Hanami : The Twenty Hopes of Lavender
Disclaimer :
Naruto ©
Masashi Kishimoto
Hanami ©
Raira Rin
Pairing :
Temari X Shikamaru Nara
Genre : Romance
Rated : T/M
Warning : Gomen ne, kalau fic ini terbilang aneh, ga jelas, ancur,
dan sejenisnya. Okay, Have a nice read, mina-san.. ^_^
Chapter 11
Sarapan
GUBRAK!
Satu kali tendangan, Temari sukses membuka paksa pintu kamar
Shikamaru. Nyonya Shikaku hanya bisa mengedipkan mata melihat calon istri putra
tunggalnya. Sedetik kemudian, beliau merasa senang meskipun perempuan asal Suna
itu telah merusak salah satu pintu di rumahnya. Ya, baru satu pintu saja. Tidak
lama lagi.
“Kaa-chan.. serahkan saja Shikamaru padaku.”
.....
BRAK! BRAK! BRAK! BRAK! BRAK!
Nyonya Shikaku mengetuk pintu kamar putra tunggalnya menggunakan
kekuatan diatas rata-rata. Susah sekali membangunkan laki-laki berambut nanas
itu. Sangat susah, hingga beliau tidak menyadari kedatangan seorang perempuan
berambut pirang. Sudah sejak lima menit lalu Temari berdiri disamping kanan Ibu
mertuanya yang sedang meledak-ledak. Pikirannya dipenuhi dengan bayangan
dirinya berada di posisi Ibu Shikamaru sekitar beberapa tahun lagi.
Membangunkan Shikamaru junior yang pasti tak kalah merepotkan. Hufts.
GUBRAK!
Satu kali tendangan, Temari sukses membuka paksa pintu kamar
Shikamaru. Nyonya Shikaku hanya bisa mengedipkan mata melihat calon istri putra
tunggalnya. Sedetik kemudian, beliau merasa senang meskipun perempuan asal Suna
itu telah merusak salah satu pintu di rumahnya. Ya, baru satu pintu saja. Tidak
lama lagi.
“Kaa-chan.. serahkan saja Shikamaru padaku.”
“Baiklah. Tolong ya Temari-hime..”
Lima belas menit kemudian..
Shikamaru keluar dari kamar mandi. Handuk hijau tua menutupi hanya
bagian bawah tubuhnya. Bertelanjang dada. Rambut hitamnya belum terikat seperti
biasa. Temari mendekati Shikamaru tanpa merasa canggung seolah sudah
bertahun-tahun melakukan kegiatan pagi suami-istri seperti ini.
“Menunduk..” perintah Temari. “Aku mau mengeringkan rambutmu, Baka.”
Shikamaru menuruti permintaan yang lebih tepat disebut perintah dari kakak
perempuan Gaara itu. Menekuk kaki agar tinggi badannya berkurang. Merepotkan.
“Selesai..” kata Temari. “Baiklah. Kau mau sarapan apa? Biar aku
siapkan.”
“Sarapanku sudah siap sejak tadi.” Jawab Shikamaru dengan seringai
nakal di wajah malasnya. “Aku ingin sarapan kamu.”
“KYAAAAA!!! KAA-CHAN TOLOOONG..” teriak Temari sebelum akhirnya
Shikamaru berhasil menindih tubuh sexy-nya diatas ranjang. Satu lagi kegiatan
pagi suami-istri dan jangan coba-coba mengintip.
Di ruang makan..
Tuan Shikaku menahan tangan istrinya. “Sudah. Biarkan saja. Agar
kita terbiasa dengan teriakan Nyonya Shikamaru di pagi hari.”
oOo To Be Continued oOo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar