Hanami : The Twenty Hopes of
Lavender
Disclaimer :
Naruto ©
Masashi Kishimoto
Hanami ©
Raira Rin
*Maaf Kishimoto jii-chan kalau Naruto dkk saya jadikan artis
dadakan di fanfic aneh saya*
Pairing :
Hinata Hyuuga X Sasuke Uchiha
Sakura Haruno X Naruto Uzumaki
Genre : Romance
Rated : T/M
Warning : Setiap kata maupun kalimat dalam fanfic ini hanyalah
fiktif belaka *namanya juga fanfic toh*
Have a nice read, mina-san.. ^_^
Chapter 5
I’m yours
“Watashi wa anata no mono boku wa
kimi no mono.” Kata Sasuke. Sepertinya, Tuan Pantat Ayam sedang kerasukkan jin
romantis hari ini.
“Yeah, anata wa
watashi no mono kimi wa boku no mono..” balas Hinata dengan wajah yang sudah
semerah tomat kesukaan Sasuke.
.....
Hinata memberikan pelukkan dan ucapan terimakasih kepada kakak
sepupu dan adik perempuannya. Rona kebahagiaan bertebaran jelas di wajah cantiknya.
Neji dan Hanabi telah merubah halaman belakang rumah mereka bagai gedung pesta
ulang tahun yang sangat indah. Nuansa ungu bunga lavender favorit Hinata. Mulai
dari lampu-lampu kecil berwarna ungu tua sampai ungu muda sebagai satu-satunya
sumber cahaya. Hiasan bunga lavender di setiap meja. Kue ulang tahun dengan
lilin berbentuk angka dua puluh yang juga didominasi warna ungu. Serta..
“kalian harus memakai baju berwarna ungu saat datang ke pesta ulang tahun
Hinata-chan. mengerti?” dress-code yang diberlakukan oleh Neji kepada seluruh undangan.
Terutama, untuk Gaara dan Shikamaru. Dua makhluk itu terlihat sedikit aneh dan
mencolok karena dress-code pilihan Neji. Pesta ulang tahun yang sedikit
menyiksa.
“Omedetou tanjoubi gozaimasu, Hinata-chan..” kata Sakura memberi
ucapan dan pelukkan untuk sahabat lavendernya. “Ini.. untukmu..”
“Hinata-chan, kamu cantik juga ya memakai gaun seperti ini. Selamat
ulang tahun ya..” sahut Ino.
“Arigatou ne, mina-san..”
“Omedetou tanjoubi, Hinata-chan..” kata Temari yang baru menghampiri
Hinata sambil tetap menggandeng Shikamaru agar selalu berada disampingnya. “Ya
ampun, Hinata-chan. Neji-baka hampir membuat aku gila. Susah sekali memakaikan
baju ini pada Shikamaru-chan dan Gaara-chan.”
“Temari-hime, pelankan sedikit suaramu. Mendokusai ne..” Keluh
Shikamaru. “Oh iya, selamat ulang tahun, Hinata-chan. Ini untukmu. Dari aku dan
Temari-hime. Hehe..”
“Arigatou ne..”
Setelah berdiri selama sekian menit untuk menerima banyak ucapan,
pelukkan, dan kado. Hinata memperhatikan satu persatu teman-temannya. Ada
Shikamaru yang sedang berusaha lepas dari gandengan Temari. Tidak habis pikir,
bagaimana bisa dua karakter yang berlainan hampir dalam segala hal itu menjadi
pasangan kekasih? Sai dan Ino yang mesra seperti biasa. Calon one true pairing
fanfic rate M. Neji dan Tenten sedang menyanyi berdua di panggung kecil-kecilan
yang didirikan Neji. Ah, sungguh, sepertinya Neji mulai terpengaruh dengan gaya
hidup menyenangkan ala Tenten. Tidak ketinggalan Chouji, Lee, Kiba, dan Shino
yang sibuk mengobrol sambil menikmati hidangan. Gaara, dia masih terlihat tidak
nyaman dengan pakaian yang melekat di tubuhnya. Kankurou, Matsuri, Yukata, Karui,
Darui, dan teman-teman lain duduk manis untuk menonton live music Neji dan
Tenten.
Tiba-tiba.. “Naruto-kun, apa yang ka-” Naruto menarik tangan
Hinata. Mengajak Nyonya Lavender lari. Lari dari kenyataan. Bukan. Lari menuju
ruang tamu.
“Ssstth.. pelan-pelan Hinata-chan.. santai..”
Naruto meletakkan jari telunjuknya di bibir mungil Hinata agar
gadis yang bertubuh lebih pendek darinya itu tidak banyak bicara. Mereka sedang
berada di ruang tamu Hinata. Tidak terlalu jauh dari halaman belakang. Tapi,
setidaknya, live music Neji dan Tenten terdengar sedikit pelan dari ruangan
yang menyediakan sofa ungu muda itu. Tempat Naruto dan Hinata duduk berhadapan
sekarang.
“Omedetou tanjoubi gozaimasu, Hinata Hyuuga. Aku punya sesuatu
untukmu. Taaa-daaa..”
Naruto mengeluarkan sebuah kotak kado bermotif bunga lavender.
Kotak yang tidak terlalu kecil. Namun, tidak terlalu besar juga. Terlalu kecil
untuk membungkus novel romance kesukaan Hinata. Terlalu besar untuk membungkus
kalung atau cincin yang cantik.
Hinata tersenyum. “Apa yang ingin kamu berikan untukku di dalam
kotak ini?”
“Ano.. apa ya? Ano.. jelas bukan hanya sekedar janji palsu.
Hahaha..” jawab Naruto.
Hinata menarik pita berwarna ungu tua yang menjadi salah satu
penghalang untuk melindungi isi dari kotak itu. Membuka secara lemah lembut dan
mendapati selembar kertas berwarna putih yang sudah berbentuk hati. Hinata
hanya tersenyum geli melihat kado dari Naruto.
“Bukalah hati itu dan baca isinya..” kata Naruto.
Hinata tersenyum lagi dan lagi lalu membuka hati pemberian Naruto.
“Ome..”
“.....untuk Hyuuga Hinata.”
Hinata reflek menghentikan acara membaca isi hati itu karena
mendengar namanya dipanggil melalui mic oleh Sasuke. Dia menutup kembali hati
yang ada di tangannya. Mengajak Naruto pergi ke halaman belakang rumah.
Dokomademo tsudzuku michi ni wa
Ironna koto arunda ne
Tsuyogari na kimi ga kyou wa
Juwaki koshi ni namida koe
Donna yume,
Ikakete kokomade kitan darou
Wakara na kunattari suru koto wa,
Boku ni datte aru kara nee, baby
Kimi ga namida no toki ni wa
Boku ga soba ni iru kara
Hanareba nare no yoru datte
Boku wa soba ni iru kara
Itsuka mita sora ni wa
Ima mo aru no ka naa,
Bokura ga miteita yume, omoidashite
furitsudzuku ame wa,
Sora wo aratte iru no ka na.
Kimi ga akirametari shinai koto,
Boku wa shitte iru kara nee baby
Kimi ga namida no toki ni wa
Boku ga soba ni iru kara
Hanareba nare no yoru datte
Boku wa soba ni iru kara
Boku wa soba ni iru kara
Ironna koto arunda ne
Tsuyogari na kimi ga kyou wa
Juwaki koshi ni namida koe
Donna yume,
Ikakete kokomade kitan darou
Wakara na kunattari suru koto wa,
Boku ni datte aru kara nee, baby
Kimi ga namida no toki ni wa
Boku ga soba ni iru kara
Hanareba nare no yoru datte
Boku wa soba ni iru kara
Itsuka mita sora ni wa
Ima mo aru no ka naa,
Bokura ga miteita yume, omoidashite
furitsudzuku ame wa,
Sora wo aratte iru no ka na.
Kimi ga akirametari shinai koto,
Boku wa shitte iru kara nee baby
Kimi ga namida no toki ni wa
Boku ga soba ni iru kara
Hanareba nare no yoru datte
Boku wa soba ni iru kara
Boku wa soba ni iru kara
Setelah membuat semua perempuan terpesona sampai setiap pasang mata
itu berkaca-kaca. Ditambah membuat tujuh dari sepuluh laki-laki membuka mulut
lebar-lebar tidak percaya. Sasuke dengan santai meletakkan gitar dan berjalan
menuju ke arah Hinata. Membawa sebuah kotak kado berwarna indigo. Oke,
pertunjukkan live music ala Uchiha barusan dibilang bisa membuktikan kalau Tuan
Pantat Ayam masih memiliki sisi romantis.
“Omedetou tanjoubi, Nyonya Lavenderku..”
“Arigatou ne, Tuan Pantat Ayam..”
“Watashi wa anata no mono boku wa kimi no mono.” Kata Sasuke.
Sepertinya, Tuan Pantat Ayam sedang kerasukkan jin romantis hari ini.
(Terjemahan :
Watashi wa anata no mono boku wa kimi no mono = aku milikmu)
“Yeah, anata wa
watashi no mono kimi wa boku no mono..” balas Hinata dengan wajah yang sudah
semerah tomat kesukaan Sasuke.
(Terjemahan :
anata wa watashi no mono kimi wa boku no mono = kamu milikku)
“Nee,
seharusnya kamu juga bilang -Aku Milikmu-” protes Sasuke.
“Terserah aku
dong..” tolak Hinata. Tawa kecil pun terdengar dari keduanya.
Perhatian Naruto pada adegan romantis Hinata dan Sasuke yang jarang
dipublikasikan teralih ketika Sakura tiba-tiba menggandeng tangannya. Di tangan
Hinata, kado pemberiannya berada dibawah kado pemberian Sasuke. Bukan masalah.
Memang seharusnya begitu. Mengingat kado pemberiannya sampai lebih dulu di tangan
Hinata.
“Ya ampuuun.. Sasuke nii-kun memang keren. Hari ini, pasti semua
orang merasa mendapat kejutan darimu. Aku tidak tahu kalau Sasuke nii-kun bisa
bernyanyi sebagus itu?” ujar Hanabi.
“Arigatou ne, Hanabi-hime..”
oOo To Be Continued oOo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar