Hanami : The Twenty Hopes of
Lavender
Disclaimer :
Naruto ©
Masashi Kishimoto
Hanami ©
Raira Rin
Pairing :
Hinata Hyuuga X Sasuke Uchiha
Sakura Haruno X Naruto Uzumaki
Genre : Romance
Rated : T/M
Warning : Bagi mina-san yang sudah punya pacar tapi bingung mau
kencan kemana dan gimana? Semoga chapter 3 ini bisa menjadi inspirasi untuk
mina-san. Sedangkan, untuk mina-san yang masih belum punya pacar (baca :
jomblo) selamat menikmati fic ga jelas Raira-hime. *tebar senyum manis*
Have a nice read, mina-san.. ^_^
Chapter 3
Malam Minggu Uchiha
“Tidak perlu, Tuan Pantat Ayam. Kamu
datang ke rumah. Kita mengerjakan tugas Nihongo bersama. Itu tak kalah
menyenangkan kok. Lagipula, jika kita pergi Hanabi akan di rumah sendirian.
Otou-chan belum pulang.”
.....
Hari dimana ada
satu malam mendapat julukan malam minggu adalah hari dimana kalender Sasuke
menunjukkan jadwal untuk pergi ke rumah Hinata. Ternyata, bungsu Uchiha cukup
normal dalam menjalani kehidupan asmaranya. Sebelum membuktikan kenormalan kehidupan
asmaranya. Sasuke memastikan penampilannya di depan cermin meskipun kita tahu
kalau penampilan Tuan Pantat Ayam ini selalu sama saja, selalu keren. Rambut
hitam mencuat dibiarkan sedikit berantakan. Mata onyx tajam yang tiga ratus
enam puluh lima hari lalu membuat Hinata jatuh cinta. T-shirt navy-blue. Jaket
kulit berwarna hitam. Jeans dan sepatu keluaran terbaru. Terakhir, mobil sport
hitam favoritnya.
“SASUKE NII-KUN..”
baru saja Sasuke menginjakkan kakinya di rumah Tuan Hiashi sudah disambut dengan
meriah oleh seorang gadis yang terlihat mirip dengan Hinata dimatanya.
“Konbanwa
Hanabi-hime..” balas Sasuke sambil berusaha melepas sepatunya.
Datang Hinata
selepas Sasuke menerima sambutan kecil dari Hanabi. Rambut indigo panjang
diikat mirip ekor kuda. Mata lavender lengkap dengan bulu mata yang lentik.
Bibir pink mungil yang selalu tersenyum manis saat melihat kedatangan Sasuke.
Kaos santai lengan pendek berwarna pink dan rok putih dengan panjang satu
jengkal tangan dibawah lutut. Cukup ber-, tidak-tidak, itu jauh berbanding terbalik
dengan tampilan Sasuke. Nyonya Lavender bukannya anda dan Tuan Pantat Ayam akan
pergi..
“Mengerjakan
tugas Nihongo bersama?” tanya Neji frustasi pada pasangan kekasih yang kini
bersisian dihadapannya itu. “Ayolah, Hinata-hime. Kita double date saja ya di
luar. Candle light dinner.”
“Double date?” sahut
Sasuke.
“Arigatou ne,
Neji nii-kun. Mungkin lain kali saja.” tolak Hinata lembut.
“Hmmm.. sudah
aku duga. Ya sudah. Aku pergi dulu ya. Jaa ne..” pamit Neji.
“Hanabi-hime,
tolong ambilkan minum.” Pinta Sasuke. Bungsu Hyuuga itu pun menurut dengan
polosnya.
“Ano.. Nyonya
Lavender. Bagaimana kalau kita menyusul Neji-san?”
Hinata terdiam
mencerna pertanyaan Sasuke. Astaga, padahal tadi dia sudah berusaha akting
sebagus mungkin. Tapi, sekarang, akting dalam rangka pembelaannya atas harga
diri seorang Uchiha Sasuke malah dihempaskan begitu saja.
“Tidak perlu,
Tuan Pantat Ayam. Kamu datang ke rumah. Kita mengerjakan tugas Nihongo bersama.
Itu tak kalah menyenangkan kok. Lagipula, jika kita pergi Hanabi akan di rumah
sendirian. Otou-chan belum pulang.”
“Sasuke
nii-kun.. Hinata nee-chan.. ini minuman dan cemilan untuk ka- eh untuk kita.”
jelas Hanabi sambil meletakkan beberapa minuman dan cemilan di meja.
“Arigatou ne,
Hanabi-hime..” kata Sasuke.
Sasuke yang
tidak terlalu jenius jika dihadapkan dengan permasalahan diluar rumus
matematika, fisika, atau kimia. Menganggap penolakan Hinata adalah bukti bahwa
menghabiskan malam minggu untuk mengerjakan tugas Nihongo bersama bukanlah
sesuatu yang buruk. Dan.. begitulah malam minggu kesekian Nyonya Lavender dan
Tuan Pantat Ayam berlangsung.
oOo To Be Continued oOo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar