Hanami : The Twenty Hopes of Lavender
Disclaimer :
Naruto ©
Masashi Kishimoto
Hanami ©
Raira Rin
Pairing :
Hinata Hyuuga X Sasuke Uchiha
Sakura Haruno X Naruto Uzumaki
Genre : Romance
Rated : T/M
Warning : Ending yang ga jelas. Author menyedihkan. Have a nice
read, mina-san.. ^_^
Chapter 15
Ternyata, aku tidak bisa meninggalkan Tuan Pantat Ayam walau dia
adalah orang paling membosankan kedua setelah Shikamaru. - Hinata -
Jika kamu merasa bosan membaca novel di balkon kamarku, maka kamu
boleh membuat sakuramochi di dapur Dobe. Tapi, tetaplah seperti ini, tetaplah
mencintaiku. - Sasuke -
Ternyata, Aku juga tidak bisa meninggalkan Sakura-hime meskipun
kencan kami selalu di tempat yang sama. - Naruto -
Aku memberanikan diri untuk mengajak Naruto-kun naik perahu angasa
di kolam Inokashira Park di Kichijoji. - Sakura -
.....
Hinata POV :
Aku tidak
mengerti alasan pasti Tuan Pantat Ayam mau memaafkan aku. Tapi, ada satu hal
pasti yang aku mengerti bahwa perasaanku pada Naruto-kun hanyalah emosi sesaat.
Aku dan Naruto-kun hanya merasa nyaman satu sama lain. Kami menganggap perasaan
nyaman itu sebagai rasa suka dalam artian seperti perasaan Tuan Pantat Ayam
padaku atau perasaan Sakura-chan pada Naruto-kun. Ternyata, aku tidak bisa
meninggalkan Tuan Pantat Ayam walau dia adalah orang paling membosankan kedua
setelah Shikamaru.
Sasuke POV :
Nyonya
Lavender. Jika kamu merasa bosan naik mobil sport hitam milikku, maka kamu
boleh naik mobil sport orange milik Dobe atau mobil sport merah milik Gaara.
Jika kamu merasa bosan menemani Itachi nii-kun minum teh di sore hari, maka
kamu boleh menghabiskan seharian penuh untuk bermain playstation dengan Yahiko
nii-kun. Jika kamu merasa bosan membaca novel di balkon kamarku, maka kamu
boleh membuat sakuramochi di dapur Dobe. Tapi, tetaplah hanya mencintaiku.
Naruto POV :
Mungkin, aku
memang egois, aku jatuh cinta pada Sakura-hime lagi seperti saat kali pertama
aku jatuh cinta padanya. Hinata-chan benar. Baik perasaan Hinata-chan padaku
maupun perasaanku pada Hinata-chan itu sama sekali tidak berarti. Aku memang
terlalu naif untuk bisa memahami perasaanku sendiri. Ternyata, Aku juga tidak
bisa meninggalkan Sakura-hime meskipun kencan kami selalu di tempat yang sama.
Sakura POV :
Seminggu
setelah peristiwa menyebalkan itu. Aku dan Naruto-kun pergi ke Odaiba untuk
menonton film ketiga belas kami. Minggu berikutnya, aku dan Naruto-kun pergi ke
Ginza untuk minum kopi seperti dulu. Sebagai permintaan maaf, Naruto-kun
menyiksa diri dengan mengantarku shopping ke Omotesando. Aku juga memberanikan
diri untuk mengajak Naruto-kun naik perahu angasa di kolam Inokashira Park di
Kichijoji. Terakhir, hal yang paling penting adalah aku dan Naruto-kun akhirnya
menikmati candle light dinner di Ebizu.
Hinata POV :
Hanya sekedar
ingin kalian tahu. Akhirnya, teman kami, Ino dan Sai memiliki buku nikah atas
nama keduanya. Sekarang mereka bebas menikmati Q-time penuh rate M dari hari
Senin sampai Minggu.
Sedangkan,
Temari dan Shikamaru, menerima banyak sumbangan pintu untuk rumah baru mereka
dari aku, Tuan Pantat Ayam, Sakura-chan, Naruto-kun, dan teman-teman yang lain.
Shikamaru dan Shikamaru junior pasti akan membuat Nyonya Shikamaru menghabiskan
banyak pintu untuk dihancurkan. Pernikahan yang menguntungkan untuk penjual
pintu.
Lalu, Tenten
dan Neji nii-kun, mereka masih sama saja selalu tenang, damai, dan sejahtera.
Namun, Neji nii-kun sudah tidak lagi menantang maut layaknya orang yang bosan
hidup. Nasi goreng buatan Tenten sudah jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
Mengenai persahabatanku
dengan Sakura-chan? Aku tidak berharap dia mau memaafkan aku. Tapi, Sakura-chan
bukanlah tipe sahabat yang tidak mau mengulurkan tangan lebih dulu untuk saling
memaafkan.
Terakhir,
tentang Naruto-kun, aku masih suka bermain playstation dengan kakak
laki-lakinya, Yahiko nii-kun. Tentu saja atas izin Tuan Pantat Ayam dan
Princess Cherry Blossom. Ya, semoga saja Naruto-kun tidak jatuh cinta lagi pada
perempuan selain Sakura-chan dan -Mmm- aku.
oOo THE END oOo