowulan – Mojokerto diperoleh data sebagai berikut :G:\Museum\Mojokerto\IMG20160422131328.jpg















(Data Jumlah Pengunjung Museum Majapahit Trowulan – Mojokerto pada bulan Maret 2016)

Pada bulan Maret 2016, jumlah pengunjung Museum Majapahit Trowulan – Mojokerto dari kalangan anak TK adalah 256 anak. Pada bulan Maret 2016, jumlah pengunjung Museum Majapahit Trowulan – Mojokerto dari kalangan siswa SD adalah 3187 anak. Pada bulan Maret 2016, jumlah pengunjung Museum Majapahit Trowulan – Mojokerto dari kalangan pelajar SMP adalah 1584 anak. Pada bulan Maret 2016, jumlah pengunjung Museum Majapahit Trowulan – Mojokerto dari kalangan pelajar SMA adalah 1948 anak. Pada bulan Maret 2016, jumlah pengunjung Museum Majapahit Trowulan – Mojokerto dari kalangan mahasiswa adalah 445 orang. Pada bulan Maret 2016, jumlah pengunjung Museum Majapahit Trowulan – Mojokerto dari kalangan Pegawai Dinas adalah 13 orang. Pada bulan Maret 2016, jumlah pengunjung Museum Majapahit Trowulan – Mojokerto dari kalangan orang umum atau masyarakat adalah 3517 orang. Pada bulan Maret 2016, jumlah pengunjung Museum Majapahit Trowulan – Mojokerto dari kalangan orang asing adalah 97 orang.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pengunjung Museum Majapahit Trowulan – Mojokerto terdiri dari berbagai tingkatan mulai dari anak TK, siswa SD, pelajar SMP dan SMA, Mahasiswa, Pegawai Dinas, orang umum hingga orang asing. Namun, pengunjung paling banyak datang dari tingkatan siswa SD dan orang umum yang bisa mencapai kurang lebih 3000 orang.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4

Tidak ada "RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4" dikarenakan KB tempat saya mengajar l...