Hakikat Perencanaan Pembelajaran
Kaufman
(Harjanto, 2010:2), menyatakan bahwa perencanaan adalah suatu proyeksi tentang
apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai, di
dalamnya mencakup elemen-elemen :
a. Mengidentifikasikan dan mendokumentasikan kebutuhan
b. Menentukan kebutuhan-kebutuhan yang perlu diprioritaskan
c. Spesifikasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan
yang diprioritaskan
d. Indentifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap
pilihan
e. Sekuensi hasil yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
yang dirasakan
f. Identifikasi strategi alternatil yang mungkin dan alat
atau tools untuk melengkapi tiap persyaratan dalam mencapai tiap kebutuhan,
termasuk di dalamnya merinci keuntungan dan kerugian tiap strategi dan alat
yang dipakai
Maka
dengan demikian, perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang harus
dilakukan. Perencanaan merupakan tahapan awal sebelum pelaksanaan, yang mana
dalam proses ini berpersan dalam menentukan ke mana tujuan dan
mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif
dan efisien. Berpangkal dari hal tersebut, maka perencanaan mengandung 6 pokok
pikiran, yakni :
a.
Perencanaan
melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang diinginkan
b.
Keadaan masa depan
yang diinginkan itu kemudian dibandingkan dengan keadaan sekarang, sehingga
dapat dilihat kesenjangannya
c.
Untuk menutupi
kesenjangan itu perlu dilakukan usaha-usaha
d.
Usaha yang
dilakukan untuk menutupi kesenjangan itu dapat beragam dan merupakan alternatif
yang mungkin ditempuh
e.
Pemilihan
alternatif yang paling baik, dalam arti mempunyai efektifitas dan efisiensi
yang paling tinggi perlu dilakukan
f.
Alternatif yang
dipilih harus diperinci sehingga dapat menjadi pedoman dalam pengambilan
keputusan apabila akan dilaksanakan
Konsep
perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang sebagai
berikut.
- Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah proses
adalah pengembangan pembelajaran secara sistematik yang menggunakan secara
khusus teori-teori pembelajaran untuk menjamin berlangsungnya kualitas
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran ini akan menganalisis tentang
kebutuhan dari proses belajar secara sistemik yang dimulai dari proses
perancangan, pelaksanaan dan evaluasi hasil belajar.
- Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah
disiplin adalah cabang dari pengetahuan yang senantiasa memperhatikan
hasil-hasil penelitian danteori-teori tentang strategi pembelajaran dan
implementasinya dalam kegiatan mengajar.
- Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah sains
adalah mengkreasi secara detail spesifikasi dari pengembangan
implementasi, evaluasi, pemeliharaan akan situasi maupun fasilitas
pembelajaran.
- Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah
realitas adalah ide pengajaran yang dikembangkan dengan melakukan
pengecekan dan perbaikan dari waktu ke waktu untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran.
- Perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem
yang terdiri dari gabungan berbagai subsistem yakni terkait dengan tujuan,
materi, metode/strategi, media, evaluasi, fasilitas, potensi akademik
siswa dan sumber/referensi.
- Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah
teknologi adalah suatu perencanaan yang mendorong penggunaan teknik yang
dapat mengembangkan kemampuan kognitif dan teori-teori konstruktif
terhadap solusi dari problem pengajaran. (Sagala, 2003: 136-137)
Menurut William
H. Newman (Majid, 2007: 15), perencanaan adalah menentukan apa yang akan
dilakukan. Perencanaan berisi rangkaian putusan yang luas dan
penjelasan-penjelasan tentang tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program,
penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan
berdasarkan jadwal sehari-hari. Dalam buku yang berjudul Perencanaan.
Pembelajaran karya Abdul Majid bahwa perencanaan pembelajaran dibangun dari dua
kata, yaitu:
a.
Perencanaan, berarti menentukan apa yang akan dilakukan.
b.
Pembelajaran, berarti proses yang diatur dengan
langkah-langkah tertentu, agar pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan.
Jadi, perencanaan pembelajaran
adalah rencana guru mengajar mata pelajaran tertentu, pada jenjang dan kelas
tertentu, untuk topik tertentu, dan untuk satu pertemuan atau lebih.
MenurutIbrahim,
perencanaan pembelajaran adalah kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan
dicapai oleh suatu kegiatan pembelajaran, cara apa yang dipakai untuk menilai
pencapaian tujuan tersebut, materi apa yang akan disampaikan, bagaimana cara
menyampaikan, serta alat atau media apa yang diperlukan.
Karakteristik Perencanaan Pembelajaran
Ada beberapa
karakteristik yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan guru dalam menyusun
suatu rencana pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
- Penyusunan perencanaan pembelajaran ditujukan
terhadap siswa yang belajar, baik dari segi kebutuhan siswa, perkembangan
siswa, norma positif bagi siswa, dan minat serta perhatian siswa.
- Memiliki tahapan-tahapan yang meliputi; (1) tahap
persiapan melalui penguasaan terhadap bidang keilmuan yang menjadi
wewenangnya, perhatian terhadap tujuan, metode, media, sumber, evaluasi,
dan kegiatan belajar siswa itu sendiri; (2) tahap pelaksanaan melalui
kegiatan belajar yang dinamis dan menyenangkan (joyfull learning) dengan
menggunakan metode belajar yang bervariasi untuk meraih kesuksesan dan
kemajuan belajar; (3) tahap evaluasi melalui alat evaluasi yang tepat
(valid), dapat dipercaya (reliable) dan memadai (adequate), dan; (4) tahap
tindak lanjut melalui promosi guru untuk melanjutkan materi pembelajaran
dan kenaikan kelas atau rehabilitasi (perbaikan) atas kekurangan yang
telah terjadi dalam proses pembelajaran, yang lebih dikenal dengan
istilah remedial teaching,dengan tujuan memperkuat penguasaan
siswa berupa penambahan jam pembelajaran, pengulangan materi, atau
penambahan tugas khususnya bagi siswa yang belum mencapai nilai minimal
ketuntasan (KKM).
- Sistematis, yakni penyampaian materi dimulai dari
yang mudah dan diikuti dengan materi yang sulit dan dari segi pembelajaran
harus mempertimbangkan keakuratan metode, media, evaluasi, dan tujuan
pembelajaran.
- Pendekatan sistem, yakni upaya untuk
mengkolaborasikan semua komponen yang dapat mendukung kelancaran program
pembelajaran.
- Pembelajaran humanis yang bersumber dari
kesadaran guru bahwa siswa yang dihadapinya memiliki berbagai macam
potensi yang harus dihargai, diarahkan dan dikembangkan melalui cara-cara
yang humanis dan beraneka ragam.
Perencanaan
pengajaran, memiliki beberapa karakteristik (Banghart dan Albert Trull dalam
Harjanto, 2010: 3), yakni :
a.
Merupakan proses
rasional, sebab berkaitan dengan tujuan sosial dan konsep-konsepnya dirancang
oleh banyak orang
b.
Merupakan konsep
dinamik, sehingga dapat dan perlu dimodifikasi jika informasi yang masuk
mengharapkan demikian
c.
Perencanaan terdiri
dari beberapa aktivitas yang beragam, namun dapat dikategorikan menjadi
prosedur-prosedur dan pengarahan
d.
Perencanaan
pengajaran berkaitan dengan pemilihan sumber dana, sehingga harus mampu mengurangi
pemborosan, duplikasi salah penggunaan dan kesalahan manajemen.
Dimensi
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan
pembelajaran juga mempunyai dimensi yang berkaitan dengan cakupan dan
sifat-sifaf dari karakteristik yang terdapat di dalamnya. Dengan memperhatikan
dimensi-dimensi tersebut, memungkinkan dilakukannya perencanaan komperhensif
yang menalar dan efisien (Harjanto, 2010: 4-6), yakni :
a. Signifikansi. Tingkat signifikansi ini tergantung pada
kegunaan sosial dari tujuan pendidikan yang diajukan. Dalam upaya mencapainya,
pengambil keputusan perlu mempunyai garis pembimbing yang jelas dan mengajukan
kriteria evaluasi.
b. Feasibilitas. Salah satu faktor penentu dalam hal ini
adalah otoritas politikal yang memadai, sebab dengan demikian feasibilitas teknik
dan estimasi biaya serta aspek-aspek lainnya dapat dibuat dalam pertimbangan
yang realistik
c. Relevansi. Konsep ini berkaitan dengan jaminan bahwa
perencanaan oengajaran memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebihspesifik
pada waktu yang tepat, agar dapat dicapai tujuan spesifik secara optimal.
d. Kepastian atau definitiveness.
Dalam hal ini diupayakan untuk meminimalisir hal-hal yang tidak terduga, sebab
tidak semua hal yang sifatnya kebetulan dapat dimasukkan dalam perencanaan
pembelajaran.
e. Ketelitian atau parsimoniusness.
Prinsip utama yang perlu diperhatikan ialah agar perencanaan pengajaran disusun
dalam bentuk yang sederhana, serta perlu diperhatikan benar kaitan-kaitan yang
pasti terjadi antara berbagai komponen.
f. Adaptabilitas. Perencanaan pembelajaran pada dasarnya
bersifat dinamik, sehingga senantiasa perlu mencari informasi sebagai umpan
balik atau masukan tambahan.
g. Waktu. Faktor-faktor yang ebrkaitan dengan waktu cukup
banyak, selain keterlibatan perencanaan dalam memprediksi masa depan, juga validasi
dan realibilitas analisis yang dipakai, serta kapan dilakukan penilaian atas
kebutuhan pendidikan masa kini dalam kaitannya dengan masa mendatang.
h. Monitoring atau pemantauan. Termasuk dalam konsep ini
adalah mengembangkan kriteria untuk menjamin bahwa berbagai komponen bekerja
secara efektif.
i.
Isi perencanaan.
Perencanaan pengajaran yang baik, memuat :
1)
Tujuan atau apa
yang diinginkan sebagai hasil proses
pendidikan
2)
Program dan
layanan, atau bagaimana cara mengorganisasi aktivitas belajar dan layanan-layanan
pendukungnya
3)
Tenaga manusia,
yakni mencakup cara-cara mengembangkan prestasi, spesialisasi, perilaku,
kompetensi, maupun kepuasan mereka
4)
Bangunan fisik,
mencakup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi dan kaitannya dengan bangunan fisikk lain
5)
Keuangan, meliputi
rencana pengeluaran dan rencana penerimaan
6)
Sturktur
organisasi, yakni bagaimana cara mengorganisasi dan menanajemen operasi dan
pengawasan program serta aktivitas pendidikan yang direncanakan
7)
Konteks sosial atau
elemen-elemen lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengajaran
Manfaat Perencanaan
Pembelajaran
Perencanaan
pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu guru untuk melaksanakan
tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan pembelajaran
juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung.
Menurut Abdul
Majid (2008: 22) terdapat beberapa manfaat perencanaan pembelajaran yaitu:
1. Sebagai dasar,
alat kontrol dan petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan;
2. Sebagai pola
dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam
kegiatan;
3. Sebagai pedoman
kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid;
4. Sebagai alat ukur
efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan
kelambatan kerja;
5. Untuk bahan
penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja;
6. Untuk menghemat
waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya.
Sumber:
http://documents.tips/download/link/pengertian-perencanaan-pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar