Sabtu, 09 Januari 2016

Fanfic Naruto Hinata "Hanami - Chapter 7"



Hanami : The Twenty Hopes of Lavender

Disclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto
Hanami © Raira Rin

Pairing :
Hinata Hyuuga X Sasuke Uchiha
Sakura Haruno X Naruto Uzumaki

Genre : Romance

Rated : T/M

Warning : NaruHina Lovers Indonesia silahkan masak popcorn lalu ambil tempat duduk yang paling nyaman. Have a nice read, mina-san.. ^_^

Chapter 7

An Beautiful Journey in Hokkaido

“Hosh.. hosh.. hosh..” Naruto berusaha menormalkan napas. “Katakan padaku. Satu minggu lagi, permintaan gila apa yang harus aku kabulkan.”

“Tidak mau. Kamu kan sudah janji. Aku hanya akan mengatakannya jika aku ingin.” Balas Hinata.

Naruto pun hanya bisa beristighfar ria mendengar jawaban Hinata. Jika Shikamaru pasti sudah mengeluh, “tiga permintaan konyolmu sama merepotkannya dengan menghabiskan seribu yen untuk minum kopi di Ginza”. Dan.. masih tersisa tujuh belas permintaan konyol lainnya di tangan Hinata.

.....

“Permintaan pertamaku adalah aku ingin memanjat pohon beringin yang terletak di dekat lapangan volly belakang. Tapi, tidak sekarang. Aku ingin memanjat saat aku memakai rok. Aku pernah melihat pasangan kekasih sedang berduaan di sana. Siapapun pasangan kekasih yang pertama datang ke sana akan kita ganggu.”

Naruto hanya mengedipkan mata seratus kali mendengar permintaan pertama Hinata. Musnah sudah pikiran Naruto tentang Hinata yang pasti akan minta ditemani pergi ke perpustakaan selama berjam-jam. Permintaan yang sangat gila untuk ukuran gadis manis seperti Hinata.

Keesokkan harinya...
Hinata memakai kaos lengan panjang berwarna ungu gelap. Rok mini se-warna sepanjang satu jengkal tangan diatas lutut. Sepatu sport perempuan berwarna ungu muda. Rambut indigo itu dibiarkannya terurai bebas. Hinata terlihat sangat bersemangat mewujudkan permintaan pertamanya. Sementara, pria yang mengenakan jaket orange-hitam disamping Hinata sesekali masih menggelengkan kepala tidak percaya. Ya sudahlah, toh ini gara-gara tiket unik buatannya sendiri. Siapa sangka Hinata akan membuat permintaan sekonyol ini?

“Hinata-chan, apa kamu juga selalu meminta hal yang aneh-aneh pada Sasuke-baka?”

“Ssstt.. ada yang datang, Naruto-kun.”

Dari atas pohon, Hinata dan Naruto bisa melihat sepasang kekasih ingin bersantai dibawah pohon beringin mereka. Dia adalah perempuan berambut merah panjang yang memiliki irish mata sewarna. Sedangkan, dia yang satu adalah laki-laki berambut biru muda bergigi mirip vampir. Hinata bersiap dengan handphonenya. Memutar suara tangisan seorang perempuan.

“Hiks.. Hiks.. Hiks..”

“Suigetsu-kun, apa kamu dengar suara itu?” tanya si perempuan. Acara sentuh menyentuh pasangan kekasih itu pun batal.

“Jangan-jangan tempat ini ada hantunya, Karin-chan..” jawab si laki-laki sambil memeluk takut perempuannya.

Hinata menghentikan suara tangisan perempuan dari handphonenya. “Suigetsu-san.. Karin-san.. tolong aku..”

“KYAAAAA..” Pasangan Suigetsu dan Karin lari secepat mungkin.

“Hahaha.. lucu sekali mereka. Bagaimana bisa mereka ingin menghabiskan kencan dibawah pohon beringin berhantu? Hahaha..” kata Hinata yang belum bisa berhenti tertawa. Sedangkan, Naruto hanya diam menyaksikan pemandangan cantik nan menyenangkan yang tersedia di depannya.

Satu minggu setelah permintaan konyol memanjat pohon beringin Hinata dikabulkan oleh Naruto. Hinata mengatakan permintaan kedua yaitu bolos kuliah di hari Senin. Dia ingin naik roal-coaster tertinggi di Jepang. Tepatnya, di taman hiburan Fuji Q Highland  tanpa harus mengantri lama. Lagi-lagi Naruto harus merasa kecewa. Prediksinya tentang Hinata yang ingin ditemani pergi ke toko buku ternyata mendapat nilai nol besar.

Next, permintaan ketiga Hinata membuat Naruto serasa kehabisan napas. Gadis manis bertubuh mungil itu ternyata cukup kuat untuk lari pagi keliling Konohagakure. Pantas saja, Sasuke jarang jatuh sakit. Hinata pasti rajin mengajak Sasuke untuk olahraga pagi seperti ini. Naruto-baka, bersemangatlah. *clink*

“Hosh.. hosh.. hosh..” Naruto berusaha menormalkan napas. “Katakan padaku. Satu minggu lagi, permintaan gila apa yang harus aku kabulkan.”

“Tidak mau. Kamu kan sudah janji. Aku hanya akan mengatakannya jika aku ingin.” Balas Hinata.

Naruto pun hanya bisa beristighfar ria mendengar jawaban Hinata. Jika Shikamaru pasti sudah mengeluh, “tiga permintaan konyolmu sama merepotkannya dengan menghabiskan seribu yen untuk minum kopi di Ginza”. Dan.. masih tersisa tujuh belas permintaan konyol lainnya di tangan Hinata.

Taman bunga Biei, Hokkaido, surga bagi para pecinta bunga lavender seperti Hinata di Jepang. Taman bunga ini dikenal dengan Panoramic Flower Garden Shikisai No Oka. Terletak di Shinsei Daisan, Biei-cho, Kamikawa-gn, Hokkaido. Taman bunga yang dikelilingi oleh gunung Tokachi-dake dan Furano-dake. Itulah permintaan keempat Hinata pada Naruto.

Dia selalu ingin bersepeda santai mengelilingi taman bunga lavender seluas dua ratus tiga puluh hektar itu. Mengabadikan beberapa gambar diri dengan background bunga lavender, bunga matahari, dan bunga cosmos. Melihat cantiknya kupu-kupu dalam berbagai warna sayap yang sedang bermain di dekat bunga. Menyenangkan sekali. Menyenangkannya lagi, Hinata dan Naruto hanya perlu mengeluarkan dana sebesar empat ratus yen atau sekitar lima puluh ribu rupiah berdua.

“Tunggu di sini ya, Hinata-chan. Aku mau menyewa mobil golf untuk berkeliling.”

“Aku tidak mau naik mobil golf.”

“Dan aku tidak mau jalan kaki.”

“Aku juga tidak mau jalan kaki. Aku mau naik sepeda.”

Akhirnya, Hinata dan Naruto sampai di bagian tengah taman. Mereka berhenti untuk mengabadikan moment kebersamaan. Mengambil gambar dengan si penjaga taman alias boneka raksasa yang terbuat dari jerami.

“Arigatou ne, senpai..” kata Hinata pada salah satu pengunjung yang mau repot-repot membantu proses pengabadian moment kebersamaannya dengan Naruto. “Naruto-kun.. apa yang paling kamu suka? Tentu saja, selain Sakura-chan.”

Tidak ada jawaban dari Naruto. “Nee.. Naruto-kun. Jangan melamun.”

“Ah, gomen ne. Iya, Hinata-chan?”

“Aku tadi tanya, apa yang paling kamu suka selain Sakura?”

“Ano.. aku suka makan ramen.”

“Baiklah. Kalau begitu permintaan kelima-ku adalah aku ingin masak ramen untuk Naruto-kun. Kapan pun, Naruto-kun ingin makan ramen. Datang saja ke rumah.”

“Hahaha.. serius nih? Arigatou ne..”

Dari kejauhan, bukit-bukit bunga di taman Biei Hokkaido seolah tertutupi oleh selimut hangat bunga alami dengan berbagai warna di mata Naruto dan Hinata. Luar biasa indah. “Seindah petualangan kami hari ini”, batin Naruto. Ini sudah hampir satu bulan Naruto menghabiskan hari Minggunya bersama Nyonya Lavender. Melupakan kemonotan hubungannya dengan Sakura.



oOo To Be Continued oOo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4

Tidak ada "RPPH Kelompok Bermain Tema Diriku Sub Tema Anggota Tubuhku Minggu Ke-4 Hari Ke-4" dikarenakan KB tempat saya mengajar l...