Hanami : The Twenty Hopes of Lavender
Disclaimer :
Naruto ©
Masashi Kishimoto
Hanami ©
Raira Rin
Pairing :
Hinata Hyuuga X Sasuke Uchiha
Sakura Haruno X Naruto Uzumaki
Genre : Romance
Rated : T/M
Warning : Gomen ne. Kalau alur cerita semakin ga jelas. Have a nice
read, mina-san.. ^_^
Chapter 13
Hanami
Hinata merentangkan kedua tangan ketika menginjakkan kaki di taman
bunga sakura seluas 530.000 m² itu. Berlari-lari seperti anak kecil melewati
satu demi satu pohon bunga sakura yang ada di kanan dan kiri di sepanjang
jalan. Sedangkan, Naruto terlihat berjalan santai mengikuti dari belakang.
Membiarkan Hinata memilih satu dari seribu dua ratus pohon bunga sakura yang
pas untuk menikmati Hanami. Seperti beberapa pengunjung lain yang sudah datang
sebelum mereka.
.....
Konohagakure, 05 Mei 2015.
Naruto dan Hinata merendam dua puluh lembar daun sakura kurang
lebih selama satu jam menggunakan air. Supaya garam yang terkandung di dalam
daun sakura menghilang. Setelah membuat adonan dari tepung terigu, gula, garam,
dan tepung kentang ditambah air. Hinata memasukkan beberapa tetes pewarna merah
agar adonan berwarna merah muda pucat. Naruto memanaskan penggorengan dan
melapisi penggorengan dengan minyak sayur. Membuat adonan menjadi dadar tipis
dan lonjong. Selama menunggu dadar matang mendingin. Hinata mengeringkan satu
persatu daun sakura yang tadi direndam dan saatnya untuk menambahkan pasta
kacang merah pada setiap dadar lalu gulung. “Bungkus gulungan dadar dengan daun
sakura, Naruto-kun” perintah Hinata. Terakhir, Naruto dan Hinata hanya perlu
menunggu sakuramochi menyerap bau harum dari daun sakura.
“Akhirnya, aku sudah tidak sabar makan sakuramochi buatan kita.
Dattebayo.” kata Naruto sambil tetap fokus mengendalikan laju mobil sport
orange-nya. Ya, Naruto dan Hinata sedang menuju ke Ueno Park untuk Hanami.
Itulah sebabnya, mereka membuat sakuramochi bersama. “Ini kali pertama aku
membuat sakuramochi sendiri, Hinata-chan. Terima kasih atas permintaan-permintaanmu
itu. Sepertinya, aku mulai menikmatinya melebihimu.”
Permintaan ke sepuluh, “Hanami. Aku ingin tahu seperti apa rasanya Hanami
di Ueno Park.”
Permintaan ke sebelas, “Aku juga ingin tahu rumahmu. Bisakah kita
membuat sakuramochi untuk Hanami di rumahmu?”
Hinata merentangkan kedua tangan ketika menginjakkan kaki di taman
bunga sakura seluas 530.000 m² itu. Berlari-lari seperti anak kecil melewati
satu demi satu pohon bunga sakura yang ada di kanan dan kiri di sepanjang
jalan. Sedangkan, Naruto terlihat berjalan santai mengikuti dari belakang.
Membiarkan Hinata memilih satu dari seribu dua ratus pohon bunga sakura yang
pas untuk menikmati Hanami. Seperti beberapa pengunjung lain yang sudah datang
sebelum mereka.
“Selamat makan..” kata Naruto.
“Selamat makan..” kata Hinata.
“Jadi, Hinata-chan, apa seperti ini rasanya Hanami yang kamu
inginkan?”
“Ini lebih menyenangkan dari yang aku inginkan, Naruto-kun.
Arigatou gozaimasu..”
“Hinata-chan..”
“Umm, iya?”
“Apa kamu pernah naik perahu angsa?”
“Perahu angsa? Lupakan saja. Bagaimana denganmu dan Sakura-chan?”
“Tidak pernah. Dia sangat sayang padaku, kau tahu. Dia menolak naik
perahu angsa di Inokashira Park hanya karena mitos.”
“Ah, hahaha, kadang Sakura-chan memang sedikit kekanak-kanakan. Tapi,
kamu beruntung. Dia memang benar-benar sayang padamu.” Hinata meminum segelas
teh hijau. Percakapan itu terasa sedikit aneh dan membuatnya ingin minum.
Permintaan ke dua belas, “Aku ingin naik perahu di Shinobazu.”
Permintaan ke tiga belas, “Aku ingin mampir membeli bola kristal di
Ameya Yakocho sebelum pulang.”
Hinata membiarkan Naruto menggandeng tangannya selama
perjalanan mengelilingi Ameya Yakocho.
Pasar tradisional yang bersebarangan dengan Ueno Park itu sangat padat
pengunjung. Hinata ingin segera menemukan toko hadiah modern berisi deretan
bola kristal yang ia inginkan. Setelah membicarakan tentang perasaan Sakura. Menggandeng
tangan Naruto terasa sedikit tidak nyaman.
Di depan pintu gerbang rumah Hinata..
“Terimakasih untuk Hanami hari ini.” kata Hinata sambil menyematkan
beberapa helai rambut ke telinga.
Naruto mengeluarkan cengiran seperti biasa sambil menggaruk pipi
kanannya yang tidak gatal. “Sama-sama. Aku tunggu permintaan berikutnya.”
Permintaan keempat belas, “Aku ingin memberikan lima permintaan
padamu sebagai ucapan terima kasih.” Kata Hinata.
“Wah benarkah? Seriusan nih?”
Naruto POV :
Aku ingin makan masakan Hinata setiap hari. Bento, sushi, onigiri,
ramen, terserah apapun itu. Masakan Hinata sama enaknya dengan masakan
Kaa-chan.
Aku ingin bermain basket dengan Hinata setiap hari Minggu di
lapangan Konohagakure. Tidak peduli meski harus bertengkar dengan Sakura setiap
hari. Itu harga yang sepadan.
Aku ingin memperkenalkan Hinata pada jii-chan dan baa-chan. Hinata
pasti akan cocok berteman dengan baa-chan karena mereka sama-sama pintar masak.
Hinata juga pasti akan cocok berteman dengan jii-chan mengingat dia tak kalah
manis dari Sakura.
Aku ingin naik perahu angsa di Inokashira Park. Mungkin agak konyol.
Tapi, aku masih penasaran dengan suasananya.
Terakhir, aku ingin Hinata tahu tentang perasaanku padanya. Aku
tidak bisa menahannya lagi. Perasaan dan ikatan tanpa cinta ini harus segera
diakhiri.
oOo To Be Continued oOo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar